PROLOG + BAB I

10.8K 251 84
                                    

PROLOG

Kami adalah yang pertama

Yang datang sebelum manusia

Diciptakan dari tangan Sang Alpha

Kami membangun bukit dan gunung

Memahat pulau-pulau dari lahar dan deburan ombak

 

Abad dan masa berlalu….

Kami terlupakan

Kami tercampakkan dari langit tempat kami lahir

Terbuang ke Bumi

Terbuang ke tujuh semesta

 

 

Saat darah orang-orang benar tertumpah

di atas bumi

Darah satu orang benar

Akan tertumpah di neraka

Kemudian ….

Siklus baru akan dimulai

 

Alam Semesta Versigi

Dusun Wilangan, Perbatasan Nganjuk-Saradan, Kab. Nganjuk, Region Barat, Republik Indonesia Serikat, 14 April 2011.

            Malam itu gelap, langit mendung dan tiada satupun cahaya lilin tampak menyala. Sosok rembulan pun tertutup oleh kelamnya awan mendung. Sesekali terdengar suara bergemuruh di langit, pertanda hujan mungkin turun sewaktu-waktu. Dari kegelapan malam yang semula sunyi, terdengar suara gemerisik daun-daun. Sesuatu sedang bergerak dalam hutan.

            Terdengar suara sekelompok orang berlari-lari dalam hutan jati dan beberapa saat kemudian terdengar sebuah ledakan dari dalam hutan. Para penduduk dusun Wilangan, sebuah dusun yang terletak di antara perbatasan Nganjuk-Kertosono terbangun dari tidur mereka. Listrik di desa itu memang sedang mati; Tidak, bukan hanya di desa itu… melainkan di seluruh kota. Entah apa yang terjadi pada pembangkit listrik kota itu, tapi yang jelas seluruh kota saat ini diliputi kegelap-gulitaan.

Contra Mundi - Putra BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang