19

1.7K 87 6
                                    

"Kamu udah berkali - kali aku liat kalo ga minum wine ya ngerokok. Kamu mau jadi apa Chung kalo begini caranya?" omel Sanggyun.

"Aku stress beb, aku gaberani ngomong ke mamah kalo aku udah hamil. Aku gaberani jujur kalo aku sok - sokan punya partner fwb dan akhirnya malah kayak begini" jawab Chungha.

"Tapi aku kan tanggung jawab Chung" ujar Sanggyun lagi.

"Kamu belum siap, Gyun. Aku pun sama."

Usia kehamilan Chungha juga udah bahaya kalo mau ngegugurin kandungan. Masalahnya nyawa Chungha bisa jadi taruhannya. Makanya Sanggyun pun bimbang harus ngelakuin apalagi biar Chungha ga stress dan urakan kayak sekarang. Dia pun jadi ga tenang buat lanjutin kuliahnya. 

"Kamu besok cek. Aku punya feeling yang gabagus tentang anak kita. Semoga aja dia sehat - sehat aja."

Chungha pun ngangguk.


<>


Ruangan bersalin pun sepi saat mereka datang. Suster pun menyuruh Chungha dan Sanggyun masuk ke dalam ruang dokter kandungan agar bisa diperiksa. Tapi baru saja ingin membuka pintu, Chungha mengaduh kesakitan dan tersungkur. Dari pas berangkat emang udah ngeluh terus sama Sanggyun kalo perutnya sakit luar biasa. 

"Sus ini gimana tolongin istri saya" kata Sanggyun.

Walaupun belum akad, Sanggyun gamau nganggep Chungha pacar doang sekarang.

"Iya ini sedang ditindaklanjuti dulu sama dokter, jadi bapak silahkan diluar dulu. Setelah istri anda diperiksa, nanti bapak akan saya panggil." ujar Suster.

Sanggyun lemas. Takut Chungha dan anaknya kenapa - napa.


Menunggu sampai berjam - jam, suster keluar dan menyuruh Sanggyun masuk. Chungha nangis kejer. Feeling Sanggyun gapernah salah.

"Sayang.. aku minta maaf.." isak Chungha.

"Iya Chung gapapa. Cupcup jangan nangis lagi. Maafin aku udah buat kamu begini" ucap Sanggyun.


Anak Sanggyun dan Chungha keguguran karena pendarahan banyak. Janinnya dikubur dan diurus oleh pihak rumah sakit. Chungha harus dirawat kira - kira dua hari untuk masa pemulihan. Sanggyun pun absen uts karena harus ngejagain Chungha.

"Aku gaakan ninggalin kamu Chung. Aku gamau kamu kayak partner fwb aku dulu. Tolong bantu aku biar aku ga nakal lagi," Sanggyun pun berkata sambil mengelus punggung tangan Chungha yang diinfus.

"Aku punya permintaan" balas Chungha.

"Apa?"

"Berhenti nge - drugs demi aku."

Sanggyun menelan saliva nya. Pasti Kenta yang ngasih tau semuanya.

"Anggap aja aku bakal jadi Mimi kalo kamu bakal terus begini."

Sanggyun pun memeluk Chungha erat. "Iya, asal kamu jangan pergi Chung."


Suster pun yang ingin mengecek Chungha jadi menunda dan pergi ke ruang pasien lainnya.


"Aduhh fwb - an lagi yuk Chung?" ledek Sanggyun.

"SANGGYUN MAAAAAH" rengek Chungha.

"Becanda sayang ahaha."







FIN





aduhhh akhirnya selesai wkwkwk. Sumpah ya gais ini beneran iseng banget buat book ini. Ditambah gue juga mau ngasih tau ke kalian - kalian kalo bagi gue "fwb" ini ga baik. Positif nya paling kalo lagi kesepian ya ada yang nemenin doang. Sisanya tuh efeknya negatif semua. Apalagi kalo liat resikonya. Lagi juga friend with benefit tuh kebarat - baratan banget ya. Jadi gue saranin ya jangan lakuin. Cukup lah yang wajar - wajar aja kalo mau bertemen wkwk. 


Sooooo, sampai bertemu di karya absurd acu yang lain yaaa! ><

[2] fwb - sanggyun x chungha ✔Where stories live. Discover now