" I tak akan tanya siapa . Tapi I nak tahu kenapa . Kenapa kurung I dekat sini ... sampai ...kaki I pun ... why kalau bukan untuk bunuh I ? "




" kau cuba berada ditempat dan waktu yang salah . Kesilapan kau "





Bibir Elise ketap lembut , hilang sabar dengan pertuturan lelaki itu yang jauh daripada topik . Berdalih .
Sejak Derin kembali , lelaki ini benar-benar berubah . Lelaki sama yang berbaik hati membantunya sewaktu kejadian hotel yang melibatkan bapanya . Lelaki ini ... keramahan berubah dingin semata-mata kerana wanita itu . Wanita yang tidak mahu meninggalkam Demerez . Yang tidak segan-segan meminta dirinya meninggalkan Demerez . Cacian ..hinaaa .





Kesilapan . Semuanya satu kesilapan . Jika dia tidak menaruh hati pada Demerez ... jika dia tidak lari dari rumah ... hidupnya tidak akan berubah sebegini . Tidak seteruk ini .






" you are thinking ... regretting now are we ? " sinis kata-kata Gaz menjentik hati Elise .





Elise membisu , kelopak mata dipejam sesaat dua bersama hembusan nafas panjang . Lemah . Lelah .






Lambat-lambat bibir Elise tersungging sinis . Emosi mulai menguasai diri yang lemah . Kewarasan yang cuba mempertahankan diri daripada didominasi emosi dan keretakan jiwa .






" I cuma nak ada life macam orang lain . macam Ell .  But , its looked like fate doesn't like me hum . Dari awal ... sampai akhir ... takdir memang sengaja nak mainkan I ... atau ... I yang sekali lagi bersalah . What have I done ? " gumaman Elise halus namun jelas didengari oleh Gaz . Renungan tepat menembusi wajah Elise .






" kalau kau fikir diri kau pathetic then , kau patut fikir lagi . Ada orang lain lagi teruk dari kau . Bukak mata kau for once and look around you "






Tertawa Elise , air mata hangat menitis diwajah . A mess .
" kenapa I kena fikir pasal orang lain ? And kenapa pula I kena compare my own pain dengan orang lain ? Their life doesn't concern me . This my life , my breath ... not theirs !"







Kebisuan menjengah buat seketika sebelum selaran Gaz mematahkan jurang itu .






" kau pentingkan diri sendiri . Kau perempuan yang macam tu "





Semakin berlinangan air mata Elise . Tidak segan-segan menodai wajahnya yang sememangnya lembap .





Bibir yang bergetaran cuba melawan emosi , jiwa yang retak cuba dipulihkan . Tangan dikepal erat , menjeling tajam pada Gaz .








" I salah sebab nak cari kebahagian sendiri . Tapi you tak salah ? I dikatakan selfish ... sedangkan korang lagi teruk dari I ? Just because you know a little of my past , my flaws ...doesn't mean that you can judge me ! " naik seoktaf tengkingan Elise , bergema dalam ruangan bilik itu .






Tepukan tangan yang tiba-tiba menyampuk membuatkan Elise terdiam . Tumpuannya kini menikam susuk tubuh lelaki dalam sut doktornya .






Sengihan Luke seakan satu racun yang melumpuhkan sistem tubuhnya . Terkesima , hanya mampu kaku merenung doktor muda itu .






Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now