Hujan & Nessa

34 4 0
                                    

Saat kecil,
Aku sangat senang ketika hujan turun. Banyak teman teman ku datang menjemput ku untuk pergi keluar rumah.
Orang tua ku pun selalu mengizinkan ku untuk bermain diluar rumah walau sedang hujan.
Aku sangat menikmatinya.
Menyenangkan, ketika hujan turun.

Namun,
Hujan kadang bisa membuat ku sakit setelah menikmatinya.
Aku hanya bisa terbaring lemas sambil dilapisi handuk dingin diatas kening ku.
Karna itu aku tak bisa lagi jumpa dengan teman teman ku untuk sementara.
Ya, hujan kadang bisa membuat ku sedih.

Hai hujan,
Sekarang aku sudah beranjak dewasa.
Lucu rasanya jika aku masih bermain diluar rumah ketika hujan datang.
Tapi bukan berarti aku tidak menyukainya lagi ketika banyaknya air yang berjatuhan dari atas.
Aku masih tetap menyukainya.
Ya, karna disaat hujan pertama kalinya aku jumpa dengannya.

Aku jatuh cinta,
Aku mengenal seseorang wanita yang menurut ku mempunyai karakter yang unik.
Asyik untuk menjadi teman berbagi cerita.
Dia lucu dan kami mempunyai selera humor yang sama.
Dan yang pasti dimata ku, dia cantik.
Dia mampu membuat hatiku bergetar.
Rasanya aku mau bermandikan hujan lagi dengan perasaan senang seperti semasa kecil dulu.

Nessa,
Ya, itu nama dia.
Nama yang setiap saat ada dipikiranku saat ini.
Kami berkenalan dan saling bertukar nomor handphone saat itu.
Kami jadi sering berhubungan lewat pesan singkat setiap hari.
Tak jarang pula kami bertemu setelah jam kerja selesai.
Kebetulan tempat kerja kami berdekatan dipusat ibukota ini.

"Hai Nessa, hari minggu nanti kamu ada acara ga ? Aku mau ajak kamu makan malam"
Kirim pesan singkatku untuknya, berharap dia menerima ajakanku.

"Hai Kinan, bisa kok. Mau makan malam dimana ?"
Balasan pesan darinya ini membuat ku sangat menantikan hari minggu nanti.

Dan akhirnya, hari minggu aku akan makan malam bersamanya disebuah cafe dibilangan kota jakarta ini.

"Oke Nessa, aku jemput dirumah kamu ya hari minggu nanti"
Balasku mengakhiri percakapan kami malam itu.

Ya, jarak rumahku yang berada didaerah Cibubur dengan rumahnya yang berada didaerah Salemba bukan menjadi penghalang untuk ku kendarai dua roda kesayangan ku ini demi bertemu dia.

Minggu,
Akhirnya datang juga.
Aku bergegas untuk menjemput Nessa.
Bertemu, makan malam dan hari ini.
Aku akan mengungkapkan segala perasaan ku terhadapnya.
Dan Setelah tiba dirumahnya dengan cuaca yang sepertinya akan turun hujan.
Kami langsung berangkat menuju tempat makan malam pertama kami.
Sesampainya disana, kami saling bercerita banyak hal entah tentang kehidupan kami maupun hal sepele sekalipun.
Bercanda dan tertawa bersama.
Sungguh menyenangkan.

"Nessa, aku jatuh cinta sama kamu"
Tak ku sangka aku langsung mengucapkannya.

"Ha, kok bisa, nan ?"
Sontak Nessa pun kaget mendengar apa yang aku ucapkan tadi.

Sebenarnya aku agak bingung dengan pertanyaan "Kok bisa ?" ketika mengungkapkan perasaan kita, karna menurutku kita pun tidak bisa mengontrol perasaan yang masuk ke hati kita.
Panjang lebar ku jelaskan tentang pertanyaan "Kok bisa ?" dari dirinya.

Hujan,
Mereka pun akhirnya datang, jatuh membasahi semua yang ada diluar sana.

"Iya, aku mau jadi pasangan kamu, Kinan"

Ini salah satu moment yang ku sukai ketika turun hujan.
Dia menerima perasaan cintaku ini.

Hai Nessa,
Aku sangat mencintainya.
2 tahun sudah aku menjalani kisah bersamanya.
Manis pahitnya cinta sudah kami lewati bersama.
Hampir semua tempat favorit di Jakarta sudah kami kunjungi berdua.
Segala makanan, minuman serta barang kesukaan sudah kami nikmati bersama.
Aku sangat bahagia bersamanya.

Berakhir,
Hari itu datang.
Hari dimana tak pernah ku sangka akan menjadi hari yang sangat menyakitkan.
Ya,
Dia,
Nessa,
Mengucapkan kata pisah.
Lama kami menjalani dan menikmati rasa yang ada ini.
Namun "Pisah" adalah kata yang memang harus kami terima.

Maaf,
Sebelumnya aku belum bercerita.
Aku dan Nessa memiliki keyakinan yang berbeda.
Memang selama kami menjalani kisah ini, keluarga kami masing masing tidak terlalu menyetujui hubungan kami.
Tapi kami tetap menjalaninya karna cinta yang ada di diri kami sangat kuat.
Namun sepertinya kali ini berbeda dari sebelumnya.
Mungkin kali ini kami memang benar harus berpisah.
Dan mungkin salah ku dari awal karna tau padahal keluarga kami sangat taat agama masing masing.

Ah, sudahlah.
Hujan pun kini datang kembali.
Namun kali ini berbeda dengan yang sebelumnya.
Kali ini sangat menyakitkan.
Sama seperti waktu ku kecil dulu.
Ya, hujan kadang bisa membuat kita sakit.
Hujan kali ini pun membuat ku tak akan melupakan hari ini.
Sebuah pertemuan terakhir ku dengan Nessa.

Akan tetapi,
Aku mencoba untuk mengerti dan memahami alasan pisah ini.
Bukan berarti kami tak bisa selalu bersama karna perbedaan ini.
Tapi kami mencoba menghormati keputusan dari pihak keluarga kami masing masing.
Lagipula, aku tau jika dia sangat mencintai ku seperti yang aku rasakan kepadanya.
Walaupun sakit, aku masih sangat menikmati ketika hujan turun.
Aku harus bisa bangkit dari masalalu ini.
Hujanpun mengajarkan sesuatu yang berharga.

"Kamu tau hal paling romantis dari hujan ? Dia selalu mau kembali meski tau rasanya jatuh berkali kali"

Kali ini aku hanya bisa duduk sendiri menikmati setiap tetes yang datang membasahi wajahku ini.

Hujan,
Aku masih bisa tersenyum menikmatimu bersama airmata yang tersamarkan karna kehadiranmu ini.

Hujan,
Semoga dia selalu mengingatku ketika kau datang kembali.
Seperti halnya aku yang selalu mengingatnya.


-The End-

Kinan StoryWhere stories live. Discover now