Aku melihat ke sekeliling kelas, hm, Gaby belom dateng.

Biasanya dia yang duduk di sebelahku.

"Eh." panggilnya sambil menepuk pundakku.

Aku menoleh, oh ternyata Aldo.

Masih ingat Aldo? Bassis dari Police Line.

Dia itu dingin,

Banget.

Lebih parah dari Dirga.

Baik sih sebenernya, stylenya bagus dan mukanya juga ganteng.

"Hm?" tanyaku sambil mencopot salah satu earphoneku.

"Di sini kosong kan?" tanyanya sambil menunjuk tempat biasanya Gaby duduk.

Aku melihat jam,

2 menit lagi bel bunyi, gapapa kali ya dia duduk di sini, Gabynya juga gaada.

Aku hanya mengangguk, langsung memasang earphoneku lagi.

Dia langsung menarik kursi "Gaby" dan duduk di sana.

Tanpa menoleh tanpa bicara tanpa gerakan apapun lagi.

Agak sedikit awkward sih, padahal kita ada dalam satu band. Jarang ngomong lagi, jadi tambah awkward.

Ah siapa peduli sih.

Guru mata pelajaran pun masuk dan pelajaran pun di mulai.

•••

Bel sudah bunyi dan aku sama sekali ga berminat untuk pindah dari posisi dudukku.

Apalagi sekarang gaada Gaby, karena biasanya yang memaksaku untuk pergi ke kantin itu cuma Gaby.

Kelas mulai semakin sepi dan sepi, menyisakan dua orang tersisa di dalam kelas.

Aku dan Aldo.

Tidak ada satu pun dari kami yang bersu--

"Ga ke luar?" tanya Aldo sambil berdiri, mungkin bosen berdua bareng sama aku.

Eh tapi kalo dia bosen dia gaakan ngajak.

Aku menggeleng dan menopang daguku dengan kedua tanganku.

"Bener?" tanyanya.

Aku mengangguk sekali lagi.

"Yakin?" tanyanya lagi.

"Iya yakin." jawabku sambil menoleh kepadanya.

Dia menatapku dan langsung berjalan ke luar kelas.

Yah, tadinya aku berharap dia akan bertanya lagi dan aku akan berkata semacam, "Ya kalo lo maksa sih"

Tapi dia justru pergi keluar kelas dengan aura dinginnya yang masih menetap di dalam kelas.

Aku diam di kelas, tidak tahu harus ngapain, tapi males ke luar.

Aku mendengar beberapa anak laki-laki sedang berjalan dan mengobrol di depan kelasku.

Aku menoleh ke belakang, ternyata itu Dirga sama temennya.

Dia menatapku cukup lama dan menggaruk tengkuknya, lalu berkata. "Lo duluan aja deh Yan, gue nanti nyusul,"

Yang dipanggil dengan nama "Yan" itu mengangguk dan pergi meninggalkannya, mungkin dia pergi ke kelas.

Dirga masuk ke dalam kelasku dengan kedua tangannya yang masuk ke dalam jaket jeans-katunnya itu.

It suits him.

"Ga ke luar?" tanyanya persis seperti Aldo tadi.

Aku menggeleng.

"Kenapa?" tanyanya sambil berjalan mendekatiku. Pertanyaannya beda dengan apa yang Aldo katakan tadi.

TRB [2] : UnpredictableWhere stories live. Discover now