Fuck you, mas Misterius! Fuck you!!

Dan akhirnya malam itupun aku berlari dengan sisa-sisa tenagaku dengan hati yang diliputi oleh rasa penyesalan. Mengapa juga aku membeli banyak barang belanjaan 😥

-----------------------------------------

"Anjay!"

Aku hanya bisa mengumpat pelan. Rahangku mengeras dengan tangan yang mengepal kuat karena saking emosinya. Mataku melirik tajam kepada manusia yang sedang menyetir dengan santai di sampingku. Yang saat ini ingin sekali aku lakukan hanyalah mencabik-cabik wajahnya yang sialnya sangat tampan itu.

"Pacar Axel nggak boleh mengumpat."

Aku mendengus kasar, "Siapa juga yang mengumpat!"

"Pacar Axel juga nggak boleh berbohong!"

Wajahku tertekuk kesal, sungguh aku merasa sangat kesal dengan Mas Misterius pagi ini. Penyebabnya yaitu tadi pagi sewaktu aku masih tidur dengan nyenyaknya, tiba-tiba Mas Misterius entah datang darimana dan tanpa ada angin atau hujan langsung menyiram wajahku dengan segayung air dingin. Apalagi yang membuatku bertambah kesal, dia menyuruhku untuk segera mandi padahal jam masih menunjukkan pukul lima! Dan aku juga tidak boleh memakai air hangat!

"Ini masih jam enam, mas. Lihat!" Aku mengarahkan jam tanganku yang menunjukkan pukul enam pagi kepada Mas Misterius.

"Terus?"

Aku memejamkan mata sekilas, mencoba menetralkan emosi agar tidak tersulut. "Masalahnya buat apa kita berangkat jam enam, mas? Mau nyapu sekolah?"

"Kalau kamu mau nyapu ya silahkan!"

Kampret! Mati saja kau Mas Misterius!!

Aku pun menghela napas berat seraya memijit pelipisku yang terasa pening. Menghadapi sikap Mas Misterius benar-benar membuatku merasa muak.

"Aku nyalain radionya ya, mas?" tanyaku karena memperkirakan akan terjadi keheningan di dalam mobil ini. Mas Misterius hanya menghendikkan bahu, dan itu aku artikan boleh.

Blackpink in your area!

Mataku langsung berbinar ketika dalam satu kali tekan tombol on, lagu favoritku segera terdengar di seluruh mobil ini. Selain menyukai lagu barat, aku juga menyukai korea—tapi bukan merupakan kpopers karena hanya lagu korea tertentu saja yang aku sukai.

"Boombayah! Ya ya ya Boombayah, ya ya ya..."

Dengan reflek aku bernyanyi keras menirukan lagu dan sejenak melupakan keberadaan Mas Misterius. Suaraku yang aku akui sangat tidak enak didengar telinga memenuhi seisi mobil ini. Badanku pun juga ikut meliuk-liuk menirukan gerakan di video klipnya dengan sesekali bernyanyi asal karena tidak hapal liriknya, yang penting nyanyi!

Menit demi menit terlewati, akhirnya lagunya pun habis. Dan aku baru menyadari akan keberadaan Mas Misterius di sampingku. Senyum kecil yang terbit di wajah lelaki itu berhasil membuat pipiku memerah karena malu luar biasa.

Hiks, mama! Mau ditaruh dimana muka anakmu ini!!

Aku memalingkan wajah ke jendela. Tak sanggup untuk menampilkan wajahku di hadapan Mas Misterius lagi. Salahkan sikap reflek-ku yang keluar pada waktu yang tidak tepat.

"Akhirnya siksaan telinga ini berakhir."

Pipiku bertambah merah menjalar sampai telinga. Apalagi ketika mendengar suara kekehan dari Mas Misterius. Aish, menyebalkan!

Mataku pun terpejam karena tak sanggup untuk menerima kenyataan ini. Dan aku lupa bahwa aku termasuk salah satu orang yang mudah sekali tertidur di dunia ini. Hanya memejamkan mata beberapa menit, aku sudah terbuai ke alam mimpi.

Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku bisa merasakan guncangan kecil di bahuku yang ditambah dengan deru napas hangat yang menerpa wajahku. Mataku terbuka sedikit, lalu spontan membelalak lebar ketika melihat wajah Mas Misterius yang hanya berjarak beberapa centi dari wajahku.

"Kyaaaaaaaaaaaa.."

Aku pun berteriak spontan sembari mendorong wajah Mas Misterius dengan telapak tanganku. "Dasar mesum!"

Mas Misterius yang sudah kembali ke posisi semula berkata dengan suara khasnya yaitu serak-serak basah, "Mesum? Memangnya apa yang aku lakukan?"

"Mas Axel mau menciumku kan? Iyakan?" tudingku dengan mata memicing curiga.

Mas Misterius malah tergelak. "Menciummu? Terlintas dipikiranku saja tidak. Hm, ternyata pikiran gadisku mesum juga!"

"A-apa?" Aku melongo. Busyet, ini kenapa malah aku yang dikatain mesum? "Aku tidak mesum kok!"

Wajahku pun langsung berpaling dari Mas Misterius dan kontan mengernyit saat mendapati keberadaan mobil Mas Misterius yang berada di parkiran besar yang tentunya bukan merupakan parkiran sekolahku. "Lho, kita dimana mas? Inikan bukan parkiran sekolah!"

Mas Misterius tersenyum miring, dengan wajah tak berdosa ia berkata santai "Kita bolos!"

Watdepak!!

Setelah membangunkanku dengan tak manusiawi dan berangkat sangat-sangat pagi yaitu jam enam, tapi ujung-ujungnya membolos?! Woyy, mana nanti aku ada ulangan matematika lagi! Bunuhlah Riana sekarang yang tuhan, bunuhlah!

"Aku membawamu kesini agar kamu nggak bisa ketemu atau lihat Zeril hari ini."

Anjay!

-------------------------------------------
Tbc.

Possessive Boyfriend ✔Where stories live. Discover now