26 + Pengumuman

Mulai dari awal
                                        

Sejak awal ia sadar dari koma, sebenarnya ia merasa ada sesuatu yang aneh tapi karena ia kehilangan memorinya jadi ia tak terlalu memikirkannya lagi.

Apalagi saat itu Seung Gi mengaku sebagai keluarganya bahkan mengenalkan Yura sebagai dongsaengnya dan ketika yeoja kecil itu memeluknya, ia sama sekali tak menaruh curiga sedikitpun.

Jungkook mencari di laci-laci meja kerja Seung Gi dan akhirnya ia menemukan sebuah map yang bertuliskan 'LEE JUNGKOOK'. Tanpa berpikir panjang lagi, Jungkook langsung mengambil dan membawanya.

"Oppa, apa yang oppa lakukan di ruang kerja appa?" tanya Yura yang kebetulan melihat Jungkook keluar dari ruang kerja appanya. Karena setahu Yura, appanya selalu melarang siapapun masuk ke ruang kerjanya.

"Appa hanya mencari buku, Yura-ah" bohong Jungkook.

"Oppa" panggil Yura takut-takut.

"Ne?"

"Mianhae oppa" ucap Yura.

"Untuk?"

"Karena aku mengajak oppa bertemu dengan In Guk oppa" jawab Yura.

"Gwaenchana Yura-ah, kau tak perlu meminta maaf. Sebaiknya kau segera ke kamarmu dan bersiap untuk makan malam karena sebentar lagi appa akan datang" ujar Jungkook seraya menepuk pelan puncak kepala Yura.

"Ne oppa"

"Ah...Yura-ah, jangan katakan pada appa jika oppa masuk ke ruang kerjanya ne" pinta Jungkook.
"Ne oppa, aku takkan mengatakan apapun" ucap Yura sambil tersenyum sebelum akhirnya pergi ke kamarnya.

"Mianhae Yura-ah, keundae aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi disini" gumam Jungkook pelan.

Jungkook segera menuju kamarnya untuk mencari informasi dari sesuatu yang ia ambil tadi.

Di dalam map itu benar tersimpan rekapan laporan kesehatan atas nama Lee Jungkook. Disitu tetulis jika Lee Jungkook menderita penyakit Leukimia sejak umur 15 tahun dan telah beberapa kali menjalani kemoterapi.

Jungkook langsung teringat kata-kata Yura waktu itu saat di restoran.
"Tentu saja. Bagaimana bisa aku lupa pada In Guk oppa, dia kan teman sekamar oppa waktu dirawat di rumah sakit dulu. Ia yang selalu menemaniku bermain ketika oppa melakukan ke...."

"Apa saat itu Yura bermaksud mengatakan tentang kemoterapi?" gumam Jungkook berpikir.

Kemudian Jungkook kembali memeriksa berkas-berkas tersebut dan menemukan sebuah surat keterangan dimana disitu tertulis jika Lee Jungkook menghembuskan nafas terakhir pada saat operasi pencangkokan sumsum tulang belakang.

'Sepertinya ada sesuatu yang salah disini. Leukimia? Kemoterapi? Dan surat keterangan ini...apa maksud semua ini? Bagaimana mungkin mereka menyatakan meninggal orang yang masih hidup? Jika memang Lee Jungkook dinyatakan meninggal, nan nuguya?' pikir Jungkook dalam hati. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan di otaknya.

Dok...dok...dokkk...

"Oppa...Jungkook oppa" panggil Yura yang mengetuk pintu kamar Jungkook.

"Ne Yura-ah...wae?" tanya Jungkook dari dalam kamar.

"Kajja kita makan malam, appa sudah menunggu kita" jawab Yura.

"Geurrae....pergilah dulu, oppa akan segera kesana" ujar Jungkook seraya merapikan berkas-berkas laporan kesehatan Lee Jungkook.

*

Tak lama kemudian Jungkook turun menuju ruang makan dimana Seung Gi dan Yura telah menunggunya untuk makan malam bersama.

Jungkook bersikap seolah-olah tak terjadi apapun di depan Seung Gi maupun Yura namun sesekali ia melirik sekilah ke arah Seung Gi, appanya.

'Aku tak mungkin menanyakannya pada appa sekarang. Aku harus mencari bukti-bukti terlebih dulu' pikir Jungkook.

"Jungkook-ah, bagaimana kuliahmu? Apa kau merasa betah disini?" tanya Seung Gi di sela-sela makan malam mereka.

