Bagian 2

67 2 0
                                    

"Saat pertama ku mengenalmu...
Kurasa sesuatu yang berbeda...
Kuingin mendekatimu...
Tapi kutakut kau menjauh...

Semakin lama rasa ini terpendam...
Semakin aku ingin mendekatimu...
Dari kejauhan ku melihatmu...
Ku berharap kau pun merasakan..." (Ana Uhibukki Fillah - Aci Cahaya)

Suara lirik lagu yang keluar dari ponsel Noval, membuatnya semakin larut dalam kebimbangan. Dia masih bimbang dan takut untuk mendekati Zahra karena menurutnya Zahra adalah perempuan yang sholehah, dia merasa tak layak untuk menjadi imam Zahra nantinya. Dia merasa ilmu agamanya belum cukup, dia takut kalau Zahra menolak lamaran darinya.

Fahmi (sepupu Noval) yang sedang lewat di depan Noval tiba-tiba terhenti dan mencoba untuk menggoda Noval yang sedang melamun.

Fahmi : "ngelamun aja bang, menghayati ya bang, hahaha. Galau mikirin mantan apa gebetan baru bang ?"

Noval : (melirik ke arah fahmi kemudian mengambil martabak yang ada di tangan fahmi) "Makasih ya martabaknya."

Fahmi : "itu martabak aku bang... yah malah dimakan"

Noval : "Ups.. kiran kamu ngambilin buat aku, maaf maaf. kamu ambil lagi ya.... yang ini buat abang"

Fahmi : "huemmmh iya deh gak papa! kayaknya abang lagi error" (sambil cemberut dan berlalu pergi)

Noval : "Fahmi...!"(teriak Noval memanggil fahmi yang sudah agak jauh dari pandangannnya)

Fahmi : "Apa bang ?"

Noval : "Rizal udah pulang kuliah belum ?"

Fahmi : "udah bang, orangnya lagi di kamar nonton TV noh!"

Rizal adalah kakaknya Fahmi, sepupunya Noval. Mereka tinggal bersama pakdhe mereka di Demak. Mereka asli orang Jepara orang tua merekapun masih tinggal di Jepara. Noval tinggal di Demak karena dia bekerja di toko milik Pakdhenya, sementara Fahmi dan Noval tinggal di Demak karena mereka disekolahkan oleh Pakdhenya. Pakdhe Azhar namanya. Beliau termasuk orang yang disegani di kampung, meskipun beliau orang berada tapi beliau orangnya ramah, tidak sombong, suka menolong dan low profile.

>>>>>>>>>>

Noval : "Weh bro lagi nonton apa ?!!"(duduk di sebelah rizal)

Rizal : "gak tau ni mau nonton apa, acaranya gak suka semua (sambil mengganti-ganti channel televisi kemudian mematikannya)

Rizal : "kayaknya ada yang mau curhat, mau curhat apa mas bro ?" (

Noval : (tersenyum) "Bro, gimana kalo aku suka sama anaknya bu Aira juga ?"

Rizal : " Najwa ?" (ekspresi kaget)

Noval : "ya enggaklah ngawur kamu, dia minggu depan mau nikah sama bang Reihan (sepupu Noval). Zahra...

Rizal : "Zahra ??? kamu yakin ??? bang Reihan mau nikah sama Najwa dan kamu mau nikahin adiknya ???

Noval : "aku bingung zal"

Rizal : (terdiam) "kalo kamu suka dan beneran ada niat serius sama Zahra, sholat istikharahlah, minta petunjuk sama Alloh, aku gak bisa ngasih masukan apa-apa. Tapi aku dukung kamu Val! 100%!" (sambil merangkul pundak noval)

>>>>>>>>>>

"Allohu Akbar... Allohu Akbar..." Suara adzan subuh berkumandang, pagi yang sangat dingin, langit yang cerah dengan bintang yang masih nampak berbinar kebiruan. Zahra tengah berwudhu, sementara shofwa sedang bersender di pintu kamar mandi, menunggu giliran berwudhu. 

Zahra : "bu, shofwa tidur lagi!!!"(sambil mengusapkan tangannya yang basah ke muka shofwa)

Shofwa : "Engga bu, ni dah mau wudhu, hmmmggrrh"(shofwa yang bersender sambil memejamkan mata seketika terkejut dan menggeram ke arah Zahra)

Tiba-tiba muncul kak Najwa dari belakang.

Najwa : "usst ibu lagi sholat dik, udah cepet siap-siap!" 

Zahra hanya meringis ke arah kakaknya, sementara shofwa buru-buru mengambil wudhu.

Setelah semuanya sudah siap kemudian merekapun bersama-sama menuju ke Masjid untuk sholat subuh berjamaah. Bu Aira dan Kak Najwa berjalan di depan kemudian diikuti dengan Zahra dan Shofwa dari belakang. Ketika memasuki area masjid dari kejauhan nampak seorang laki-laki yang sedang berdiri di serambi Masjid seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Tetapi tiba-tiba lelaki itu tersenyum dan memalingkan badan, setelah mengetahui kalau Zahra dan keluarganya datang. Lelaki itu adalah Noval, Noval Ramdani, lelaki yang tempo hari diceritakan kak Najwa kepada Zahra. 

Noval : "Astaghfirullahal'adzim... kok jadi deg-deg'an gini" (sambil tersenyum-senyum sendiri)

Rizal dari kejauhan tersenyum kecil, melihat tingkat Noval yang tiba-tiba tersenyum sendiri, kemudian mendekat ke arah noval dan menepuk pundaknya. 

Rizal : "Eciee pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri, istighfar bro belum muhrim, haha" (ledek Rizal sambil berbisik ke telinga Noval). Noval hanya tersenyum.

Iqomah....

ketika sedang meluruskan shaf, tanpa sengaja Zahra melihat punggung Noval di sela-sela pembatas Shaf. Kemudian Zahra segera menundukan pandangannya dan mulai sholat. 

>>>>>>>>

Di sepanjang perjalanan pulang dari Masjid Zahra berpikir, setelah sekian lama mengenal mas Noval bagaimana bisa perasaan itu baru mulai tumbuh sekarang.

"Apakah rasa ini sudah tepat. Apa aku terlalu berlebihan dengan perasaan ini. Apa benar mas Noval ada rasa untukku. Ya Alloh hamba mohon petunjuk-Mu" (batin Zahra).

Langsung nyanyi deh "Ana Uhibbuka Fillah (Aci Cahaya)"

Iman dan takwamu yang meluluhkan...
Rasa ini menjadi cinta...
Kekasih idaman yang kuharapkan...
Semoga cinta ini menjadi nyata...

Ana Uhibbuka Fillah...
Ku mencintaimu karena Allah...
Jika dia yang terbaik untukku...
Dekatkanlah hati kami, ya Allah...

Maaf ya temen-temen baru posting lagi, makasih yang udah mau baca. Yang udah support aku. Big Thanks :) :) :)







You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 24, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Penyempurna Separuh Agama ZahraWhere stories live. Discover now