LWMB 02

25.7K 1.3K 32
                                    

....

Anatasha menatap Marvin dengan tatapan tidak suka. Rasa kagum yang tersimpan untuk sosok Marvin hilang begitu saja, setelah Marvin menjebaknya masuk ke dalam pernikahan yang tidak dia inginkan.

Anatasha adalah wanita yang memiliki pemikiran moderen. Menikah dalam usia muda tidak pernah masuk ke dalam pemikirannya. Bahkan mungkin pernikahan bukanlah tujuan hidupnya. Dia ingin bebas dan menikmati hidupnya tanpa ada yang mengaturnya. Dan sekarang, Anatasha harus rela terjebak dalam.pernikahan yang tidak pernah dia bayangkan. Menikah lalu memiliki anak adalah mimpi terburuk dalam hidupnya.

"Kita akan menikah besok." ulang Marvin untuk yang kesekian kalinya. Melihat Anatasha memasang ekspresi kesal seperti itu menimbulkan kebahagiaan tersendiri baginya.

"Ya aku tau! Kau tidak perlu mengulangnya kembali." ujar Anatasha ketus.

Pasrah adalah pilihan yang tepat. Menolak menikah dengan pria egois dan arogan seperti Marvin adalah pilihan yang buruk. Dia yakin hidupnya tidak akan pernah tenang jika ia berurusan dengan sosok seperti Marvin.

"Kau akan melayaniku di ranjang dan setelah kita menikah kau akan mengikuti kelas kepribadian." Ujar Marvin lagi.

"Aku tidak akan mengikuti kelas apapun. Dan sepertinya kelas itu hanya pas untuk pria gila sepertimu, Mr.Black." Anatasha berujar ketus. Dia berdiri dan duduknya dengan memeluk map di dadanya.

Map itu berisikan tentang perjanjian.pra nikah mereka. Ya. Setelah berdebat panjang yang mereka lakukan akhirnya Marvin menyetujui untuk membuat perjanjian pranikah. Yang di mana Marvin akan memperlakukan tugasnya sebagai suami yang baik. Dan begitu juga dengan Anatasha yang akan menjalankan perannya sebagai istri yang baik.

Mereka akan mencoba menjadi pasangan normal. Menikah dan mungkin akan memiliki anak. Marvin tadi menegaskan bahwa ini bukan pernikahan kontrak yang akan di akhiri dalam batas waktu tertentu. Tetapi Marvin menginginkan pernikahan normal. Pria itu menginginkan Anatasha bersikap selayaknya istri, karena Marvin percaya cinta akan tumbuh dengan seiring waktu.

Lalu kenapa Marvin memilih Anatasha untuk menjadi istrinya? Entahlah. Pria itu belum menjawabnya. Pria itu hanya mengatakan bahwa Anastasha adalah wanita yang tepat untuk melengkapi hidupnya.

"Kau mau ke mana?" tanya Marvin yang jua sudah ikut berdiri. Pria itu melangkah mendekati Anatasha dan berdiri tepat di depan wanita itu. Meraih pinggang Anatasha hingga tubuh bagian atas mereka saling bersentuhan. "Biasakan dirimu dengan keberadaanku." bisik Marvin palan. Jari telunjuk tangannya bergerak menyusuri wajah Anatasha hingga menurun ke leher.

"Aku hanya ingin pulang." jawab Anatasha dengan bibir gemetar menahan sesuatu yang siap untuk meledak. Ya. Dia bergairah hanya dengan sentuhan jari-jari Marvin pada lehernya. pria itu benar-benar berhasil membuat Anatasha seperti jalang yang mengharapkan sentuhan lebih dari jari-jari nakal Marvin yang masih setia menyusuri lehernya.

"Kau menginginkanku." Ujar Marvin. Saat ini jarak wajah Anatasha dan Marvin sangat dekat dan bahkan bibir mereka nyaris bersentuhan.

Mata Anatasha mengerjap lucu. Jantungnya berdegup kencang seiring dengan mata Marvin yang memejam.

"Aku akan menciummu saat ini." bisik Marvin dan langsung menyatukan bibirnya dengan bibir Anastasha. Hanya menempel tanpa ada lumatan. Tangan Anatasha meremas pinggir jas Marvin, matanya perlahan ikut memejam menantikan lebih lanjut tindakan Marvin.

Marvin adalah idolahnya. Sosok tampan dan pintar seperti Marvin adalah paket komplit untuk bisa membuat Anatasha terlena. Dia memang membenci Marvin karena telah mengambil keputusan besar dalam hidupnya tanpa ada pembicaraan sebelumnya. Namun di balik itu semua Anatasha menyimpan rasa kebahagian yang luar biasa. menikah dengan Marvin Balck? Kenapa tidak! Egonya yang tidak ingin menikah seketika runtuh begitu saja. Dan di saat Marvin menjanjikan kehidupan pernikahan yang normal, Anatasha semakin terlena dan memutuskan untuk menikmati perannya sebagai calon istri dari Marvin Black.

#tbc

Minta komen dan votenya. Dan jangan lupa bagikan cerita ini kepada teman-teman kalian.

Thx

Living With My BossWhere stories live. Discover now