Kebisuan Demerez meruncingkan ketegangan perbualan mereka . Jelas, tangan lelaki itu menggenggam kuat sel besi itu . Otot wajahnya tegang ,  rahang yang diketap dingin . Pandangan matanya yang sesekali berubah datar sebelum berubah lembut . Terbias kekecewaan . Kesedihan mungkin .




Tidak mampu dilupakam rasa hati yang terluka ,seakan ada jaluran akar tajam merantai hatinya .











































Terpejam matanya apabila rasa sakit itu mulai menggigit kaki . Kesan bius yang jelas berkurang sedikit demi sedikit . Desah nafas Elise memberat , terkejar-kejar namun lemah . Desperate .





Rengekan halus terlepas dari bibir sepanjang tempoh deritanya itu meski jelas baru sahaja bermula . Naik turun nafas tidak sekata , cuba mengawal diri . Cuba melupakan kesakitan yang terasa hingga ke tulang belulang . Ngilu yang begitu menyakitkan seakan menghancur punah tulang dan merobek isi kulit kakinya yang cedera .



Titik peluh mulai melata diwajah , dahi serta lehernya . Kerutan didahi jelas menunjukkan sejauh mana kesakitan yang tertanggung olehnya .







Doktor muda itu hanya tersenyum kecil , bermain-main dengan pisau pembedahannya . Skapel . Sesekali matanya menjeling pada Elise yang duduk merekrot dihujung bilik . Merengek halus , erangan kesakitan yang menjadi manisan telinganya .







Tubuh berpusing , menghadap Elise .
Skapelnya disimpan semula ke dalam bekas simpananya . Kedua tangan disatukan , menyeru lembut nama Elise .




" sakit sangat ke ? "




Elise diam . Hanya sepasang matanya masih merenung wajah Luke yang tersengih padanya . Jika tidak kerana kaki ini , sudah bisa dia menumpaskan doktor itu .




" aku dengar ... hidup kau sebelum ni agak ... teruk juga . Tragik . Boleh kau share dengan aku ? "



Elise menghadam baik cadangan lelaki itu . Dalam keadaan kakinya yang cedera dan jelas rasa kesakitan yang menusuk membuatkan cadangan itu tampak bernas . Sekurang-kurangnya dapat membuatkan dirinya terlupa akan kesakitan fizikal . Buat sementara ini .






" I share you my story ... so I expect the same from you "



Sengihan Luke melebar . Mungkin suka dengan cadangannya atau hanya ... satu provokan .



" Deal "


Elise hanya mengangguk . Menyetujui cadangan itu juga sebelum mata meliar ke sekitar bilik . Mendapati ketiadaan Gaz disitu . Lelaki yang menjadi punca dia disini .





" apa kata kau start your amazing story " bicara Luke yang seakan -akan satu arahan itu menyentak Elise . Fokus kembali pada lelaki itu .





" right . So ... my life . Tiada yang menarik , just a bit different . Dark . "
Permulaannya itu memancing minat Luke , jelas lelaki itu benar-benar ingin tahu .




" just like a simple teenager . Clubbing ... drinking ... all those shit .. yang teenagers lain buat ... I buat  . Ikut . For popular ... just for a bit fun in life as a student "



Her Mistake His RegretUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum