Special Story II: Never Have I Ever...

564 109 26
                                    

"WHAT TO DO WHAT TO DO WHAT TO DO..."

-Christopher Robin-

--------------------------------------
(Cerita ini hanya untuk selingan dan tidak ada kaitannya dengan kelanjutan cerita...)

Soonyoung berdehem untuk menarik perhatian semua orang yang ada di ruangan kepadanya. "Jadi permainan ini dinamakan 'Never Have I Ever'. Cara bermainnnya sangat mudah, yaitu secara bergiliran salah satu dari kita akan menyebutkan sesuatu yang tidak pernah dilakukan. Kemudian apabila kalian pernah melakukannya maka kalian harus meminum satu teguk bir ini. Contohnya ketika aku mengatakan 'aku tidak pernah sikat gigi sebelum tidur...' dan jika di antara kalian ada yang pernah sikat gigi sebelum tidur maka orang itu harus meminum seteguk bir."

...

--------------------------------------

(Gaya penulisanku kali ini sedikit berbeda seperti biasanya. Dan kuharap itu tidak mengganggu kalian dalam memahami dan menikmati isi cerita^^)b

Jisoo : "Aku tidak pernah membeli barang-barang KW."

Hening selama tiga puluh detik penuh. Sebelum kemudian...

Seokmin : (meminum seteguk birnya)

Jihoon : (berpikir bahwa permainan ini sedikit bodoh sambil meminum seteguk birnya).

Wonwoo : (tanpa ekspresi meminum seteguk birnya)

Seungcheol : (meminum seteguk birnya)

Soonyoung : (meminum seteguk birnya)

Jeonghan : (bimbang, mengingat-ingat apakah dirinya pernah membeli barang KW, lalu dengan ragu ikut meminum seteguk birnya)

"Apa seumur hidupmu kau belum pernah membeli barang KW Jisoo?" Soonyoung bertanya. Pandangan takjubnya tertuju ke arah Jisoo.

"Kenapa harus membeli barang KW kalau aku bisa membeli yang asli?" Jisoo merespons dengan senyum jujur di bibirnya.

"..."

Telak!

Serempak ketujuh orang yang lainnya hanya terdiam. Karena tidak tahu harus berkata apa untuk membalas pertanyaan (yang lebih terdengar seperti pernyataan) Jisoo barusan, mereka kemudian bertepuk tangan meriah, memberikan apresiasinya terhadap dedikasi laki-laki kalem tersebut pada harta kekayaannya. Terlebih lagi karena Jisoo mengatakannya dengan begitu biasa, tanpa adanya nada atau raut kesombongan sama sekali.

Bunga Iris dan TakdirWhere stories live. Discover now