"Baik appa....kurasa aku mulai betah disini. Aku seperti pulang kampung saja" jawab Jungkook mencoba melihat reaksi appanya.

"Jeongmal? Baguslah kalau begitu" ujar Seung Gi dengan sedikit tersenyum pada Jungkook.

"Dan kau, Yura-ah? Bagaimana sekolahmu?" tanya Seung Gi kali ini pada anak perempuannya.

"Sangat baik appa. Aku bahkan sudah memiliki banyak chingu disekolah" jawab Yura semangat.

"Appa senang kau memiliki banyak chingu, keundae jangan sampai kau lupa pada pelajaranmu karena bermain-main dengan chingumu, arra"

"Arrasso"

Jungkook terus memperhatikan Seung Gi dalam diam dan sembunyi-sembunyi. Sekilas ia tak merasa ada keanehan sedikitpun dari sikap appanya.

Seung Gi memperlakukannya sama seperti Yura tak ada yang berbeda. Bagaimana mungkin ia bisa mencurigai orang sebaik appanya tapi rasa penasaran Jungkook jauh lebih besar daripada yang ia pikirkan.

***

In Seoul University

So Hyun sesekali curi-curi pandang ke arah Jungkook yang tengah fokus mendengarkan penjelasan dosen.

Ia melihat bagaimana namja itu menggigiti ujung pulpennya ketika sedang berpikir, sama persis seperti yang dilakukan Jungkook jika sedang berpikir mengerjakan tugas sekolah bersamanya dulu.

"....Di dunia ini wajah seseorang bisa saja mirip tapi jika itu suatu kebiasaan dan tingkah laku? Mungkinkah dua orang yang berbeda bisa memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang sama? Bahkan saudara kembar pun memiliki perbedaan kebiasaan dan tingkah laku"

Kata-kata Jae Ha terngiang jelas di pikiran So Hyun. Semua yang dikatakan Jae Ha benar adanya dan selama ini So Hyun tak pernah menyadari itu sebelumnya.

Ketika So Hyun tengah fokus dengan pikirannya sendiri, ia tak menyadari jika kuliah sudah selesai dan sedari tadi Jungkook memanggilnya hingga akhirnya Jungkook menjentikkan jarinya di depan wajah So Hyun.

"Yaaa...Kim So Hyun, ireona" panggil Jungkook.

Seketika So Hyun langsung menoleh ke arah Jungkook yang wajahnya kini berada begitu dekat di depan So Hyun.

Selama beberapa saat mereka saling berpandangan satu sama lain sampai akhirnya Jungkook tersenyum evil padanya.

"Apa kau sudah mulai memikirkanku, eoh" ucap Jungkook.

"Anhi" sahut So Hyun cepat segera memalingkan mukanya dan menutupi kegugupannya karena tanpa ia sadari jantungnya berdetak sangat cepat melebihi batas normal saat berhadapan dengan Jungkook sedekat itu.

"So Hyun-ssi, kau ada waktu setelah ini?" tanya Jungkook.

"Wae?" tanya So Hyun balik sambil membereskan perlengkapan kuliahnya.

"Aku ingin kau menemaniku"

"Andwae" sahut So Hyun cepat.

"Tapi aku tak menerima penolakan"

"Apa ini sebuah paksaan?" tanya So Hyun.

"Terserah kau menyebutnya apa. Kajja" ujar Jungkook langsung menarik tangan So Hyun untuk mengikutinya tanpa mendengar protes yang dilontarkan So Hyun.

"Yaaa....lepaskan tanganku. Apa yang kau lakukan" protes So Hyun berusaha menarik tangannya dari genggaman Jungkook namun rupanya namja itu terlalu kuat memegangnya dan sama sekali tak memperdulikan ucapannya malah terus menarik So Hyun ke parkiran mobil.

*
Di kejauhan seseorang melihat kejadian itu lalu segera berlari mengejar mereka. Namun sayangnya ia terlambat karena Jungkook segera menyuruh So Hyun masuk ke dalam mobil dan membawa yeoja itu entah kemana.

Meski begitu ia tak tinggal diam. Ia segera mengambil mobilnya yang terparkir tak jauh dari sana kemudian mengikuti mobil Jungkook.

***

TBC

Wuih... Jungkook mau cari tahu jati dirinya nih!! Udah mulai agak kebongkar nih, akankah lebih kebongkar lagi nanti?

Jungkook mau bawa So Hyun kemana ya kira-kira? Ada yang bisa nebak?

Kuy di Comment! Votenya juga ya!!!😊😊😉😉

Lost of MEMORY [PRIVATE] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang