03. Eun ri not Rhyn

Mulai dari awal
                                    

"Oh tuhan, aku benci sekolah baru" ucapnya sembari mengusap kasar wajahnya.

"Kau harus masuk kesekolah di kota ini agar ilmu sihir mu berkembang cepat"

Kata yang dilontarkan Seungkwan benar benar tidak masuk akal. Bagaimana tidak, sihir hanya ada dalam cerita fantasi yang berjudul 'Harry potter'.

Ia tertegun sebentar menyadari jika ayahnya tadi menyembuhkan nya hanya dengan sekali usapan lalu telapak tangan ayahnya mengeluarkan cahaya dan setelah itu tangan patah Eun ri yang dibalut gips sembuh total tanpa ada memar disekitar lengan nya yang patah . Ini benar benar membuat Eun ri bingung sekaligus takjub ia bisa ada dalam masa lalu dan bersekolah di sekolah sihir.

"Beristirahatlah Eun ri karena besok kami berdua akan menjemputmu pagi sekali" ujar Seungkwan.

Pria chubby itu beranjak dari sisi ranjang yang ia duduki. Kemudian ia mengajak vernon untuk pergi dari sini.

"Tunggu" Cegah Eun ri, Seungkwan dan vernon menghentikan langkahnya.

"Aku harap satu kelas dengan kalian berdua" ucap Eun ri tiba tiba. Ia merutuki dalam hati atas perkataannya barusan.

Dapat didengar Seungkwan terkekeh sambil menepuk pundak Eun ri. "Kau sangat lucu, kita pasti sekelas"

Gadis itu menghembuskan nafasnya lega, setidaknya saat masuk sekolah nanti ia tidak sendirian karena ada Seungkwan dan Vernon si pria yang sejak tadi tidak mengeluarkan suara sedikit pun.

"Aku pergi dulu, sampai jumpa besok" pamitnya riang.

***

"Eun ri .. Temanmu sudah menunggu" teriak ibu dari bawah sana.

Samar samar eun ri dapat menangkap suara ibunya itu. Dengan gerakan cepat Eun ri menyisir rambutnya asal, diraihnya koper dan tas gendong yang memiliki warna sama biru laut, kemudian ia langsung bergegas keluar kamar. Tergesa gesa ia menyeret koper yang--lumayan-- berat sesekali ia terjatuh karena beratnya koper yang ia bawa.

Nafasnya tercekat ketika tubuhnya sudah sampai dibawah. Terlihat ibu yang cemas melihat Eun ri dengan keadaan poni rambut yang basah akibat keringat.

Dan benar saja pria chubby serta temannya itu sudah datang pagi tadi--Malah pagi sekali--. Ia melihat Pria chubby dan pria mata tajam sudah berada di meja makan sambil menyantap roti gandum yang disediakan diatas meja.

"Kau baik baik saja?" Tanya ibu khawatir.

sebagai jawaban Eun ri mengangguk. "Um ibu kira kira kenapa aku harus membawa koper kesekolah?" Tanya Eun ri ketika nafasnya sudah kembali teratur.

Ibu tersenyum sambil menyodorkan segelas susu coklat yang diambil dari meja makan saat menghampiri Eun ri tadi. "Kau akan tinggal di asrama sayang"

Belum satu tegukan Eun ri sudah mengeluarkan susu yang ada dalam mulutnya dan untungnya hanya mengenai kaki meja makan dan berakhir bercucuran dilantai.

"Pelan pelan" kata ibu sambil mengusap punggung Eun ri pelan.

"Asrama?" Ulang Eun ri entah semenjak ia tinggal di kota aneh ini ia sering mengulang kata setiap kali orang sini berbicara padanya.

Ibu terkekeh "Cepat habiskan susunya, sebentar lagi bus jemputan datang"

Gadis itu menurut ia menghabiskan susunya sampai akhirnya Seungkwan mengajak Eun ri agar segera pergi ke sekolah.

"Ayo" Ajak Seungkwan.

"Sekarang?" ia melirik jam besar yang berada di pinggir dekat tangga.

Masih pukul 05.45 terlalu pagi untuk datang kesekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Next 7teen [ Seventeen ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang