MARK LEE

54 7 4
                                    

Malam yang damai dengan pantulan sinar rembulan memantul kekamarku, hanya ada suara kicauan binatang malam yang berlalu lalang. Kesunyian menusuk jantungku, hingga rasa kesepian merasuki tubuhku. Banyak hal yang tidak terbayangkan aku harus memutuskan sendiri apa aku  harus melanjutkan kuliah atau tidak. Rasa bingung dan kesepian menjadi satu ruang didalam hatiku. Sungguh aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Ah sungguh aku tidak tahan lagi berada dalam kesepian ini. Apa aku pergi saja menikmati budaya malam yang menyenangkan? sepertinya aku bisa mendapatkan wanita yang cantik dan you knowlah ya.

(Bersiap-siap menikmati budaya malam, setelah selesai langsung diam-diam membuka pintu untuk segera pergi)

Taeyong : Hey bro, mau kemana?

Mark        : aaa...a..i..ini kak aku mau main ayunan di taman.

Taeyong : Kembalilah kekamarmu dan istirahatlah.

Mark        : Tapi ka an...

Taeyong : Sejak kapan kamu membantah.

Mark        : ......

Taeyong : Oya, bagaimana apa sudah kamu putuskan?

Mark        : (Mendengar pertanyaan itu Mark langsung punya ide) Justru itu ka, aku sangat suntuk 

dan belum mendapat keputusan jadi aku ingin mencari angin di taman.

Taeyong : Apa kamu perlu bantuan kakak untuk memilih?

Mark        : (mata Mark terbebelak, astaga aku harus segera menghindar. JIka diladeni ini akan

menjadi nasihat 7 turunan). Tidak kak terima kasih

Taeyong : Hmmm baiklah tapi jangan terlalu lama nanti ka....

Mark        : Ka jadi kapan aku boleh pergi?

Taeyong : (Dengan tangan yang mempersilahkan)

Tapi baru beberapa langkah saja tiba-tiba

Jeno        : Kak Mark aku ikut

Taeyong : De, ini sudah malam kamu masih dibawah umur untuk pergi jam segini.

Jeno        : (menangis) kaka jahat, pilih kasih giliran kak Mark aja selalu boleh

Mark        : (mbleee)

Jeno        : huaaaa ka Mark ngeledek

Taeyong : Jeno udahnya nanti kaka temenin kamu biarin aja ka Marknya pergi.

Jeno        : Engga Jeno pokoknya mau ikut.

Taeyong : yaudah Mark besok pagi aja kamu perginya.

Mark        : (melotot) lo kak ngga bisa gitu dong, tadikan kaka udah ngijinan kalau dibatallin gitu aja itu namanya ngga adil

Jeno semakin menjadi-jadi menangisnya, Mark yang sangat kesal dan Taeyong yang akhirnya kebingungan menghadapi 2 adiknya.

Mark        : (balik kekamar dengan kesal)

Jeno        : (Jeno yang akhirnya berenti nangis dan mulai makan ditengah malam)

apa yang harus kulakukan jika terjadi hal seperti ini lagi? aku tidak tahan lagi, kapan ayah dan ibu pulang ke Indonesia. Seulgi aku sangat merindukanmu. "Gumam Taeyong dalam hati"

Kamar Mark

Ah kamar ini sangat suram, bagaimana bisa Jeno selalu menggagalkan rencanaku? astaga astaga apa dia memasang CCTV atau alat penyadap? Bagaimana bisa anak dibawah umur belum tidur jam segini, awas saja kamu Jeno Lee.

Akhirnya setelah banyak berperang dengan malam yang sangat tidak bersahabat dan kamar yang sesunyi kuburan ini, aku Mark Lee memutuskan akan mendaftar kuliah besok.

Hmmm kekampus mananya? (Memegang laptop sambil search info kampus)

Oke I got it. See you tommorow. Aku akan berusaha untuk masuk ketempat ini.

keesokan harinya tanpa keraguan Mark langsung kekampus untuk mendaftar. sebenarnya pendaftaran telah ditutup karena minggu lalu telah diadakan matrikulasi pertama tapi karena ada yang baru saja mengundurkan diri jadi Mark dapat mengisi kuota yang kosong tersebut dan tentunya harus mengikuti tes sesuai dengan prosedur masuk PT.

Oke anda pulang saja dulu, ini akan saya umumkan 3 hari lagi hasilnya, nanti saya kabari melalui email yang anda tuliskan tadi.

Y-O-UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang