CHAPTER 23-27

176 10 0
                                    

===
            "Justin?" Aku bergumam tidak percaya ketika Justin menurunkan tangan Sherry, dan pada akhirnya membawaku pergi dari kafetaria, diiringi suara-suara sorakan dari para mahasiswa yang berada di kantin. Aduh, apa yang terjadi dengan Justin sih? Apakah dia tidak tahu tingkahnya ini seolah menunjukkan pada seisi sekolah bahwa kami berdua benar-benar berpacaran? Dasar kepala emas bodoh! Aku mencoba melepaskan tanganku dari genggamannya, akan tetapi genggamannya benar-benar kuat, dan dia baru melepaskan tangannya begitu kami tiba di kamar mandi wanita. Kamar mandi wanita sedang sepi, karena sekarang kan sedang jam makan siang, ditambah masih ada sebagian mahasiswa yang mengikuti mata kuliah bersama dosen masing-masing.

            "Justin, kenapa kau ikut masuk ke kamar mandi wanita? Apa kau sudah melakukan operasi ganti kelamin?" tanyaku mengejek. Justin mendengus keras kemudian menutup pintu toilet wanita, lantas menguncinya. Aku melotot begitu melihat Justin mengunci pintu. mau apa dia? astaga, dia masih waras kan untuk tidak melakukan hal-hal tidak terduga kepadaku? Ah, kupikir tidak ada satupun tindakan Justin yang waras belakangan ini. Tubuhku menegang dan aku terus melangkah mundur hingga punggungku menempel di dinding toilet wanita yang dingin. Justin hanya melewatiku begitu saja, dan mendadak dia menarik sehelai tissue dari kotak tissue yang berada di sebelah kran air wastafel, lantas membasahi tissue itu dan kembali berjalan mendekatiku.

            "Mau apa kau?" tanyaku sembari menutupi wajahku dengan sebuah buku yang kubawa. Sekarang hanya mataku dan separuh hidungku yang terlihat olehnya.

            "Singkirkan bukunya!" perintah Justin tegas. Dia mencondongkan tubuhnya ke kiri, sementara disaat yang sama aku juga menggerakan bukuku lebih ke kiri. Aduh, dia ini tidak sedang berpikiran konyol untuk melakukan sesuatu yang mesum kepadaku kan? Masa iya tiba-tiba dia mau menciumku di toilet seperti ini. ya-ya, aku tahu ini konyol, tapi Justin kan tetap lelaki.

            "Kau mau apa?" tanyaku lagi. Justin hanya menggeram tidak sabar lalu dia menyingkirkan bukuku hingga bukuku dengan sukses menghantam lantai porselen toilet yang putih bersih bagaikan piring yang habis dicuci. Kemudian tanpa kuduga-duga dia mengusapkan tissue yang telah dibasahinya itu ke wajahku, lantas setelah selesai dengan tissue, dia mengeluarkan sehelai sapu tangan dari saku celana jeans nya dan mengeringkan wajahku dengan sapu tangan itu.

            "Nih, pegang!" Justin berseru, membuatku dengan serentak memegang sapu tangan itu. justin melepaskan tangannya, kemudian dia keluar dari toilet wanita tanpa berkata apa-apa. Wow, apa artinya itu tadi?

###

Author's View

Justin mengeluarkan ponsel dari saku celanaku, lantas mulai mencari nomor telepon Caren dan mengirimkan pesan singkat untuk gadis itu. Dia tidak bisa pulang bersamanya hari ini, karena dia dan teman-teman se-gengnya berencana pergi ke suatu tempat yang menyenangkan. Justin akan berolahraga menembak bersama Greyson, Cody, Chaz dan Ryan di tempat mereka biasa berolahraga menembak. Diantara mereka berlima, Justin adalah yang paling jago dalam urusan ini.

            "Kau jadi ikut tidak, Just?" tanya Greyson tiba-tiba. Justin mengangkat wajahnya dari layar ponsel dan memandang lelaki berambut hitam itu.

            "Tentu saja. sebentar,"

            "Mungkin dia sedang sibuk mengabari pacar barunya," ledek Chaz, yang membuat semuanya tertawa, kecuali Cody yang justru terdiam. Justin mengangkat sebelah alisnya dan memandang mereka semua,

"Tidak usah cerewet,"

            "Wow, jadi kau sudah benar-benar jatuh cinta pada Caren, Just?" tanya Ryan tidak percaya. Justin menghela napas panjang,

            "Kalau iya, lantas kenapa?"

            "APA?!!?!!?!!" mereka semua memekik kaget, bahkan Greyson yang sedang meneguk soda dari kaleng sodanya langsung tersedak dan terbatuk-batuk mendengar ucapan lelaki berambut cokelat keemasan itu.

MY LOVELY ENEMY by Renita NozariaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz