"Pada hari ini Ceo dari perusahaan FLESH dikabarkan meninggal dunia karena gantung diri, motif dia melakukan bunuh diri masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Sekian berita SEKILAS hari ini"
Aku mematikan TV milikku, akhir-akhir ini banyak terjadi kasus bunuh diri. Ya mungkin keliatan biasa-biasa saja bagi sebagian orang, namun apa bisa disebut biasa jika yang meninggal adalah orang yang tergolong terkenal & punya banyak harta? Ceo Googla, Cuit, PostForPublic, & sekarang Flesh. Aku jadi berfikir ini seperti di Anime bernama DEATH NOTE, tapi apa mungkin? Sedangkan di anime itu orang yang menjadi target mati sesak nafas, tapi disini bunuh diri tanpa alasan.
TREENG...
Telponku berbunyi, aku segera mengangkatnya. Yang menelponku adalah temanku, Zalda, perempuan yang tergolong penakut, namun dia termasuk Cantik & Manis. Ya walau begitu aku belum ada rasa sama dia, aku cuma menanggap dia sebagai teman
"Halo...?" Sapaku.
"Hai Rik, gw boleh main ke kosan lu gak?" Tanya Zalda.
"Emang kenapa? Lagi gabut nih ye..." Ejekku.
"Ih elu... Rumah gw lagi gak ada orang, ortu lagi ada urusan sampe nanti malam Rik. Please ya... Lu taukan gw penakut" Kata Zalda dengan suara yang dibuat-buat.
"Gak ah, gw lagi males nerima tamu" Kataku dengan nada mengejek.
"Please lah Erik, lu kan ganteng, nanti gw beliin Hp asus Rog deh" Ucap Zalda dengan sedikit tertawa.
"Anjay, serah lu dah. Lagian kalau mau beli Rog harus ternak Kuyang dulu" Kataku sambil tertawa cekikikan.
TRUT...
Telpon diputus, ya mungkin dia buru-buru sekali ingin kemari. Ya sebenarnya aku sendiri lagi ingin ada teman ngobrol. Ya tau lah anak Kosan, kalau lagi liburan kadang gabut dan bingung mau ngapain. Ya sebaiknya aku bersiap-siap dulu sebelum si Zalda itu datang.
-()-
TOK TOK TOK...
"Hah? Cepat sekali si Zalda ini" gumamku.
Aku mengecek terlebih dahulu dari jendela Kosanku, dan ya itu Zalda. Aku agak bingung, ekspresinya agak lucu & tingkahnya agak aneh. Langsung saja aku buka pintu Kosanku.
BUK...
Dia mendorongku dengan keras, kemudian berlari sangat cepat & sekarang aku tau kenapa dia bertingkah aneh. Ya benar, dia menahan PANGGILAN ALAM. Dia berlari cepat-cepat ke kamar kecil yang ada di kosanku.
"Hah dasar perempuan -_-" ucapku sambil menutup pintu kosan secara perlahan.
Aku segera duduk di lantai & menunggu dia keluar. Ya memang dia terlihat tak tau aturan namun dia bukan orang yang seperti itu.
"Ah leganya" gumamnya setelah keluar dari kamar kecil.
Dia segera duduk bersamaku & tentu saja kami melakukan hal yang biasa dilakukan, ngobrol santai.
"Nah tuan putri, sekarang kau ada di Kosanku & kebetulan lagi gabut jadi aku gak bisa tentuin hal apa yang mau kita obrolin" Tanyaku pada Zalda sambil menyilangkan tangan.
"Hmm.. Kita ngobrolin hal acak aja." Kata Zalda.
"Oke... Hmmm kalau udah nikah lu mau punya anak berapa dan apa jenis kelaminnya?"
"...."
-()-
Kami mengobrol hingga waktu menjelang sore & obrolan kami pun tidak ada yang serius sama sekali, Cuma obrolan santai yang tak ada habisnya.
"Mau nonton TV?" Tanyaku pada Zalda.
"Tentu saja" Ucapnya.
Aku mengambil remote TV & segera menyalakan TV. Karena kebetulan tak ada acara yang terlalu menarik jadi kami menonton acara berita.
"Baru saja kita kehilangan Ceo FLESH, kini Ceo dari perusahaan pemasok air mineral Sakua dikabarkan bunuh diri dengan memotong urat nadi tangannya sendiri. Kasus bunuh diri ini pun belum diketahui motifnya. Polisi juga masih terus melakukan penyelidikian, terlebih bukan kali ini saja Ceo dari perusahaan terkenal bunuh diri. Ada puluhan kasus yang masih tergolong baru dan itu lebih dulu ketimbang kasus bunuh diri 2 Ceo dalam satu hari ini."
DEG..
Apa yang terjadi? Lagi? Bunuh diri masal para Ceo. Pikiranku kembali berfikir sampai aku tak sadar Zalda ternyata sedang memperhatikannku
"Woi Rik? Ngelamun lu?" Katanya sambil mengoyangkan tubuhku.
Pikiranku langsug buyar & aku kembali tersadar. Aku lalu menatap Zalda & berkata
"Apa menurutmu kasus bunuh diri ini tidak aneh?"
(BERSAMBUNG)
YOU ARE READING
PROBLEM
HorrorSeorang remaja Bernama Erik penasaran dengan kasus bunuh diri masal para Ceo perusahaan terkenal. Awalnya dia ingin mencari tau sendiri tapi akhirnya dia melibatkan teman perempuannya, Zalda. Awalnya semua berjalan biasa, hingga akhirnya sebuah baha...
