#SideStory: Caramel ngidam part 1

23K 1.1K 31
                                    

Buat yang kangen sama Bian dan Caramel nih gue bawain cerita mereka haha~

10 Juli 2014

▪▪▪▪

"Bian..." Panggil Caramel seraya menggerakkan tubuhnya tidak nyaman didalam pelukan Bian.

"Apa sayang?" Tanya Bian dengan suara serak menggodanya.

Caramel memutar bola mata, baru saja mereka selesai dengan kegiatan rutin mereka. Masa iya sekarang Bian minta lagi? Emang Bian tidak capek?

"Jangan goda aku!" Protes Caramel mengerucutkan bibirnya.

Bian terkekeh, menaikkan tubuh Caramel agar bisa bertatapan dengannya. Bian tersenyum dan mencium bibir Caramel sekilas.

"Kamu duluan yang mulai. Grasak-grusuk dipelukan aku, bikin aku 'bangun' lagi tau gak." Balas Bian.

Caramel mendengus ingin sekali rasanya ia menampar wajah Bian yang mesum dihadapannya ini. Semenjak menikah Bian memang sangat senang menggodanya, entah itu didapur saat Caramel sedang memasak, di tempat tidur, di kamar mandi bahkan saat sedang kumpul bersama keluarga dan sahabat pun Bian akan terus menggodanya seakan-akan urat malunya sudah terputus total.

"Aku mau mandi! Kamu gerayangin aku terus." Kata Caramel keki.

Bian tersenyum nakal, tangannya kembali aktif mengelus punggung polos Caramel. Membuat Caramel merinding disko.

"Tuh kan baru dielus aja udah kegoda hahahaha." Ledek Bian.

Caramel menggeram kesal. Bisa-bisanya Bian meledeki Caramel! Kalau saja Caramel tidak mencintai Bian mungkin sejak dulu lelaki dihadapannya ini sudah ia tendang.

"Puasin aja ketawa. Nanti gak aku kasih jatah lagi." Ancam Caramel cuek.

Seketika Bian langsung menghentikan tawanya menatap Caramel yang sedang mengerucutkan bibirnya manja. Dengan gemas Bian menciumi wajah Caramel tanpa henti. Salah satu hobby baru Bian untuk memberi hukuman saat Caramel ngambek.

"Bian! Kebiasaan bang-Hmppphhh.."

Tanpa peduli lagi, Bian langsung menerjang Caramel. Hei! Jangan salahkan Bian kenapa ia menjadi sangat mesum seperti ini. Salahkan Caramel kenapa ia selalu dapat membuat Bian merasa bergairah dengan melihatnya saja.

Eh, tidak juga sih. Sepertinya disini tidak ada yang salah. Caramel yang polos dan Bian yang berubah menjadi seorang lelaki omes dengan tingkat ke omesan diatas batas rata-rata normal.

*****

Bian menggeliat ke kanan, menguap sembari merentangkan kedua tangannya. Perlahan ia mengerjapkan kedua mata lalu mengerutkan kening saat sinar matahari menyeruak begitu saja masuk kedalam matanya.

Tangan kanannya meraba sebelah ranjang yang biasanya ditempati oleh Caramel. Namun, Bian tidak merasakan adanya tubuh Caramel disekitar situ.

Spontan, Bian langsung membuka matanya sempurna. Ia tercekat saat tak melihat Caramel disebelahnya. Kemana Caramel?!

"Caramel!" Seru Bian memakai boxernya lalu keluar rumah dengan panik.

Bian takut. Caramel akan pergi darinya seperti dulu. Entahlah tidak ada yang tau pasti kenapa Bian tiba-tiba bersikap sangat amat posesif dan overprotectif yang berlebihan pada Caramel. Hanya satu yang mereka tau, Bian takut untuk kehilangan Caramel.

"Crystal! Sayang kamu dimana?! Caramel! Crystal!" Teriak Bian panik.

Lagi-lagi Bian merasakan matanya yang memanas karena tidak menemukan Caramel. Bian selalu menangis kalau tau Caramel pergi atau hilang tanpa sepengetahuannya.

Come Back Be Here [Sequel Carabian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang