Tuhan, bolehkah sebentar saja aku merasakan kedamaian?
Apakah aku harus mati dulu agar aku mendapatkan kedamaian pikiran dan hati?
Aku.... Lelah......
.
.
.
.
.
20 Juni 2018
Hari ini seperti biasa aku mencoba "biasa saja" menjalani kehidupan "normal" di gemerlapnya kota metropolitan..Namaku Giovanna Wangsadinata, nama yang indah jika kau tau maknanya. Giovanna berarti "hadiah dari Allah", dan seperti itulah yang sering ayahku katakan, "Gio, kau adalah hadiah terindah dari Tuhan untuk mama dan papa"
...
Aku sangat bahagia jika mengingat hal itu.. Bahwa aku ini berharga, bahwa Giovanna adalah kebangaan mama dan papa. Kebahagiaan karena keberadaanku diakui, rasa-rasanya mengalahkan segala bentuk kebahagiaan lain di bumi ini.Seperti sebuah bunga dengan warnanya yang terang dan indah. Begitulah bahagianya ketika orang lain mengakui keberadaan kita. Bahwa kita sungguh-sungguh nyata dan bukan sekedar angan. Apalagi pengakuan itu dari orang terdekat kita..
Tapi mengapa, disaat hati ini merasa bahagia, otakku melarang untuk menerima kebahagiaan itu?
.
.
Mengapa? Apakah karena secantik apapun bunga yang ku lihat, pasti akan layu juga jika tiba waktunya?
.
.
Bahwa kebahagiaan itu tidak selamanya bisa kupertahankan?
.
.
Tuhan, aku lelah....~Dolorosa part 1 - end
YOU ARE READING
Dolorosa
RandomHei otak, tak bisakah kau berdamai denganku walau sedetik saja? Aku lelah...