02

3.8K 357 34
                                    


Hari yang sial bagi Sasuke. Dia sungguh sangat mengantuk sampai-sampai dia tertidur pulas di kelas dan mendapat hukuman.

Nafasnya kini mulai memburu, wajahnya memerah pucat, dan telinganya pun mulai berdenging. Satu putaran lagi dan dia akan selesai. Mata onyx itu melirik sadis pada Morino Ibiki guru BK berhati besi, yang sedang duduk santai menikmati segelas es jeruk dingin di pinggir lapangan. Seandainya Sasuke tidak di awasi mungkin sekarang dia sedang bersantai di atap dan melanjutkan tidurnya. Di dalam otak, Sasuke tengah merancang pembalasan pada guru killer itu.

"Awas saja." gumam nya pelan.

"Oi!!! Bocah. Sebaiknya kau percepat lari mu. Kau berlari seperti seorang gadis!!!''

Teriakan itu terdengar keras dari pinggir lapangan. Ibiki mengejek penuh kepuasan pada Sasuke. Membuat pemuda itu semakin di bakar emosi.

"Coba saja kau yang lari ke sini. Bukannya yang terlihat seperti seorang gadis itu kau, Ibiki-sensei. Kau hanya duduk menikmati segelas jus seperti itu. Harusnya kau malu melihatku yang begitu bersemangat membentuk otot seperti ini. Dasar pejaka tua!!" balas Sasuke tanpa menghentikan larinya.

Ibiki memejamkan matanya berusaha meredam emosi yang mulai tersulut. Dia bukan seorang pengangguran yang tiba-tiba di tunjuk menjadi guru BK. Mentalnya telah di tempa kuat. Omongan bocah yang sedang kesal seperti itu tidak akan mampu membuat dia kehilangan kendali akan emosinya.

"Baiklah. Jika kau begitu bersemangat. Sasuke, aku menambahkan hukuman mu dengan sepuluh kali keliling lapangan lagi. Agar otot-otot mu semakin terbentuk sempurna!!!"

"Apa??!!"

BRUKKK!!!

Ucapan Ibiki membuat Sasuke kaget dan kehilangan keseimbangan kakinya salah bertumpu dan berakhir tersungkur dengan tidak elit.

"Aaarrghh!!!" teriak pilu Sasuke. Pergelangan kakinya terasa sangat sakit. Mungkin terkilir. Kalau sampai patah, dia akan menuntut guru iblis satu itu.

"Sensei. Kau bukan wali kelas ku yang memberikan hukuman ini. Kau tidak berhak menambah hukuman ku." protes Sasuke

"Sayang sekali aku mempunyai hak besar di sini. Aku guru BK. Sudah tugasku memberikan hukuman pada murid berandalan seperti mu, Sasuke. Jadi tidak perlu berakting sebagai korban. Cepat bangun. Selesaikan hukuman mu. Semakin siang, semakin panas. Sebelum kulit putih mu itu melepuh sebaiknya angkat kakimu untuk berlari." jelas Ibiki dengan santainya kembali dia meminum es jeruk nya. Tanpa peduli Sasuke mengerang kesakitan saat dia mencoba bangun dan berdiri, hingga  beberapa kali tersungkur, lalu saat dia mulai bisa menstabilkan langkahnya, Sasuke mulai berlari kembali meski larinya terpincang-pincang. Ibiki tidak peduli. Dia justru menikmati pemandangan di depan nya itu. Baginya murid berandalan seperti Sasuke pantas mendapatkan nya, bahkan bagi Ibiki hukuman seperti ini masihlah kurang.

Tanpa mereka sadari, seseorang memerhatikan mereka penuh emosi. Lalu pergi meninggalkan pinggir lapangan itu dengan tangan yang mengepal kuat.

.
.
.

Kiba cengengesan, menghampiri Sasuke yang sedang terkapar menjadikan rumput liar sebagai alasnya di area belakang sekolah yang sangat jarang di lewati oleh murid lain. Di belakangnya Shikamaru menenteng dua plastik putih di tangan kirinya, sedang tangan kanannya sibuk mengetikan pesan di ponselnya pada Chouji kalau dia tidak akan ikut pelajaran selanjutnya.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang