03. Eun ri not Rhyn

46 11 1
                                    

Jendela besar yang ada dikamar menjadi candu gadis bersurai panjang yang bertengger malas disisi kaca jendela. Langit sudah berubah warna menjadi jingga tak membuat gadis itu bangkit dari jendela besar.

Fikirannya berputar pada kejadian dua jam yang lalu dimana Seungcheol yang diketahui kakak kandungnya dengan terang terangan tidak menyukai adanya Eun ri dirumah ini. Ketika Netra abu abu milik Seungcheol tak sengaja melihat Eun ri , pria itu terlebih dahulu pergi sebelum acara makan dimulai.

Sudah 3 Jam Eun ri diam di jendela besar itu. Tak ada hal yang menarik selain memandangi langit yang kini mulai berubah menjadi gelap.

Ia menghembuskan nafasnya kasar membuat sedikit embun hinggap di kaca Jendela kamar. Netra coklatnyanya menelurusi setiap detik dimana langit mulai sudah berubah menjadi gelap.

Tok tok tok

Pintu bewarna coklat itu mengeluarkan suara dari luar kamar. Sontak eun ri berjalan ke arah pintu tersebut kemudian dibukanya pintu itu sehingga menampakkan dua orang pria seumuran dengannya.

"Hallo Rhyn" sapa pria berpipi chubby.

Lagi lagi ia dipanggil dengan sebutan 'Rhyn'. "Namaku Eun ri bukan 'Rhyn'." jawabnya membenarkan.

"Umm baiklah Eun-ri bisakah kita masuk kaki ku sudah pegal berdiri seperti ini"

Tanpa persetujuan Eun ri pria berpipi chubby itu dengan tidak sopannya melenggang masuk kedalam kamarnya lalu duduk di sisi ranjang.

Hembusan nafas keluar dari mulut gadis itu, ia mendekat pada pria chubby diikuti pria yang datang bersama pria chubby itu.

"Aku tidak mengenalmu, kau dengan tidak sopan masuk kedalam kamarku" ujar nya.

Eun ri memang tipikal orang yang sangat menghindari orang baru. Itu sebabnya disekolahnya ia tidak memiliki teman karena ia tak mau kejadian sewaktu SMP terulang lagi di SMA.

"Oh aku lupa memperkenalkan diri" ucapnya ceria seraya mengulurkan tangannya pada Eun ri. "Aku Seungkwan"

Ia melihat tangan seungkwan yang terulur di depannya. Eun ri nampak ragu untuk menjabat tangan seungkwan ia takut hal sewaktu dirinya SMP terulang lagi.

Tetapi entah dorongan dari mana tangan eun ri menjabat uluran tangan Seungkwan. "Park Eun ri"

Seungkwan lebih dulu melepaskan jabatan tangan Eun ri. Mata sipitnya mengadah pada pria dibelakang tubuh Eun ri.

"Vernon kemarilah" panggil Seungkwan kepada pria itu.

Pria itu menurut dan berjalan melewati Eun ri. Tatapan tajam itu dilihatkannya pada Seungkwan yang duduk di sisi ranjang milik Eun ri.

"Eun ri dia Vernon, temanku"

Seakan tau pria bernama vernon itu tidak mengeluarkan sepatah kata apapun yang keluar dari dalam mulutnya. Seungkwan berbaik hati mewakili pria dengan tatapan tajam itu berkenalan.

Tatapan itu seolah tak asing bagi Eun ri. Ia seperti pernah melihat tatapan itu tetapi dimana.

"Oh iya kita datang kemari untuk memberi tahumu, kalau besok kau mulai masuk sekolah" ucapan Seungkwan membuat lamunan Eun ri membuyar.

"Apa sekolah?" Tanya Eun ri mengulang kalimat seungkwan.

Pria chubby itu mengangguk. "Um persiapanmu untuk sekolah nanti sudah kami urus, kau tinggal memakainya"

"Tunggu aku tidak mengerti. Maksudmu apa? Aku akan masuk kesekolah baru?" Tanya Eun ri raut wajahnya terlihat jelas sangat tidak suka.

"bisa dikatakan iya"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 10, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Next 7teen [ Seventeen ]Where stories live. Discover now