Sanggyun pun langsung melaju ke dalam kampus Chungha setelah diberi aba - aba di lantai berapa dan gedung mana.
"Chungha, are you okay?" tanya Sanggyun sambil ngos-ngosan.
"Gue.. gue capek Gyun. Gue udah gakuat.. hiks" lirih Chungha dan langsung saja kepala nya ditaruh di bahu Sanggyun.
"Terus Ten sekarang dimana?"
"Gatau pulang gatau kemana," jawab Chungha.
"Brengsek dah tu cowok. Yaudah, kita sekarang pulang aja. Lo gue anterin. Mau makan dulu apa gimana?" kata Sanggyun yang amat sangat perhatian.
"Mau makan pizza, Gyun.." jawab Chungha.
"Yaudah take away aja. Nanti gue yang pesen ke phd. Pokoknya lo jangan nangis begini lagi ya Chung, gue gakuat." jelas Sanggyun dan menggenggam tangan Chungha menuju mobilnya.
Sepanjang perjalanan, Chungha cuma liatin jalan dari jendela mobil. Sedangkan Sanggyun, panik nengok kiri mulu liatin cewek cantik di sampingnya itu bengong terus ga bersuara.
"Gyun, gue mau tanya dong" ujar Chungha tiba - tiba.
"Silahkan," balas Sanggyun.
"Kenapasih, lo care banget sama gue? Ya, lo kan tau kita berdua cuma fwban?"
Sanggyun pun yang tadinya fokus nyetir malah jadi kagok sampe salah masukin gigi dan ga nginjek kopling. Alhasil malah mobil ga berjalan mulus.
"Gini ya Chung. Friend with benefit tuh gacuma sex doang. Lo bisa ngerasa diperhatiin, punya temen disaat lo butuh, pokoknya kalo lo mau ada gue disisi lo saat ini juga, ya gue bakal selalu ada," Sanggyun pun melemparkan senyum ke Chungha, berharap wanita itu mengerti.
"Jadi, lo beneran kan ngomong gitu ke gue Gyun?" Chungha memastikan.
"Ngapain sih gue boong?"
"Udah, pikirin deh sekarang. Mana ada fwban sebaik gue Chung? Gaada," seru Sanggyun sambil ketawa.Chungha cuma mendengus kesal lalu ikut tersenyum dan mulai menyeka air matanya.