AMARAH . 1 .

55.8K 1.7K 23
                                    

Grace memasuki kamarnya , ia mengunci erat-erat kamar itu . Membanting semua perabotan yang ada di atas meja rias "brengsek "

Seluruh tirai yang tergantung di atas jendela ia tarik begitu saja , membuang sprei dan bantal guling ke sembarang arah "bisa-bisanya kau menyerahkan tubuhku pada teman mu Ken , apakah kau tak tahu betapa susahnya aku menjaga semua ini"

Gadis itu melepas seluruh pakaian yang ia kenakan dengan mengambil sebuah handuk di lemari , ia berjalan ke kamar mandi dan memutar kran air  "aku sangat menjijikan" walau Roger tidak berhasil mengambil keperawanannya tapi tetap saja pria itu menyentuh seluruh bagian sensitifnya "aku harus menemui Mario , aku harus membicarakan semua ini kepada Mario " ucap Grace di dalam hati .

Air mata yang berlinang membasahi kedua pipinya dan menjadi satu dengan guyuran air yang turun dari atas , Grace menoleh ke arah kaca melihat bercak merah di lehernya , sudut bibir nya pun masih terasa sakit apalagi pipi yang masih sedikit memerah "kau sungguh menyedihkan Grace tapi tak apa semua ini demi Chris " ia juga merasa malu menukarkan harga dirinya dengan uang . Dan itu adalah hal terpaksa yang harus Grace lakukan demi biaya pengobatan Chris .

"Sakit sekali " Grace menekan bibirnya sendiri .

Cukup lama gadis itu berdiam diri disana dengan terus menangis , ia rasa sudah cukup menangis hari ini. Grace pun mematikan kran air dan melilitkan handuk di tubuhnya .

Grace membuka pintu kamar mandi dengan perlahan , namun ia sungguh syok melihat bahwa Ken sudah duduk di atas kasur . Dan yang membuat nya malu adalah di samping Ken terdapat bra dan celana dalam miliknya yang baru saja ia pakai "Haaaii .. kaauu " Grace menutup dadanya dengan kedua tangan.

Terlihat Ken yang memandang penuh kemenangan , ia berdiri mendekati Grace dengan terus memandang tubuh nya yang hanya memakai handuk pendek yang ia lilitkan . Sontak gadis itu memundur hingga menatap tembok "kau tidak sopan memasuki kamarku , aku sudah mengunci pintu kamar ku kenapa kau bisa masuk "

Pria itu  melekatkan kedua tangannya di atas tembok dimana posisi Grace tepat berada di tengahnya "kau tidak berdarah Grace , dugaanku benar Grace bahwa kau sudah tidak Virgin"

"Tentu saja aku tidak berdarah , aku belum melakukannya" batin Grace .

Grace semakin mengeratkan pegangan handuknya "pergilah Ken aku sedang ganti baju "

Mata Ken menatap sebuah bekas merah di lehernya "baiklah .. kau mungkin lelah karena habis bercinta dengan Roger "

"Hmm " Grace sudah tak ingin basa-basi dengan pembicaraan malam ini , yang terpenting adalah pria di depan nya ini berhenti memandang tubuhnya dan segera pergi dari kamarnya.

"Ku peringatkan , kau tak usah mengunci pintu kamar mu karena aku memiliki cadangan kunci walau kau mengunci nya " menepuk pelan pipi gadis itu dan pergi dari kamar Grace .

"Pria aneh " Grace menatap kepergian Ken dengan kesal , ia berlari mengambil bra miliknya di atas kasur  "sial ini memalukan sekali"

___***___

Suasana siang itu sungguh panas , terik matahari yang menembus jendela kaca rumah sakit itu membuat silau di mata bagi siapapun yang melihat .

Sreeggg , Grace menutup jendela tersebut dengan gorden putih "Chris makanlah , kau harus sembuh " Grace mengunjungi adiknya , ia rindu dengan Chris beberapa hari ini .

"Bertha terimakasih karena sudah menjaga adikku" Grace memang menitipkan Chris kepada Bertha karena ia tidak cukup waktu untuk menemani Chris setiap hari .

"Sama-sama" Bertha tersenyum dan keluar untuk mengambil obat yang sudah di anjurkan dokter .

"Kakak apakah aku akan sembuh?" Tanya Chris mencoba bangkit dari tidurnya.

Grace menyendok beberapa nasi lembut yang ada di meja " ayo buka mulutmu , kau pasti sembuh Chris .. kakak akan melakukan apapun demi kesembuhan mu " menyodorkan sesuap nasi dan Chris menyantap dengan nikmat.

"Kakak, kenapa bibir kakak terluka ?" Tanya Chris dengan tatapan sedih .

Binggung menjawab pertanyaan adiknya alih-alih Grace menumpahkan sedikit nasi itu di bajunya  "astaga tumpah , Chris kakak harus pulang , biarkan Bertha yang menyuapi mu dan uang ini berikan pada Bertha saat ia sudah selesai membeli obat " Grace merogoh tas mengambil dompet lalu mengeluarkan beberapa lembar uang .

Gadis itu segera pergi dari rumah sakit , bodohnya ia membiarkan luka di bibir nya belum kering saat menemui Chris . Mungkin lain waktu Grace akan lebih berhati-hati.

_______________________________________

VOTE N KOMENTAR.

oh ya aku Triple update lho hahah .. jadi vote n komentar kalian harus banyak ya .

Love you

Ig : hes_ree

The Love MILLION tears | SUDAH DI TERBITKANWhere stories live. Discover now