twenty two | about to end

1.9K 464 38
                                    


pernikahan itu digelar di sebuah gereja megah. sedari tadi mata hyunjin mengedar, seperti menghindari sesuatu.

"lo baik-baik aja kan?" tanya ryujin.

hyunjin mengangguk, tersenyum. lalu sesaat senyum itu hilang. tangan ryujin menggantung di bahunya―sesekali mengusap punggung hyunjin. gadis itu tau, hyunjin teringat mendiang ibunya.

"mempelai wanitanya cantik," bisik ryujin ke telinga hyunjin―sesaat setelah kedua mempelai berjalan ke altar.

hyunjin hanya tersenyum kecil. bahkan dengan bodohnya ia tak sama sekali mengenal calon ibu barunya itu.

"eh, tapi wajahnya familiar ga sih?" bisik ryujin lagi.

hyunjin menggeleng.

°°°

seusai memberi selamat kepada kedua pengantin, satu persatu tamu mulai keluar. ryujin menarik tangan hyunjin keluar. mata gadis itu berkaca-kaca.

"kenapa?" tanya hyunjin.

"aku mau pulang. anterin aku pulang. sekarang." ryujin mengusap air matanya.

hyunjin menghela nafas, membuka pintu mobil. namun ryujin membuka pintu belakang.

"kamu yakin duduk di belakang?"

"iya, aku―mau sendiri dulu."

suasana mobil hening. hanya ada deru pelan ac dan klakson mobil yang sesekali dibunyikan.

"kamu kenapa? ada yang salah ya?"

"iya. banyak yang salah selama ini. termasuk hubungan kita."

°°°

hyunjin membukakan pintu untuk ryujin, dan gadis itu keluar. matanya sembap.

"sa, aku ga paham kamu ngomong apa tadi."

ryujin mendongak, "terus yang kamu pahami dari aku selama ini tuh apa?"

"kamu tiba-tiba nangis. tiba-tiba marah. kenapa?"

"istri ayah kamu itu ibu aku." ujar ryujin. "ibu kandung aku, yang tiap bulan cuman ngirim uang dan gak pernah sekalipun nemuin aku."

"udah jelas kan, semua?" ryujin menenteng tasnya, masuk ke runahnya dan segera mengunci pagar.

di luar, hyunjin masih terpaku.

kenapa harus berakhir seperti ini?

sky & sea | hyunjin, ryujin.Where stories live. Discover now