4

4.1K 689 136
                                    

Sudah dua hari sejak kejadian di apartemen itu sebenarnya tidak ada hal aneh yang terjadi sih. Changbin menghilang.

Sejujurnya Felix tidak bisa mengatakan bahwa Changbin memang selalu menemuinya, hanya saja ini aneh. Changbin benar-benar menghilang. Tak ada tanda tanda bahwa dia ada di sekeliling Felix.

Ya, Felix justru bodo amat sih. Tapi entah ada perasaan aneh, seperti ada yang kurang.

Anak remaja itu menggeleng pelan. Lalu melanjutkan langkahnya. Hingga sosok berseragam persis miliknya berdiri tepat di hadapan Felix.

"Lix"

Felix mengerjap.

"Kak Chan? kenapa?"

Chan menggaruk lehernya. Ia jadi bingung sendiri dengan pertanyaan Felix.

"Kamu ke mana aja, udah dua hari ngga ada kabar?"

Felix ikut-ikutan bingung.

"Hah?"

Chan gemas! Felix itu walaupun berisik,tak bisa diam, dan ceroboh tetap saja tingkahnya membuat Chan gemas bukan main.

"Kamu biasanya ngabarin aku, udah beberapa hari belakangan kamu kaya ngilang"

Felix makin tak paham. Apa sih maksudnya?

"Kitakan lagi pdkt lix!"

Anak yang lebih pendek menepuk dahinya. Kemudian mengangguk.

benar, Chan dengan dirinya tengah masa pendekatan. Tapi kok Felix bisa lupa?

"Ya terus?"

"hah?"

"Ya terus kenapa kak?"

"kok kenapa?"

"Kenapa aku harus ngasih kabar terus ke kakak?"

"Kan biasanya gitu?"

"Emh.... sekarang kayaknya aku berenti aja deh jadi gebetan kak Chan!"

"Hah?"

"Kakak langgeng sama Jeongin ya, Aku gapapa kok! sumpah! aku pergi dulu ya, laper"

Chan mematung. Kepalanya terasa berat seketika. Apalagi saat Felix melewatinya.

"Lix!" Chan memutar tubuhnya

"Kemarin itu siapa jemput kamu pake mobil?!"

Langkah Felix terhenti, ia diam. Kemudian menoleh pada Chan.

"Calon suami aku kak"

--

Felix bodoh! di koridor tadi ngga cuma ada Chan! ada banyak disiswa lain dan kamu main teriak begitu saja?!

Felix menendang krikil jalan. Ia misuh-misuh sambil berjalan pulang tanpa memperdulikan tatapan orang yang ditertuju padanya.

"Aaaaa Tuhan kenapa aku goblok banget sih?!"

"Tapi imut kok"

Felix terhentak, dan refleks memukul orang itu.

"Hei! hei! ini saya!"

Felix menghentikan pukulan brutalnya. "Om! bikin kaget aja!"

Changbin tersenyum. Lalu mengusak rambut pink Felix. "Kamu mengganti warna rambutmu?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 08, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ineffable | scb-lflWhere stories live. Discover now