Berhubung Tristan dan Artha sedang ke luar kota, mereka malah nonton marathon.

Suara handphone Gavin yang berdering, membuyarkan keheningan diantara mereka. Gavin berjalan sedikit menjauh dari mereka.

'Gimana?'

'Yaudah cari lagi sampai ketemu'

Ucap Gavin dengan tegas dan langsung menutup panggilan itu.

"Al" Panggil Gavin.

Aaliyah dan Adara langsung menatap Gavin yang sedang terlihat putus asa, Aaliyah sudah tau semuanya. Selama 3 minggu di Jerman, Gavin menyuruh orang kepercayaannya untuk mencari nama 'Alessa' di seluruh SMA yang ada di Jakarta. Namun, ketika nama Alessa di temukan tetapi bukan Alessa-nya.

"Belum ketemu bang?" Tanya Aaliyah,  yang ikut penasaran dengan sosok wanita idaman abangnya itu.

Adara pun sudah tau dari Aaliyah, dan mereka ikut membantu Gavin.

"Disekolah kalian benar benar gak ada yang namanya Alessa?" Tanya Gavin sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Ada sih" Ucap Aaliyah.

"Tapi kan dia Alumni" Ucap Adara pada Aaliyah, dan Aaliyah hanya nyengir gak jelas.

"Gak mungkin" Ucap Gavin pelan.

Tiba tiba suara klakson mengganggu acara diskusi mereka.

"Yah, pasti aku udah dijemput nih" Ucap Adara sebal.

"Siapa yang jemput?" Tanya Gavin.

"Kakak sepupu aku" Ucap Adara, Adara sengaja tidak menyebut nama takut Gavin akan terus memikirkan 'Alessa-nya'.

Adara langsung bangkit dan di ikuti Aaliyah, Aaliyah melambaikan tangannya pada Kak Alessa.

"Abang, pokoknya Aaliyah mau jadi Arsitek titik" Ucap Aaliyah semangat.

"Dapet inspirasi dari mana kamu? Di depan ada arsitek rumah bangunan?" Tanya Gavin asal asalan.

"Bukan, Kakak sepupunya Adara cantik pake banget!" Ucap Aaliyah sambil menunjukkan jari jempol nya.

"Terus?" Tanya Gavin sambil menaikan sebelah alisnya.

"Dia Arsitek, anak akselerasi. Cum laude dari Singapura" Ucap Aaliyah,  membayangkan dirinya menjadi Alessa.

"Apa yang buat kamu mau kaya dia?" Tanya Gavin.

"Karena Uang, Gaya hidup, dan Popularitas bang" Ucap Aaliyah dengan cengirannya.

"Aaliyah kamu itu terlalu cetek ya pemikirannya, pantesan gak bisa ikut akselerasi" Cibir Gavin.

Aaliyah mencebikkan bibirnya, dan terlihat ingin menangis.

"Hahaha, maaf" Ucap Gavin langsung memeluk adik bungsunya itu.

"Aaliyah, Arsitek itu bukan hanya dipenuhi uang tapi ada konsekuensi yang pasti kamu temui. Yaitu lembur, kamu paling gak suka tidur malam. Dan pastinya itu bukan pekerjaan yang cocok buat kamu, kamu paling gak suka gambar. Gimana mau kerja?" Ucap Gavin sambil terkekeh.

"Iya sih" Ucap Aaliyah sambil mengapus jejak air matanya.

"Abang" Rengek Aaliyah.

Gavin hanya berdehem saja.

"Temenin Aaliyah tempat kakak sepupunya Adara ya?" Tanya Aaliyah.

"Oke, lusa" Ucap Gavin, dia hanya ingin Aaliyah tidak penasaran dengan pekerjaan Arsitek.

"Oke, aku kabarin Adara ya. Biar lusa pulang sekolahnya bareng kita aja" Ucap Aaliyah semangat.

Keesokan harinya, seperti biasanya Adara dijemput dengan Alessa. Alessa berjalan masuk kedalam kawasan sekolah, karena tidak melihat Adara sama sekali.

"Adara"

"Aaliyah"

Dua orang itu teriak bersamaan saat melihat, Adara dan Aaliyah berada di lapangan sekolah.

"Alessa" Ucap Gavin sambil tersenyum dan menatap tak percaya gadis yang ada dihadapannya.

Alessa sedikit merasa heran.

"Ternyata kamu di SMA ini" Ucap Gavin.

Alessa berpikir keras, lalu tersenyum canggung.

"Kak Alessa" Panggil Adara.

"Kita duluan yaa, mau jemput Tunangannya si doi" Ucap Adara lagi,sambil menarik Alessa.

Sesampainya di depan mobil, Alessa langsung melepaskan pegangan tangannya.

"Aduh, Adara apaan sih ngomong kaya gitu" Ucap Alessa sewot.

"Aku kan bercanda kakak ku" Ucap Adara dengan cengirannya.

Alessa langsung masuk kedalam mobilnya.

"Kak kita ke mall dulu yuk" Ucap Adara.

"Kakak males ah, capek mau lembur" Ucap Alessa.

"Aduh kakak, kita harus ke salon. Liat mata kakak udah kaya mata panda, rambut gak sebadai biasanya" Ucap Adara membujuk Alessa.

"Besok aja deh atau lusa" Ucap Alessa sedikit memikirkan ucapan Adara.

"Lusa aja, besok aku ada janji. Jadi kakak gausah jemput" Ucap Adara dan langsung dijawab 'iya' dengan Alessa.

Akhirnya mereka sampai dirumah, dan disambut dengan Bang Alex.

"Alessa" Panggil Alex.

"Apa bang?" Tanya Alessa dengan lelah.

"Sini" Ucap Alex.

Alessa dan Adara berjalan mendekati Alex.

"Kita buat kaya gini yuk" Ucap Alex sambil menunjukan ipadnya itu.

Alessa langsung menunjukkan wajah cengo nya, sedangkan Adara sudah tertawa terbahak bahak dari tadi. Bayangkan saja yang Alex maksud adalah Tik Tok.

"Dih ogah, mending aku ngelembur" Ucap Alessa langsung masuk ke kamar.

"Lo mau kan Dar" Ucap Alex.

"Gak mau juga bang hehe" Ucap Adara langsung masuk ke kamar khusus dirinya.

"KALIAN NYEBELIN" Teriak Alex kesal.

"DIEM BOCAH!" Teriak Adara dan Alessa bersamaan dari dalam kamar masing masing.

Alex hanya mencebikkan bibirnya kesal.

TBC~

Pilot With Architect (COMPLETED)Where stories live. Discover now