Relantionship #11

Começar do início
                                    

"Aku lebih suka syal itu.

"Kalau begitu, kau ambilah. Tapi kau saja yang pakai." Kata Shin hye sedikit merajuk.

"Ckckckck... kau lucu sekali kalau sedang merajuk seperti itu." Lalu Jong suk menyampirkan syal berwana merah di leher Shin hye. Sangat bagus dengan dress hitam yang Shin hye pakai." Ini jauh lebih bagus, kau suka?

Shin hye tersenyum dan menganggukan kepala." Setidaknya ini bukan warna pink." Katanya dan langsung tertawa, begitu juga dengan Jong suk.

Setelahnya, Shin hye dan Jong suk kembali berjalan bersama. Shopping bersama kekasih memang lebih menyenangkan dari pada sendirian. Walaupun Shin hye tidak suka berbelanja, tapi sepertinya dia harus menemani Jong suk yang suka berbelanja. Dan pria itu, selalu membelikan apa yang dia pikir akan cocok dipakai Shin hye. Untuk itu Shin hye berterima kasih pada Jong suk.

"Ohh... hai." Sapa Ji won. Dia bersama Yong hwa tidak sengaja bertemu dengan Shin hye.

"Jung yong hwa ssi, Ji won ssi, kalian juga disini? Berbelanja bersama?" Jong suk melihat paper bag yang dipegang Yong hwa. Sedangkan wanita yang disamping Yong hwa hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Hai... Shin hye." Sapa Ji won. Ou Ou... sepertinya aku merasakan sesuatu diantara kalian." Ujar Ji won menyelidiki. Jong suk dan Shin hye hanya tersenyum menimpali."Benarkan, kalian... kalian... pacaran?

Ucapan Ji won justru membuat Yong hwa langsung meliriknya dan kemudian melirik Shin hye. Anehnya justru Shin hye biasa saja, seolah kalau yang dikatakan Ji won adalah benar. Kenapa Shin hye tidak menyanggahnya kalau itu tidak benar. Apa mungkin... mereka benar-benar berpacaran?

"Aku rasa yang dikatakan Ji won benar, kalian berpacaran?" kali ini Yong hwa yang menanyakannya, dia tidak tahu kenapa justru dia juga bertanya seperti itu. Mungkin penasaran.

"Terima kasih kalian sudah memperhatikannya, aku dan Shin hye sudah 6 bulan bersama." Jawab Jong suk akhirnya.

"Wahhh... selamat untuk kalian. Semoga kalian sampai kepelaminan, tapi sebelum itu terjadi... aku dan Yong hwa akan lebih dulu, benarkan sayang?" Ji won merangkul lengan Yong hwa sembari bertanya padanya dengan senyuman riang.

"Ya... kau benar." Jawab Yong hwa yang semakin membuat Ji won senang. Lalu dia menatap Shin hye yang seolah menghindari tatapannya.

"Kami tunggu undangannya yaa." Ujar Jong suk.

Shin hye hanya diam mendengar Ji won berkata seperti itu dan dia kembali terdiam saat Yong hwa mengiyakannya. Ada sesuatu yang aneh dalam hatinya, dia cemburu. Tapi, Shin hye tidak ingin memperlihatkannya.

"Kalau begitu kami pergi dulu. Lain kali ayo kita nonton bersama."Ji won mengusulkan, Jong suk pun setuju. Lain kali mungkin mereka akan double date.

Mereka pun berjalan kearah berlawanan. Yong hwa dan Shin hye berjalan saling berhadapan, pandangan Yong hwa tidak lepas dari wajah Shin hye. Sedangkan Shin hye sengaja untuk tidak memandang wajah pria itu. Mungkin dia akan menangis kalau melihat wajah Yong hwa. Kalau boleh dia jujur, hatinya merindukan pria itu. Tapi sebisa mungkin, Shin hye harus menyembuyikannya.

***

"Ini bukannya dompet Yong hwa hyung?" Jung shin mengambil dompet berwarna coklat di atas meja kerja Yong hwa." Dia melupakannya ya?" katanya lagi dan membuka dompet Yong hwa. Saat itulah dia teringat sesuatu." Benar saja, pantas saja aku tidak asing dengan wajah Shin hye. Tapi, tunggu... kenapa mereka bisa berfoto bersama? Apa mungkin mereka... mungkinkah?" Jung shin berjalan keluar ruangan Yong hwa. Dia ingin mengembalikan dompet Yong hwa dan menanyakan sesuatu padanya. Jika yang dia pikirkan benar, berarti selama ini bukanlah Ji won yang selalu dibicarakan Yong hwa, bukan Ji won yang selalu menjadi inspirasi Yong hwa dalam bermusik, tapi... melainkan itu adalah Shin hye. Wanita itu adalah Park shin hye.

Jung shin mencoba mengubungi Yong hwa, tapi sayang pria itu tidak menjawab panggilannya. Sehingga akhirnya dia menghubungi Ji won, dan benar saja. Pria itu sedang bersama Ji won dirumahnya. Jung shin pun langsung bergegas kerumah Yong hwa.

"Eoh, kau sudah datang." Ji won membukakan pintu.

"Hai... dimana Yong hwa hyung?"tanyanya langsung pada Ji won.

"Yong hwa ada dikamarnya, ada apa? Kau terburu-buru sekali.

"Aku lupa bilang padanya mengenai jadwal manggungnya." Setelahnya Jung shin bergegas masuk ke dalam kamar Yong hwa." Hyung ...

"Ada apa? Tanya Yong hwa tanpa melihat Jung shin. Dia sibuk melihat handphonenya.

"Dompetmu tertinggal." ujar Jung shin sembari memberikan dompet Yong hwa.

"Ada dimana?" Yong hwa mengambil dompetnya dan menaruhnya di atas nakas.

"Dikantor, meja kerjamu. Hyung... boleh aku bertanya?

"Eummm... katakan saja.

Jung shin agak ragu." Wanita dalam foto itu... Park shin hye?

Seketika Yong hwa langsung menghentikan fokusnya pada handphone dan menatap Jung shin. Bagaimana dia bisa tahu tentang foto dalam dompetnya.

"Aku tidak bermaksud membukanya, aku hanya melihatnya saja. Itu benar Park shin hye kan.

"Eummm... "gumam Yong hwa membenarkan.

"Jadi, wanita yang selalu kau ceritakan, wanita yang selalu ada dalam setiap lagumu. Dia adalah Park shin hye? Bukan Ji won? Aku kira selama ini kau membicarakan Ji won.

"Itu sudah tidak penting lagi."kata Yong hwa berlalu keluar kamar meninggalkan Jung shin yang masih perlu penjelasan. Mungkin dia masih ingin tahu kisah Yong hwa.

"Mana Jung shin?" kata Ji won saat Yong hwa sudah keluar dari kamarnya, dan disitulah Jung shin baru keluar.

"Aku harus bicara dengan Jung shin diluar sebentar, kau tunggu dulu disini saja." Ji won menganggukan kepala.

Lalu Jung shin pun mengikuti Yong hwa keteras rumah. Berdiri dibawah pohon yang teduh, dibelakang Yong hwa. Menunggu Yong hwa mengatakan sesuatu.

"Itu sudah lama sekali, itu hanya sebuah kenangan." Ujar Yong hwa.

"Tapi, Ji won tidak tahu.

"Tidak akan ada yang berubah, walalupun dia tahu. Dan juga..."Yong hwa membalikan badannya menghadap Jung shin." Tidak seharusnya kau bertanya seperti ini. Jangan ungkit ini lagi, aku sudah melupakannya, begitupula dengannya.

"Hyung...

"Jangan katakan apapun lagi.

"Apa kau masih menicintai Shin hye?

".... Aku bilang jangan bicara apapun.

"Mencintainya? Aku amat mencintainya.

Didalam rumah, karena bosan menunggu Yong hwa. Ji won ingin mendengarkan lagu. Dia mencari headset di dalam tasnya, tapi sayangnya dia tidak menemukannya. Mungkin dia lupa membawanya. Dia pun masuk ke dalam kamar Yong hwa untuk meminjam headset.

Ji won mencari di dalam laci, dan tersenyum saat dia menemukannya." Ini dia." Ujarnya senang. "Dompet Yong hwa." Katanya lagi sembari mengambil dompet itu."Baiklah... coba kita lihat, apa Yong hwa menyimpan fotoku didompetnya atau tidak, ckckckck." Ji won terkekeh geli memikirkannya. Dia berpikir pastilah Yong hwa menyimpan fotonya.

"Shin hye?


TBC..
Hayoo... Ji won tau ga yaa??

We Just Broke Up!!Onde histórias criam vida. Descubra agora