Bab 1

5.1K 335 28
                                    

~Dua Tahun Kemudian~

Jihan serta keluarganya telah pindah disebuah rumah besar, rumah itu sudah lima tahun tak ditinggali tak heran didalamnya penuh debu dan semua barang berbalut kain putih. Dari pagi hingga sore mereka sibuk membersihkan seisi rumah, memang pemilik yang dulu menyuruh beberapa orang membantu keluarga Melinda untuk ikut membersihkan rumah itu.

Setelah semua clear keluarga Melinda bisa menikmati rumah itu dengan santai. Kamar Jihan dan Fahmi berada dilantai dua. Sedangkan Mama mereka memilih dilantai bawah.

Sekolah Jihan pun ikut dipindah, Jihan masuk disalah satu SMAN terfavorit dikota itu. Sedangkan Fahmi masuk disalah satu Universitas unggulan pula. Melinda menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya.

***

Pukul 20:00

Jihan memasuki kamar barunya, ia sontak kaget melihat ada makhluk gaib duduk diatas kasurnya. Sudah terbiasa melihat yang semacam itu Jihan mendekati makhluk itu.

"Hai." sapanya lirih.

Wanita berbaju merah itu menolah pada Jihan.

"Maaf. Kalo boleh tau kamu siapa ya? Ngapain dikamar aku?." tanya Jihan.

"Aku penghuni kamar ini." jawabnya.

"Ohh.. Aku disini orang baru, aku tidak akan mengusikmu."

Fahmi yang tak sengaja lewat didepan kamar Jihan langkahnya terhenti mendengar Jihan berbicara sendiri. Fahmi memang memaklumi keadaan adiknya yang seorang indigo.

"Jihan." kata Fahmi membuka pintu kamar Jihan.

Jihan menoleh kearah sumber suara. "Iyaa kak."

"Siapa yang kamu ajak ngobrol?."

"Temen baru, namanya Selly."

Tiap kali Jihan berbicara dengan teman gaibnya bulu kuduknya berdiri. Fahmi memang sedikit ngeri dengan makhluk gaib. Selain wajahnya yang hancur, makhluk itu suka menampakkan diri seenaknya.

Pernah dulu Fahmi pertama kali melihat langsung makhluk gaib, dia juga teman Jihan dirumahnya yang lama. Saat berbalik badan tiba-tiba makhluk itu sudah stay dibelakangnya. Alhasil, Fahmi terkejut dan langsung pingsan keesokan harinya ia sakit demam dua hari.

"Sini kak, aku kenalin ketemen baruku." ajak Jihan.

"Ehh.. Gak usahlah. Aku mau kekamar aja." tolak Fahmi ramah.

"Iyaa aku tau kakak takut." sindir Jihan setengah tertawa.

"Apaan sih. Jangan tidur malem-malem besok hari pertama masuk sekolah baru." Fahmi mengingatkan.

"Siapp kakak." Jihan mengacungkan jempol.

Saat Fahmi ingin kembali kekamarnya tiba-tiba Jihan memanggilnya.

"Kenapa?."

"Kata temenku kakak ganteng."

"Temen siapa?."

"Temen baruku, si Selly." celoteh Jihan.

Wajah Fahmi langsung berubah kecut. Adiknya itu selalu mengerjainya mentang-mentang dirinya takut pada hal gaib dan pernah dibuat pingsan oleh makhluk seperti itu.

Fahmi pun langsung kembali kekamarnya. Jihan pun tertawa puas melihat ekspresi kakaknya tadi. Meskipun suka mengerjai kakaknya namun Jihan sangat sayang pada kakaknya.

***

Keesokan harinya Jihan dan Fahmi berangkat kesekolah baru mereka. Sebelum kekampus, Fahmi mengantarkan Jihan kesekolahnya karna kebetulan satu arah.

"Nanti dijemput jam berapa?." tanya Fahmi.

"Gak tau. Nanti aku WA ajalah."

Jihan pun turun dari mobil, sebelum ia masuk kelas ia menemui wali kelasnya dulu untuk mengantarkan Jihan kekelas barunya. Bu Ratna adalah wali kelas 11 IPS 1 dia sekaligus guru sosiologi.

Bu Ratna dan Jihan menuju kelas 11 IPS 1 lalu memperkenalkan Jihan pada semua murid didalam kelas. Para murid menyambutnya dengan baik.

Bu Ratna menyuruh Jihan duduk disebelah murid perempuan yang duduk paling ujung belakang. Jihan pun duduk disampingnya, ia merasa ada hawa panas saat duduk disebelah murid itu.

"Bu, kok anak baru itu disuruh duduk deket anak gila itu sih?." tanya salah satu murid.

"Iyaa Bu, kasian tau." tambah salah satu murid cowok.

Semua murid bersorak-sorak seakan tak terima Jihan duduk disamping murid perempuan itu.

"Sudah sudah.. Kalian itu kenapa selalu mengucilkan Karin? Emang dia punya salah apa sama kalian?!." tanya Bu Ratna tegas.

Para murid terdiam,

"Saya tidak mau lagi ada keributan, kalian harusnya bisa jaga sikap. Kalian ini disini cari ilmu bukan cari musuh!." bentak Bu Ratna.

"Maaf ya Jihan, mereka memang suka seenaknya. Semoga kamu bisa jadi teman baik Karin ya." lanjutnya.

Jihan hanya mengiyakan saja. Selama pelajaran berlangsung gadis disampingnya hanya terdiam.

"Hai. Namaku Jihan." mengulurkan tangan kanannya.

Gadis itu menatapnya, "Aku.. Aku Karin." gadis itu menjabat tangan Jihan.

Selama pelajaran berlangsung, rasa panas didalam kelas semakin memanas saja. Sesekali ia melihat sekelebat bayangan hitam mondar-mandir di depan papan tulis, terkadang mengelilingi kelas. Makhluk itu membuatnya tak bisa konsen pada pelajaran.

~•~•~•~

Tbc :)

Jangan lupa kasi vomment  gaess :v
Ini cerita horor keduaku :)

INDIGO (Pemuja Satan) Where stories live. Discover now