34

883 33 8
                                    

Lesley pov on

Aku keluar dari portal itu. Aku bisa melihat kakiku yang sudah memijak hamparan rumput basah dengan berbagai jenis bunga yang ada di dekitarku dan pemandangan yang cukup ku ridukan. Ya, disini adalah taman istana keluarga vance. Aku juga bisa melihat para petinggi mage yang sangat kelelahan. Sepertinya mereka menahan portal itu sampai kami pulang.

Pukk

Nona vance, atau yang lebih tepatnya ibu tiriku, langsung memelukku dengan erat. Aku juga membalas pelukan hangat itu.

"aku sangat merindukanmu nak" kata ibuku dengan air mata yang sudah membasahi pipi mulusnya.
"aku juga ibu" jawabku dengan penuh kerinduan.
"ayo kita masuk, kalian pasti sudah lelah" ucap ibuku lagi.
Kami hanya mengganggu dan segera pergi memasuki istana itu bersama sama.

Sekarang aku berada di depan pintu kamarku. Denga rasa ragu aku membuka pintu kamar yang bisa dibilang sangat besar itu.
Seperti ruangan yang lain, kamarku juga lumayan besar, bukan melainkan sangat besar. Aku pun mulai memasuki kamar itu dan melihat sekelilingku. Kamar itu tidak beruah, tetap cantik dan mewah.

Aku pun meletakkan sniperku di sebuah lemari kaca yang khusus untuk sniperku.
Kemudian aku meletakkan buku buku yang ku baca di Land of Dawn di rak bukuku.
Buku bukuku masi saja tersusun rapi tanpa sedikitpun yang tertukar ataupun tersentu. Aku masi ingat urutan bukuku. Biarpun buku bacaanku sangat banyak. Hal itu membuat senyum kecil terukir di wajahku, sampai aku melihat judul buku di rak paling atas. Judulnya 'The Land of Dawn'. Sesaat aku merindukan tempat yang dibilang berbahaya itu. Entah mengapa aku tidak bisa melupakannya. Aku langsung membaringkan tubuhku di atas ranjang yang luas nan nyaman itu.

Lesley pov off

Beberapa minggu berlalu, lesley selalu tampak lemas dan murung dan juga selalu menjawab perkataan orang dengan singkat, padat, dan jelas. Biarpun harley selalu membuat keonaran atau candaan untuk menghibur lesley, semua itu sia sia. Lesley tetap saja murung. Walaupun harley tau mengapa kakaknya itu seperti itu. Terkadang harley juga merasa rindu denga teman temanya yang ada disana, tapi harley hanya memendamnya sedalam dalamnya.

Nona dan tuan vance pun merasa bingung dan risau dengan kelakuan lesley belakang ini. Biarpun lesley itu anak angkat mereka, mereka tetap saja perhatian padanya bagaikan anak kandung sendiri.
Akhirnya nona vance pun memutuskan untuk bertanya pada anaknya itu.

Lesley tengah duduk di bawah pohon di taman kerajaan itu dengan buku yang terbuka di tangannya. Sebenarnya lesley tengah melamunni kisah indahnya di Land of Dawn. Nona vance pun menghampiri anaknya itu.

"lesley" panggil nona vance. Lesley masi saja melamun dan tidak menjawab ibunya itu.
"les, lesley" panggilnya lagi.
Lesley tetap saja tidak merespon.
"lesley vance" panggilnya lagi dan menepuk pundak lesley. Lesley pun tersadar dari lamunannya.
"eh? Ada apa bu?" tanya lesley lembut.
"aku hanya inggin bertanya padamu" balas ibunya dan duduk di sebelah lesley.
"tanya apa?" tanyanya lagi.
"ibu hanya ingin bertanya, kenapa kamu belakangan ini jadi pemurung?"
"tidak apa apa" jawab lesley tanpa melihat ibunya. Ia mulai fokus dengan buku yang dipegangnya.
"aku tau bohong. Ayo ceritakan saja" bujuk ibunya.
Lesley pun menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkannya perlahan sebelum berbicara.
"ibu, apa ibu pernah berpisah dengan orang yang ibu cintai, mungkin untuk selamanya?" tanya lesley mulai meatap ibunya.
"hmm, tidak pernah. Emangnya ada apa?"
"oh, bukan apa apa kok. Aku hanya sedih saja dengan alur cerita di buku ini" bohong lesley lagi dan memperlihatkan buku yang di pegangnya tadi.
"kau yakin?"
"iya ibuku sayang" ucap lesley untuk meyakinkan.
"hm, baiklah" ucap ibunya itu dengan rasa yang masi ragu dengan anaknya itu.

"nona, Mr. Gord telah menunggu anda di ruang belajar" ucap seorang pelayan kerajaan yang datang menghampiri mereka.
"baiklah, ibu aku pergi ya" pamit lesley pada ibunya.
"ya, yang semangat ya" ucap ibunya menyemangati.
Lesley hanya tersenyum tipis dan langsung berjalan menuju ruang belajarnya.
Di kediaman keluarga vance, lesley juga diberi pelajaran khusus mengenai pelajaran seperti yang biasanya di sekolah. Ia diajari oleh Mr. Gord, dan pelajarannya itu termasuk sangat menyenangkan bagi lesley.

Lesley pun membuka pintu ruang belajar itu dan memasukinya. Ia mendapati Mr. Gord yang tengah menyusun buku bukunya di atas mejanya.

"bagaimana kabarmu les?" tanya Mr. Gord tanpa menatap lesley.
"aku baik baik saja" jawab lesley dan duduk di bangkunya.
"seperti tidak, kau tampak murung. Ada apa dengan mu?" tanya Mr. Gord dan menghentikan kesibukanya dan mulai melihat lesey yang sudah membuka halaman buku legend itu.
"bukan apa apa"
"ayolah, aku ini gurumu. Biasanya kau tidak semurung itu"
"oh iya, Mr. Gord apa kau dulu mempunyai seorang murid?" tanya lesley.
"murid? Ya tentu saja" jawab Mr. Gord.
"namanya valir ya?" tanya lesley memastikan.
"iya, darimana kau tau?" tanya Mr. Gord penasaran.
"iya tentu saja aku tau. Dia itu temanku di Land of Dawn" jawab lesley.
"apa dia selalu bersama eudora? Oh iya, bagaimana sifat eudora?" tanya Mr. Gord sangat penasaran.
"iya sih, dia selau bersama kak eudora dan vale juga. Mereka seperti pengawal kak eudora saja" jawab lesley dengan gaya berfikirnya.
"sifat kak eudora ya..... Oh iya,  kak eudora itu kaya mak lampir, terkadang nyebelin, suka ngeluarin ulti kalo udah marah, dan dia juga marah kalau dibilang dora" jawab lesley mengingat masalalunya di Land of Dawn itu.
"emangnya ada apa Mr. Gord?" tanya lesley pada Mr. Gord.
"hehehe, aku hanya penasaran saja sama kekasih ku itu" kekeh Mr. Gord.
"kekasih?" tanya lesley antusias.
"ya tentu. Dia adalah kekasihku. Tapi akibat ulah alice, kami berpisah dan juga dengan valir dan vale yang masuk ke Land of Dawn itu juga" jelas Mr. Gord.
Atas penjelasan Mr. Gord, lesley tampak sedih mengingat dirinya dan gusion.

"ada apa les?" tanya Mr. Gord yang sudah melihat lesley meneteskan air matanya perlahan.
"Mr. Gord, apa kau bisa membantu ku?" tanya lesley pelan.
Mr. Gord tampak bingung dengan lesley.
"bisahkah kau membuatkan aku sebuah portal?" tanya lesley sangat berharap.
"portal??  Untuk apa??" tanya Mr. Gord.
"aku ingin bertemu dengan gusion dan juga teman temanku. Aku sangat merundukan mereka" ucap lesley dengan air mata yang semakin deras keluarnya.
"aku memang tidak terlalu mahir dalam membuat portal. Tapi akan ku usahakan. Karna aku tau kau punya perasaan yang kuat dengan teman temanmu dan juga gusion yang kau bilang" ucap Mr. Gord mengelus kepala muridnya itu.
"terimakasih Mr. Gord, terimakasih" ucap lesley senang.
"tapi aku juga butuh waktu yang lama untuk membuatnya. Danjuga aku butuh beberapa bahan bahan untuk membuatnya. Dan kau jangan murung lagi ya" ucap Mr. Gord menjelaskan.
"tidak apa apa Mr. Gord. Aku juga akan membantumu mencari barang barang yang kau perlukan" ucap lesley sangat senang.
"baiklah"

Bersambung......

"Makaci udah mau baca"
≧ω≦

Gusion and Lesley love story in THE LAND of DAWN💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang