Grace memasuki kamarnya , ia mengunci erat-erat kamar itu . Membanting semua perabotan yang ada di atas meja rias "brengsek "
Seluruh tirai yang tergantung di atas jendela ia tarik begitu saja , membuang sprei dan bantal guling ke sembarang arah "bisa-bisanya kau menyerahkan tubuhku pada teman mu Ken , apakah kau tak tahu betapa susahnya aku menjaga semua ini"
Gadis itu melepas seluruh pakaian yang ia kenakan dengan mengambil sebuah handuk di lemari , ia berjalan ke kamar mandi dan memutar kran air "aku sangat menjijikan" walau Roger tidak berhasil mengambil keperawanannya tapi tetap saja pria itu menyentuh seluruh bagian sensitifnya "aku harus menemui Mario , aku harus membicarakan semua ini kepada Mario " ucap Grace di dalam hati .
Air mata yang berlinang membasahi kedua pipinya dan menjadi satu dengan guyuran air yang turun dari atas , Grace menoleh ke arah kaca melihat bercak merah di lehernya , sudut bibir nya pun masih terasa sakit apalagi pipi yang masih sedikit memerah "kau sungguh menyedihkan Grace tapi tak apa semua ini demi Chris " ia juga merasa malu menukarkan harga dirinya dengan uang . Dan itu adalah hal terpaksa yang harus Grace lakukan demi biaya pengobatan Chris .
"Sakit sekali " Grace menekan bibirnya sendiri .
Cukup lama gadis itu berdiam diri disana dengan terus menangis , ia rasa sudah cukup menangis hari ini. Grace pun mematikan kran air dan melilitkan handuk di tubuhnya .
Grace membuka pintu kamar mandi dengan perlahan , namun ia sungguh syok melihat bahwa Ken sudah duduk di atas kasur . Dan yang membuat nya malu adalah di samping Ken terdapat bra dan celana dalam miliknya yang baru saja ia pakai "Haaaii .. kaauu " Grace menutup dadanya dengan kedua tangan.
Terlihat Ken yang memandang penuh kemenangan , ia berdiri mendekati Grace dengan terus memandang tubuh nya yang hanya memakai handuk pendek yang ia lilitkan . Sontak gadis itu memundur hingga menatap tembok "kau tidak sopan memasuki kamarku , aku sudah mengunci pintu kamar ku kenapa kau bisa masuk "
Pria itu melekatkan kedua tangannya di atas tembok dimana posisi Grace tepat berada di tengahnya "kau tidak berdarah Grace , dugaanku benar Grace bahwa kau sudah tidak Virgin"
"Tentu saja aku tidak berdarah , aku belum melakukannya" batin Grace .
Grace semakin mengeratkan pegangan handuknya "pergilah Ken aku sedang ganti baju "
Mata Ken menatap sebuah bekas merah di lehernya "baiklah .. kau mungkin lelah karena habis bercinta dengan Roger "
"Hmm " Grace sudah tak ingin basa-basi dengan pembicaraan malam ini , yang terpenting adalah pria di depan nya ini berhenti memandang tubuhnya dan segera pergi dari kamarnya.
"Ku peringatkan , kau tak usah mengunci pintu kamar mu karena aku memiliki cadangan kunci walau kau mengunci nya " menepuk pelan pipi gadis itu dan pergi dari kamar Grace .
"Pria aneh " Grace menatap kepergian Ken dengan kesal , ia berlari mengambil bra miliknya di atas kasur "sial ini memalukan sekali"
___***___
Suasana siang itu sungguh panas , terik matahari yang menembus jendela kaca rumah sakit itu membuat silau di mata bagi siapapun yang melihat .
Sreeggg , Grace menutup jendela tersebut dengan gorden putih "Chris makanlah , kau harus sembuh " Grace mengunjungi adiknya , ia rindu dengan Chris beberapa hari ini .
"Bertha terimakasih karena sudah menjaga adikku" Grace memang menitipkan Chris kepada Bertha karena ia tidak cukup waktu untuk menemani Chris setiap hari .
"Sama-sama" Bertha tersenyum dan keluar untuk mengambil obat yang sudah di anjurkan dokter .
"Kakak apakah aku akan sembuh?" Tanya Chris mencoba bangkit dari tidurnya.
Grace menyendok beberapa nasi lembut yang ada di meja " ayo buka mulutmu , kau pasti sembuh Chris .. kakak akan melakukan apapun demi kesembuhan mu " menyodorkan sesuap nasi dan Chris menyantap dengan nikmat.
"Kakak, kenapa bibir kakak terluka ?" Tanya Chris dengan tatapan sedih .
Binggung menjawab pertanyaan adiknya alih-alih Grace menumpahkan sedikit nasi itu di bajunya "astaga tumpah , Chris kakak harus pulang , biarkan Bertha yang menyuapi mu dan uang ini berikan pada Bertha saat ia sudah selesai membeli obat " Grace merogoh tas mengambil dompet lalu mengeluarkan beberapa lembar uang .
Gadis itu segera pergi dari rumah sakit , bodohnya ia membiarkan luka di bibir nya belum kering saat menemui Chris . Mungkin lain waktu Grace akan lebih berhati-hati.
_______________________________________
VOTE N KOMENTAR.
oh ya aku Triple update lho hahah .. jadi vote n komentar kalian harus banyak ya .
Love you
Ig : hes_ree
YOU ARE READING
The Love MILLION tears | SUDAH DI TERBITKAN
Romance(21+) "aku menyuruhmu memperkosanya, akan ku bayar berapa pun yang kau mau. bagaimana? apakah kau tertarik ?" Kenzo Jordanio Kebencian yang membara di dalam hati seorang Kenzo tak dapat ia bendung ketika mendapat kabar bahwa tunangan yang ia cintai...