#3 - The Meeting

10 0 0
                                    

"Isuzuka, kamu masih ingat awal kita ketemu?"

Pertama kali aku kenal dengan Miyakawa adalah ketika SD guruku menyuruh semua murid untuk berkelompok membuat kerajinan dari stik es krim. Aku dan Miyakawa kebetulan satu kelompok. Aku memberi ide kepada teman-teman kelompokku untuk membuat tempat pensil dari stik es krim. Tetapi meskipun sekelompok aku belum terlalu kenal dengan Miyakawa. Miyakawa mencoba menyusun stik es krim tersebut dan melekatkannya dengan lem. Pada saat ia sedang menyusun stik itu, tiba-tiba ada bola datang ke arah kerajinan itu, menghancurkan kerajinan itu dan bolanya memantul ke muka Miyakawa. Kulihat wajah Miyakawa dan sepertinya ia mau menangis.
"Huaaaaaaaa... "

"Siapa yang menendang bola itu!?" teriakku.

Ternyata yang menendang bola itu adalah anak yang selalu menjahili orang lain. Dan tampaknya ia anak yang nakal. Namanya Tomoya. Dia selalu dipanggil oleh kepala sekolah karena selalu membuat masalah di kelas.

"Apa! Kamu berani sama aku!?" tantang Tomoya kepadaku.

"Beraninya kamu ya! Jangan seenaknya ganggu orang!" jawabku dengan nada lantang.

Tampaknya hanya aku yang tidak takut menghadapi Tomoya. Dan akhirnya ia mendekatiku dan memukulku hingga aku terpental ke tembok. Untungnya ketika aku dipukul olehnya, guru kelasku datang. Guruku langsung membawa Tomoya, aku dan Miyakawa ke ruang kepala sekolah untuk membicarakan semua yang terjadi disana.

"Kamu lagi, kamu lagi! Kamu gak bosen apa dihukum sama saya!? Saya udah kasih kamu kesempatan masih aja belum kapok ya!? Pokoknya kalo kamu berbuat lagi seperti ini, bapak tidak akan segan-segannya untuk mengeluarkan kamu dari sekolah ini. Apa orang tuamu tidak bosan mendengar keluhan dari sekolah??" sentak Pak Kepala Sekolah

"Lagian siapa salah gak mau ngehindar dari bola." jawab Tomoya

"Kamu itu diberi peringatan, bukannya patuh malah membangkang. Pokoknya kamu minta maaf sekarang ke mereka berdua. Mereka jelas-jelas engga bersalah tapi kamu mengganggunya. Dan juga ke teman-teman yang lain karena kerajinan mereka sudah dihancurkan karena perbuatanmu yang tidak masuk akal. Sudah jelas kamu sedang dikelas, kamu malah asyik bermain bola di kelas."

Tomoya mendatangi aku dan Miyakawa.

"Maaf. Ya."

Dengan nada yang tidak ikhlas ia meminta maaf kepadaku dan Miyakawa.

"Kalo bilang maaf harus ikhlas dong!" pintaku

"Yang bagus minta maafnya! Ulang lagi!" sentak Pak Kepala Sekolah

"Aku minta maaf ya Isuzuka. " sambil mendekatiku dan berbisik "mati kau"

Aku pun kembali ke kelasku dan belajar lagi seperti biasa. Pas saat istirahat, semua teman kelasku bermain di halaman sekolah, hanya mungkin aku selalu membawa bekal makanan dan makan di kelas. Tiba-tiba ada seseorang mendekatiku yang ternyata itu adalah Miyakawa. Dan ia pun membawa kotak makanan.

"Hai, boleh aku makan di mejamu?"

"Oh. Iya. Boleh-boleh." sapaku.

"Ngomong-ngomong aku Miyakawa. Gimana lukamu tadi? Kamu udah gak sakit lagi kan?"

"Oh. Aku Isuzuka. Engga kok udah gapapa. Udah gak kerasa sakit lagi kok."

"Aku minta maaf ya, gara-gara aku, kamu jadi dipukul sampai luka gitu."

"Ah engga kok engga apa-apa."

Aku kaget tiba-tiba ia berdiri dan menundukkan badannya kepadaku. Tetapi, karena ia terlalu bersemangat, ia tak sengaja menendang mejaku dan makananku yang ada di meja terjatuh ke lantai.

Fallen - A Complicated StoryWhere stories live. Discover now