" aku tak  akan buka mata selagi kau tak lap air mata tu "


Terkesima .  Elise kaku saat mendengar suara mendatar Demerez yang terang-terang sudah terjaga  . Bibir dikemam sambil jemari menyeka lembut air mata yang menodai wajah mulusnya .

Serentak , pergelangan tangannya digenggam lembut oleh Demerez .
Membiarkan tatapan mata mereka bertaut lembut serta redup .






Kedua tangan Elise kemudiannya dibawa ke bibir , sebelum Demerez melabuhkan ciuman halus dibelakang tangan wanita itu . Menghadirkan jaluran rasa hangat , menyelimuti kedinginan hati yang  selama ini teraniaya hingga sudah hilang segala rasa . Hanya kaku .


Bahagiakah dia hanya dengan ... kenangan baru ini setelah ... berkorban segalanya ... setelah kehilangan satu-satunya anak yang dia miliki ...
Setelah kematian seorang sahabat ... meski sahabat itu membelotnya di saat akhir ...
Kematian  Gaz ... Aireen ... Elijah ... seakan takdir tidak pernah mahu pisahkan kematian daripada menghampirinya dan orang disekelilingnya ...



" what is in your mind Lise ? What's the reason this ... eyes ... keep tearing ... " jemari Demerez halus menyentuh pipi Elise yang masih lembap , sebelum mengelus hujung bibir wanita itu . " —— and this lips ... kept trembling ... no smile " datar dan lirih sahaja pertanyaan lelaki itu . Bertatapan mata mereka semula .




" I tak akan mampu senyum ... bila dalam fikiran ..dan hati I .. masih dalam kegelapan . " pandangan mata Elise meliar ke arah lain . Senyuman kelat melakar dibibirnya , " —— I asyik fikir ... kematian memang selalu ikut I ... atau ... cuma nasib I tak pernah-pernah baik ? Malang ? "


" kehilangan Aireen ... sebuah kehilangan kedua yang akan jadi mimpi ngeri I ... selepas kematian Gaz " renungan mata Elise berubah gelap apabila ingatannya kembali mengingati insiden silam itu . Rancangan Luke yang berdendam dengan Demerez ... dan mungkin sekarang dendam itu merebak ... menular sehingga dirinya sendiri berkemungkinan bakal sekali lagi terjebak . Persoalannya ... dimanakah lelaki itu bersembunyi ?






" you sedar tak ... ramai kat luar sana ... nak jatuhkan you ? Yang berdendam dengan you ... " pertanyaan Elise memancing perhatian Demerez . Lelaki itu hanya membisu , menerima kebenaran dibalik kenyataan itu .




" kematian Gaz " datar ujaran Elise , menyambung tautan mata mereka sebelum menyambung bicaranya ,
" .... kenapa you tak pernah tanya I tentang insiden tu ? "




" biarpun ada kebenaran dibalik kematian Gaz ... tapi aku tak rasa aku patut persoalkan kau . Bukan kerana simpati , tetapi aku belajar .... belajar untuk percayakan ... orang yang aku sayang . Yakinkan hati  ... aku boleh percayakan kau "



Elise tersenyum kecil . Namun , birai matanya terkesan sisa kesedihan . Tidak dapat membayangkan tindakan Demerez apabila mengetahui hal Gaz , dirinya dan Luke dua tahun lalu . Insiden dimana Gaz membelot namun menarik diri di saat akhir ... insiden dimana ... kandungannya hampir dibunuh oleh Luke . Kelopak mata dipejam rapat , cuba membuang segala bayangan tragedi itu .




Kisah yang belum berakhir ... hanya menanti ... tsunami membadai diri mereka . Sama ada mereka akan berjaya mengharunginya... atau kalah pada takdir .







" I tak akan paksa you percayakan I . Itu keputusan you sendiri " datar luahan hati Elise sambil melirik kosong ke wajah Demerez sebelum pandangannya dilarikan ke arah lain . Kerana jauh disudut hati , masih meragui segalanya ...















Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now