"Males," jawabku simple jelas padat.

"Oh." ucapnya sambil duduk di kursi Aldo.

Dirga melihat ke arah tas Aldo yang ada di tempat ia duduki.

"Tas siapa?" tanyanya.

"Aldo," jawabku santai dan tidak peduli.

"Bukannya biasanya cewe yang di sini?"

"Hah?" tanyaku bingung.

Kenapa dia bisa tau temen duduk aku?

Apa selama ini dia merhatiin?

"Biasanya kan lo bareng cewe di sini, kok jadi sama si Aldo-Aldo itu?" tanyanya tepat saat Aldo masuk ke dalam kelas.

"Ada apa sama Aldo?" tanya Aldo sambil meminum soda.

"Oh ini yang namanya Aldo," ucap Dirga sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Kenapa emang?" tanya Aldo acuh tak acuh. Tapi secara tidak langsung, kalo dia nanya berarti ada lah secuil rasa penasaran.

Penasaran = Peduli.

"Engga," jawab Dirga singkat sambil berjalan ke arah pintu kelasku.

"Duluan," ucapnya sambil melambaikan tangannya ke arahku.

Aldo berjalan ke arah tempat duduknya dan bertanya. "Cowo lu?"

Aku menggeleng cepat, karena emang dia bukan.

"Oh." jawabnya.

Dalam waktu kurang dari 5 menit, kelas sudah mulai penuh dan ramai.

•••

Hari ini, kami mau mencoba latihan di luar sekolah, lebih tepatnya di studio sih.

Sebelum aku sampai di sini, Dirga tadi menghampiriku.

*

"Lo langsung pulang?" tanya Dirga.

"Oh engga, gue mau latihan dulu,"

"Ohh gitu, yaudah, hati-hati," ucapnya sambil tersenyum.

*

Kami langsung masuk ke dalam studio dan mulai latihan.

"Bel bel bel," panggil Dyfano.

"Apa?" tanyaku sambil mengecek keadaan mic.

"Gaby ga masuk ya?" tanya Dyfano.

"Iya, gue udah nanya di line tapi sama dia ga dibales," ucapku sambil menyalakan micnya.

"Omong-omong, send contact info gaby ke gue ya." kata Dyfano.

Aku hanya mengangguk.

Semoga mereka bisa jadian deh,

Di tengah-tengah saat kami latihan, handphone Farin berbunyi.

"Iya Maah ini Farin lagi latihan ... Kapan? ... Hah? Kok sekarang sih? ... Sekarang banget banget banget nih? ... Apa?! Sama Dyfano juga? ... Iya deh Farin pulang, yaudah dadah,"

Bentar-bentar, sejak kapan Farin sama Dyfano itu ... pacaran?

Pake acara-acara gitu lagi, jangan-jangan mereka--

Ohiya,

Farin sama Dyfano kan sepupuan.

"Aduh maaf nih, jadi latihannya cuma setengah deh, nyokap gue tiba-tiba nyuruh ikut acara keluarga lagi!" serunya sambil membereskan gitarnya.

"Yaudah, Aldo, Bel, kita duluan ya," ujar Farin sambil berjalan keluar studio dan pergi.

"Hati-hati," ucapku sambil tersenyum.

TRB [2] : UnpredictableWhere stories live. Discover now