Flashback end...

Tanpa terasa, air mata Nagisa perlahan-lahan menetes dan dia sudah tak tahan lagi membendungnya.

Nagisa menangis dan itu cukup membuat Itona kaget.

"Kau kenapa?" tanya Itona masih dengan wajah datarnya.

"E-enggak apa-apa!" kata Nagisa berbohong.

'Bila terjadi sesuatu pada (y/n)-chan. Aku tak akan memaafkan diriku sendiri!' kata batin Nagisa.

Dia merasa sangat bersalah karna telah membuat (y/n) menangis.

Tak berapa lama teman-teman sekelas (y/n) datang dengan tergesa-gesa.

"B-bagaimana dengan (y/n)-chan?" tanya Kayano pada Nagisa.

"Belum ada kabar dari dalam" kata Nagisa lemas.

"(y/n)-chan pasti akan baik-baik saja teman-teman, kalian tak perlu panik. Setauku (y/n)-chan orang yang kuat" kata Isogai memberi semangat.

"Mungkin saja... Terima kasih semangatnya Isogai-kun" kata Nagisa tersenyum tipis.

"Nagisa-kun jangan seperti itu, kau malah akan membuat (y/n)-chan sedih nanti" tegur Yada.

"Iya, gomen Yada-chan!" kata Nagisa sedikit bersemangat.

40 menit kemudian...

"Permisi, disini ada yang namanya Nagisa Shiota?" tanya seorang perawat.

"Iya, itu saya! Ada apa ya?" tanya Nagisa panik.

"Oh.. Silahkan anda masuk! Tolong cepat ya!" kata perawat itu.

"Ada apa ini? Kenapa kelihatannya anda begitu cemas?" tanya Kayano panik.

"Ini sangat genting! Pasien harus segera dioperasi dan pasien meminta memanggilkan Nagisa Shiota sebelum dioperasi" kata perawat itu dengan nada bicara kwatir.

Jantung Nagisa berdebar kencang. Rasa takut mulai menghantuinya.

Diruang operasi...

"N-Nagisa-kun~" panggil (y/n). Suaranya sudah sangat parau.

"(y/n)-chan, kenapa kau memanggilku? A-apa kau memerlukan sesuatu? Ka-kalau itu bisa membuatmu sembuh, a-aku akan memenuhinya!" kata Nagisa sambil meratapi (y/n) yang terbujur tak berdaya diranjang rumah sakit.

"Hei... Nagisa-kun tidak boleh menangis, demiku tolong jangan menangis ya..." kata (y/n) berusaha tegar padahal dia tau hidupnya sudah tak lama lagi.

"Hiks... Tolong (y/n)-chan hiks... Jangan pergi, a-aku p-pasti akan membuatmu senang hiks... Aku janji'' kata Nagisa yang sudah tak mampu membendung air matanya sudah mulai menangis.

"Nagisa-kun... Aku a-kan p-pergi ketempat kakakku, N-Nagisa-kun j-jangan lupakan aku ya... Dan lagi... N-Nagisa-kun j-jangan kangen ya.." kata (y/n) tersenyum manis.

"Jangan bicara begitu (y/n)-chan! Kamu harus kuat!" kata Nagisa panik.

Tanpa disadari Nagisa, senyuman itu adalah senyuman terakhir dari sosok (y/n), orang yang dicintainya.

Setelah itu (y/n) menghembuskan nafas terakhirnya didepan Nagisa.

"(y/n)-chan! Jangan pergi!" teriak Nagisa.

Tangisan Nagisa pun sudah tak terbendung lagi.

Diluar UGD...
Dua orang pengantar jenazah mengeluarkan ranjang yang berisi jenazah (y/n).

Teman-teman dan keluarga (y/n) termasuk Nagisa menangis sejadi-jadinya.

Mereka tidak bisa menerima semua ini.

Bahkan koro-sensei dan kedua guru (y/n) yang mendengar kabar itu juga turut berduka cita.

2 bulan sudah semenjak kejadian kematian (y/n).

Semuanya sudah mulai melupakan (y/n) walaupun masih banyak kenangan yang tidak bisa lepas diingatan mereka tentang sosok (y/n) yang periang itu.

Terutama Nagisa. Seisi kelas tau bahwa ia nampak depresi atas kejadian dua bulan lalu itu.

Koro-sensei memasuki kelas dengan wajah gembira. Dan memberitakan adanya murid pindahan baru.

Anak baru itu memasuki kelas dengan berjalan santai.

Seisi kelas yang tidak memperdulikan anak baru itu hanya menunduk lesu. Merasa bahwa murid baru itu tidak penting.

Murid baru itu menuliskan namanya dipapan tulis dan mulai memperkenalkan dirinya.

"Watashi wa namaeha (y/n) (l/n) desu. Yoroshiku mina!" kata gadis bernama (y/n) itu.

Seisi kelas langsung menoleh kearah asal suara, dan mendapati teman mereka yang baru saja meninggal dua bulan yang lalu itu kini berada didepan mereka dengan ekspresi senyumannya yang tidak bisa mereka lupakan itu.

"(y/n)-chan! Kau kembali!?'' seru seisi kelas girang bahkan ada yang sampai meneteskan air mata kebahagiaannya.

Tapi, Nagisa.

Dia berjalan kearah gadis bernama (y/n) itu dan memeluknya.

Nagisa membisiki (y/n).

"(y/n)-chan, aku merindukanmu" kata Nagisa.

"Tunggu-tunggu! Aku tidak kenal kalian dan anda, em... Permisi, tolong jangan peluk aku, aku tidak suka dipeluk begini" kata (y/n) sambil mendorong pelan tubuh Nagisa.

"Mungkin kau lupa, maka aku akan membantumu menginggatnya" kata Nagisa.

Gadis itu mendorong tubuh Nagisa pelan dan bejalan menuju kursinya.

"Aku tidak akan pernah bisa melupakan kalian kok, terutama kau Nagisa-kun" kata (y/n) tersenyum tipis sambil masih berjalan menuju kursinya.

Nagisa dan yang lainnya terlihat senang akan kabar itu.

••••
Yosh!

Minna, tolong dibaca ya...

Tinggal sedikit lagi..

😘

Pliss komentar dan votenya ya...

18 Oktober 2018

AWAL & AKHIR {END}Where stories live. Discover now