Handphone hella bergetar dan menampakan nama enqi disana.
"ya hallo qi?"
"bisa temani aku makan siang?"
"dimana?"
"mungkin di mall dekat sini sekaligus membeli pakaian untukku"
"ok"
tinggal 10 menit lagi menuju makan siang. Hella sungguh gak sabar. saat jam menunjukan pukul 11:45 nanti ia harus cepat cepat keluar dari sini agar tidak tertangkap oleh setan mesum itu.
11:45. Hella segera mengambil dompet dan handphone nya dan ia langsung kabur dari gedung luas itu.
Dadah Jungkook! -batin hella bersorak.
******
Jungkook melirik jam nya menunjukan pukul 11:48. ia harus segera mengajak hella makan siang, ia tidak ingin gadis itu sakit.
tok tok tok
tidak ada jawaban.
tok tok tok
masih tetap tidak ada jawaban. tanpa basa basi jungkook langsung membuka ruangan hella, dan melihat bangku dimana hella harusnya duduk kosong begitu aja. Jungkook mengambil ponsel nya dari saku.
"Jeremy, cari hella!" jungkook langsung memutuskan telponnya begitu saja.
*******
"enqiiii kangen" kata hella sambil memeluk enqi
"me too"
"dimana pacar mu yang tampan dan kaya itu?" tanya enqi menggoda, hella mendengus sebal
"dia bukan pacarku, dia hanya sebongkah upil yang muncul dari hidungku" Enqi tertawa.
"kau mau makan apa?"
"sushi?"
"boleh, ayo!"
mereka menuju restoran sushi duduk dan memesannya.
"jadi apa?"
"tadi aku bertemu dengan CEO Althaf Company! Kau harus melihatnya! dia sangat tampan dan hot!" ucap enqi semangat.
"matamu hanya di gunakan untuk menatap pria tampan saja"
"Kau, tiba tiba sudah membawa pacar seorang CEO Jeon Corps pula"
"Aku benci dirinya, dia sangat mesum, dia pasti playboy punya pacar segudang, lalu melakukan one night stand dan ya kau tau, tipe tipe cowo brengsek. mabuk, suka berkelahi, memainkan hati wanita. ia tidak lebih dari sebuah upil." Hella menatap Enqi yang tiba tiba diam memperhatikan sesuatu di belakang Hella.
"Qi? kenapa ?"
"Ngg itu"
"kau mau bilang bahwa jungkook bukan cowok seperti itu? tidak lebih dari up-"
"jadi menurutmu aku adalah upil, baby? kau jahat sekali" Hella menegang mendengar suara Jungkook dan merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya.
