Part 03.

193 33 7
                                    

••SCHOOL GHOST••

Halo!! Update lagii!!

Jgn lupa untuk vote and follow supaya ak semangat membuat cerita lagi....
Terimakasih!!

Selamat membaca!!




••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

             Meyeramkan adalah hal yang paling ditakutkan oleh semua orang...

•••••










"Whatt!!!"

Demi apa!!!??
Terus yang ngambil minuman aku siapa donk!!??

"Oke! Ini gila!!"
Batinku dalam hati.

Aku sangat tidak sadar. Bayangkan saja, tiba-tiba aku melihat segelas air putih yang sudah ada di sampingku, bahkan aku tidak melihat siapa yang menaruhnya.

Aku berpikir cukup lama. Sampai-sampai bi siti bingung melihatku.
"Non!? Kok bengong??"

"Ehh!?"

"Gak papa kok bi, ehm.."
Ucapku yang tidak tau harus berkata apa.

"Ya udah, bibi lanjut kerja lagi ya?"

"Iya bi"

****

"Hahahaha...."

"Ihhh.. Kok ketawa sihh?? Gak ada yang lucu!"
Protesku sebal.

"Lagian..kamu aneh tau gak!"

"Terserah ah!"

Sekarang aku berada di cafe terdekat, bersama Kenny. Waktu kejadian tadi, aku ketakutan dan terus membuatku penasaran juga.
Jadi kuputuskan untuk menjernihkan pikiranku yang sudah tidak bisa diajak tenang dengan cara mengajak Kenny ke cafe terdekat.

Aku juga menceritakan kejadian tadi ke Kenny. Tetapi Kenny mengganggap ceritaku hanyalah candaan.

"Kayaknya kasus ini sangat berhubungan dengan hantu bergentayangan itu.." Gumamku yang berhasil didengar oleh Kenny.

Kenny memandangku dengan pandangan aneh. Lalu Kenny memajukan kursi duduknya agar lebih dekat dengan hadapanku.
"Apa?" Tanyaku.

"Kau bicara apa??"
Tanyanya dengan wajah sok polos.

"Bukannya tadi kau dengar?"

"Dengar, hehehe..."

"Tapi bukannya itu tidak masuk akal Lia?" Lanjutnya.

"Iya sihh...tapi kan kita buktikan dulu dengan cara mencari informasi di sekolah kita, siapa tau membantu juga dengan kasus Wina?" Ucapku panjang lebar.

"Duhh,,,aku gak mau masalah tambah besar dan berbahaya bagi kita dan juga penghuni sekolah"
Katanya dengan wajah khawatir.

School GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang