.

Yamada Ryosuke. Pria berusia 22 tahun. Berprofesi sebagai model. Tingginya hanya sekitar 164 cm, cukup pendek untuk ukuran seorang model pria, hanya saja ia memiliki keahlian untuk bergaya dengan sangat profesional di depan kamera. Ia memiliki kulit yang putih bersih bak porselen, rambut coklat yang indah yang sering kali ia ganti warnanya. Mata dan senyum yang penuh kehangatan adalah ciri khas dari seorang Ryosuke. Tinggal di sebuah rumah minimalis berlantai 2 yang didapatinya dari hasil kerja kerasnya sebagai model dan terletak di ibu kota, Tokyo. Memiliki satu orang asisten sekaligus temannya yang bernama Arioka Daiki atau yang biasa di panggilnya Dai-chan dan satu orang manajer bernama Yaotome Hikaru yang selalu menghandle setiap tawaran pekerjaan yang datang untuk Ryosuke.

Ryosuke adalah model yang sedang terkenal saat ini. Ia menjadi model beberapa photographer, model cat walk (peraga busana), model iklan, model majalah dsb. Dengan karir yang sangat cemerlang saat ini, Ryosuke ditimbulkan rasa bosan, rasa jenuh. Bahkan dia terkadang merasa kesepian. Bagaimana bisa seorang Ryosuke yang memiliki segalanya merasa kesepian? Pasalnya, dia selalu di tengah orang-orang yang mengaguminya. Banyak pasang mata menatap dirinya dengan kagum yang luar biasa. Apa yang kurang dari seorang Ryosuke? Pasangan.

Mengenai asmara, Ryosuke sendiri tidak ada niat untuk mencari pasangan dalam waktu dekat. Dia selalu mengejar karir sehingga melupakan masalah yang satu itu. Tidak peduli, seolah-olah memang Ryosuke tidak perlu memiliki sosok yang harus mengisi hatinya. Apakah rasa kesepian yang dirasakan Ryosuke adalah kekosongan hatinya yang perlu diisi? Entahlah. Lagi pula usia Ryosuke masih terbilang muda bukan?

.

Saat ini matahari sudah merunduk malu dari singgasana dan akan segera digantikan oleh kedudukan bulan dan juga bintang yang menemani. Ryosuke berdiri di balkon kamarnya, menumpukan sikunya pada besi pagar balkon. Tatapannya menerawang. Sesekali dia mengingat perkataan photographer yang memotretnya tadi siang.

"Yamada-san, aku tidak tahu apa yang kau pikirkan. Hasil fotomu hanya beberapa saja yang bagus. Bahkan kita terus mengulangnya dan hasilnya pun tetap sama. Kalau kau terus seperti ini, jangan harap kau akan terus berada di atas."

"Jika kau tidak ingin berada di bawah, cobalah singkirkan pikiran-pikiran yang mengganggu pekerjaanmu."

"Yang akan menghancurkan karir yang sudah kau raih bukanlah orang lain, melainkan dirimu sendiri. Jadi, pikirkanlah baik-baik."

Dan beberapa tatapan kecewa dari orang-orang sekitar tak luput dari ingatannya. Pernahkah sebelumnya ia mengecewakan banyak orang? Belum. Baru kali ini untuk pertama kalinya Ryosuke membuat banyak orang kecewa dengan hasil kerjanya. Siapa yang patut disalahkan? Tidak ada. Jika ada yang harus disalahkan, Ryosuke memilih menyalahkan dirinya sendiri.

Ryosuke bukanlah orang yang tidak profesional. Dia selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan maksimal. Namun, tidak halnya saat ini. Dia merasa kalau konsentrasinya terpecah dengan pikiran-pikiran yang tengah mengganggunya. Ryosuke sedang merasakan titik di mana ia jenuh dengan pekerjaannya. Merasa lelah dengan segala aktifitasnya yang menyita banyak waktu. Ryosuke paham akan segala resiko yang didapatnya sebelum ia menjadi seorang model seperti sekarang ini.

Menyesal? Bukan. Lebih tepatnya Ryosuke hanya ingin rehat sejenak dari pekerjaannya. Hanya saja sang Manajer, Yaotome Hikaru sudah menandatangani beberapa kontrak yang harus di selesaikan Ryosuke. Tapi, bukankah Hikaru sudah berjanji jika Ryosuke menginginkan sebuah liburan ia akan memberikannya? Entah itu hanya iming-iming janji manis saja atau benar akan dikabulkan. Ryosuke hanya berpikir bagaimana ia bisa keluar dari lingkaran yang terlalu menjeratnya itu.

Ryosuke menarik napas dalam lalu menghembuskannya. Matanya menerawang menatap langit senja. Senyumnya mengembang, tapi tidak ada kehangatan dari sana. Hambar. "Aku harus apa? Aku lelah dengan semua ini," suaranya terdengar lirih. "Siapa saja tolong aku, aku ingin bebas," lanjutnya, suaranya makin lirih.

NEW HOPEWhere stories live. Discover now