part 2

122 17 4
                                    

"Kita sama sama sakit...ayo kita lupakan kesakitan kita bersama"

Teringat dengan kata kata Gween tadi siang, Rafles terkekeh.

"Dasar labil"monolog Rafles.

"Aku baru tau kalau sekarang kaum Vampire sangat baik dengan kaum serigala"tanpa Rafles sadari ternyata Bill memasuki ruangannya.

"Kita tidak pernah bermasalah dengan serigala Bill"

"Heh?"Bill terkekeh, ia tau betul kakaknya sangat menghindari kaum serigala manapun.

"Kau mencurigaiku?"sekilas Rafles membaca pikiran adiknya namun masih tidak jelas.

"Kau mulai membacanya?"-Bill.

"Sekilas"

"Ayah dan ibu akan pulang besok, apa yang akan kau katakan jika putri tunggal alpha dari pack silvers terlihat di kamarmu?"tanya Bill.

"Aku akan mengatakan yang sebenarnya pada mereka"jawab Rafles.

"Sungguh bukan seperti dirimu kak"ujar Bill.

"Maksudmu?"

"Lupakan saja, aku akan pulang kerumah"ujar Bill.

"Disini rumah mu"

"Bukan...rumahku berada di sebelah rumah mate kecilku"

"Dasar pedofil"gerutu Rafles.

Bill hanya tertawa dan keluar dari ruangan kakaknya.

"Baru saja ku tinggal,kau sudah merindukanku baby"gumam Bill saat mendengar suara matenya yang berada di pikirannya.

***********

Di sisi lain, Gween sedang kelihatan gelisah dalam tidurnya.

Keringat membanjiri keningnya,bibirnya bergerak entah mengatakan apa.

"Jangan"lirih Gween.

"Martha jangan"sekali lagi Gween berkicau.

"MARTHAAA"teriak Gween saat terbangun.

"Mimpi?"

Gween berusaha menetralkan dirinya.

Ia keluar dari kamar untuk mengambil minum.

"Dimana letak dapurnya?"ujar Gween sendiri.

Ia mengadahkan pandangannya untuk mencari tanda tanda dapur.

Gween terus melangkah mencari dapur.

"Astaga sulit sekali mencari dapur di tempat ini"gumam Gween.

"Ekhm"Gween terperanjat kaget.

Ia menoleh ke belakang.
"Rafles?"

"Kau mencari apa?"

"A-aku mencari dapur"jawab Gween gugup.

Ia berbeda saat menggunakan piyama tidur seperti ini - batin Gween.

Tanpa Gween sadari, Rafles tampak jelas bisa membaca pikirannya.

Dasar serigala polos - batin Rafles.

"Ayo ikut aku"Rafles berjalan mendahului Gween.

Mereka pun menuju dapur.

"Kau lapar?"tanya Rafles.

"Tidak..kenapa?"jawab Gween.

"Lalu ada apa ke dapur?"

"Oh..aku haus"jawab Gween.

"Kau bisa berteriak kepada pelayanku"

"Mana bisa...aku ini orang asing di istana ini, jadi aku paham akan sopan santun"jawab Gween.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel Spirit (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang