02

18.8K 483 7
                                    

ini sudah satu bulan nazila bertemu azka juga mengejar-ngejar azka layaknya lonte.

tapi nazila tidak perduli pendapat orang lain tentangnya yang terpenting dia harus mendapatkan azka.

sejak saat ia melihat dika kissing dengan karina hubungan mereka kandas bahkan tidak pernah mengobrol lagi.

seperti hari biasa, saat pulang sekolah Nazila menuju ruangan azka dengan semangat, azka mendongak saat mendengar suara pintu dibuka.

Nazila tersenyum sumringah melihat penampilan azka yang seksi dengan penampilan acaknya. Dasi yang sengaja dkeluarkan, kemeja yang keluar dari celananya dan rambut yang acak-acakan membuat penampian azka lebih cool.

"Kok keringetan pak?" Tanya nazila mendekati azka lalu mengusap dahi azka yang berkeringat.

Azka memejamkan matanya lelah, "saya abis nge-gym" ucap azka lalu duduk tegak.

"Pas pelajaran saya, kenapa kamu melamun?" Tanya azka mulai serius.

"Saya tadi lagi mikir pak" ucap nazila lalu duduk di meja azka.

"Mikir? Mikir apa?" Tanya azka heran sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.

"Mikirin bapak" ucap nazi tersenyum manis.

Azka berdeham, "ehm yaudah jangan diulangi lagi ya, kamu boleh pulang" ucap azka.

Kok gue baper ya - azka

Dia ngusir gue nih? - nazila

Nazila mendekat ke arah azka lalu duduk di pangkuan gurunya itu.

Azka melotot, "saya hamil" bisik nazila.

Azka mengernyit heran, "  apa hubungannya sama saya?" Tanya azka.

"Karena bapak yang ngehamilin saya" ucap nazila kekeh.

"Kita baru bertemu satu bulan zila saya juga gak pernah main sama kamu mana mungkin saya ngehamilin kamu" ucap azka.

"Hahahahahaha saya becanda pak hahaha" tawa nazila pecah melihat raut wajah azka.

Azka menatap nazila datar lalu berdiri membuat nazila terjatuh ke bawah. Nazila meringis, azka hanya diam tak berniat membantu.

"Pak" rengek nazila mencekal tangan azka.

"Berdiri zila" ucap azka dingin.

"Saya gak bisa berdiri pak"

"Gausah lebay"

Azka berbalik lalu berjalan ke luar ruangan, "bantuin kek" lirih nazila lalu berdiri dan dengan tertatih berjalan ke luar ruangan untuk menuju mobilnya.

Dia melihat didepannya azka sedang berbincang dengan seorang wanita yang tidak nazila kenal lalu tak lama mereka berpelukan.

"Udah punya pacar toh" ucap nazila manggut-manggut.

"Tapi tadi bilangnya belum punya" gumam nazila.

"Tapi gue gak bakal nyerah" ucap nazila tersenyum.

Saat wanita itu pergi nazila berjalan ke arah azka lalu menepuk pundak azka.

Azka menoleh, "kamu lagi" dengus azka kesal.

"cewek itu siapa? katanya bapak gak punya pacar" ucap nazila dengan nada cemburu.

azka mengernyit dan menatap punggung wanita yang tadi bersamanya lalu tersenyum tipis hingga nazila tak sadar.

"dia...istri saya" ucap azka.

penyesalanWhere stories live. Discover now