Eleven - Let's End This

384 43 2
                                    

“Aish, Jung Chanwoo…”

“Hm…”

Dehaman panjang tertangkap jelas oleh koklea Shannon. Gadis itu mendelik ke arah pemuda jangkung yang berdiri di sampingnya, tengah memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaket tebalnya.

“Kau bilang kita akan naik bis?!”

“Kita sudah naik bis.”

Okay, tapi kau bilang kita akan pulang.”

“Iya, kita akan pulang.”

“Tapi ini tidak terlihat seperti jalan menuju ke rumahku. Lagipula kita harusnya turun beberapa halte lagi.”

“Iya, kita akan pulang, tapi nanti.”

Mwo?”

“Belum larut, apa salahnya untuk berjalan-jalan?”

Tak ada protes lagi yang terlontar dari bibir Shannon, terang saja, gadis itu tengah merutuk dalam hati. Bisa-bisanya Jung Chanwoo mengatakan kalau dia akan mengajak Shannon jalan-jalan setelah menarik paksa dirinya turun dari bis nyaman yang hendak mengantarnya ke rumah. Atau lebih tepatnya merutuk karena jawaban Chanwoo barusan cukup untuk membuat Shannon bungkam. Memangnya dia akan menolak kalau diajak jalan-jalan oleh Jung Chanwoo? Tentu saja tidak kalau saja cuacanya tidak sedingin sekarang. Oh, Shannon mulai membenci pakaiannya saat ini serta Jung Chanwoo yang tidak cukup peka untuk meminjamkannya jaket tebal yang membalut tubuh semampai pemuda itu.

Sedari tadi ekor mata Shannon memperhatikan pergerakan tangan Chanwoo yang dimasukkan ke dalam saku, dikeluarkan untuk kemudian dihangatkan dengan hembusan napas Chanwoo sendiri lalu dimasukkan ke dalam saku kembali. Sedangkan Shannon? Jaketnya adalah jaket kulit tanpa kantung dan celananya hanya sebatas setengah paha. Dia harus menahan dingin yang semakin menusuk serta Jung Chanwoo yang tak kunjung prihatin dengan keadaannya.

Shannon menghela napas kesal. Tuh ‘kan, napasnya saja sampai berasap.

Shannon sibuk berkutat dengan pikirannya sampai tidak memperhatikan langkahnya. Ketika seorang pria berbadan besar—yang tengah sibuk dengan ponselnya—berjalan ke arahnya, Chanwoo menarik Shannon ke dalam pelukkannya. Tubuh Shannon menegang di dalam pelukan Chanwoo, belum siap menerima perlakuan seperti itu. Tak lama setelah pria itu berlalu, Chanwoo melepaskan pelukannya.

Ya! Matamu kemana, sih? Hati-hati kalau jalan.”

Shannon yang masih berusaha mengumpulkan kesadarannya, menjawab pelan. “M-maaf.”

Chanwoo berdecih lantas tangannya mengamit tangan Shannon dan menggenggamnya. Terkejut, Shannon melayangkan tatapan tanda tanya pada Chanwoo. “Karena malam ini kau banyak melamun, terpaksa aku harus menggandengmu.”

Selanjutnya yang terjadi adalah Chanwoo yang terus mengoceh, menawari Shannon ini itu tapi hanya dibalas gelengan kepala oleh Shannon. Gadis itu tidak bernapsu untuk wisata kuliner malam itu. Akhirnya Chanwoo meninggalkan Shannon—dengan sedikit paksaan—di ayunan taman lalu berlari menuju mini market untuk membeli dua eskrim.

———- Mr.Chu chapter 11 ——--


Shannon tengah mengayunkan pelan ayunan yang didudukinya saat pemuda jangkung itu kembali dengan dua eskrim cone di tangannya. Chanwoo tersenyum dan menyerahkan salah satu eksrim dengan rasa stoberi pada Shannon. Gadis itu menerimanya dan mulai menjilati eskrimnya dengan tidak semangat. Sedangkan Chanwoo ikut mendudukkan diri pada ayunan di sebelah Shannon. Lama mereka terdiam, sibuk menyantap eskrim mereka. Sampai akhirnya Chanwoo membuka konversasi dengan kalimat…

Mr.Chu (Chanwoo x Shannon)✔Where stories live. Discover now