Ada Yang Lain [AYL] - 8

2.2K 113 5
                                    

"Kamu ini bagaimana sih, kalau kamu terus-terusan seperti ini kemungkinan besar kamu lulus tahun ini sangat kecil. Paham kamu?!" Aku menunduk mendengar perkataan dari pak cecep dosen pembimbingku ketika aku melakukan bimbingan untuk bab 1. "Sudah, pokoknya kalo kamu mau lulus tahun ini kamu harus selesaikan bab 1 minggu ini. Tanpa terkecuali." lanjut pak cecep tegas.

"Baik pak," kataku pamit kemudian berjalan keluar ruangan dengan lesu. 

Bukan, bukan karena bab 1 ditolak. Tapi karena aku gabisa datang keacara makrabnya Bagus. Aku langsung merogoh tas dan mengambil ponsel untuk menghubungi bunda. 

<On The Phone>

Bunda : Assalamualaikum sayang ada apa?

Ana : Kayaknya jumat aku gabisa nyusul ke magelang deh bun.

Bunda : Kenapa?

Ana : ditolak sama dosennya, dan minggu ini harus sudah rampung

Bunda : Yah, padahal ibu pengen banget kamu ikut.

Ana : aku juga pengen banget ikut, tapi gimana lagi atuh bun hmm

Bunda : Yaudah, semangat kamu ngerjain skripsiannya ya. Wisudaan Bagus pokoknya harus kamu yang dateng, Oke?

Ana : Siap hehehe.

Bunda : Sekarang masih dikampus apa gimana?

Ana : Masih dikampus, tapi aku mau ke perpus soalnya mau nyelesain dari sekarang dicicil. siapa tau aja bisa selesai 3 hari hehehe.

Bunda : Hahaha, yasudah kalo gitu. Semangat calon menantu bunda.

Ana : Makasih calon mertua hehehe.

<End>

Aku memasukan handphone-ku dan bergegas menuju perpustakaan, 

"Pokoknya bab 1 harus selesai dan aku harus bisa dateng ke acara makrabnya bagus titik." gumamku dalam hati.

Author's POV

Sesampainya diperpustakaan Ana bukannya mencari buku-buku referensi untuk skripskinya melainkan ngobrol dengan Tama. Ya, Tama yang dulu pernah membantu Ana menyelesaikan PR musikalisasi puisinya kini berkuliah di Universitas yang sama dengan Ana tapi di Fakultas yang berbeda. 

"Asli lah aku juga pengen nonton film itu, kamu udah nonton emang?" dengan nada ceria Ana seolah-olah melupakan apa yang telah terjadi sebelumnya.

"Belum, gaada yang ngajak kan males ya teh kalo nonton sendiri" Tama dengan nada cueknya menimbali pertanyaan Ana.

"Kalo gitu nonton sama aku mau ga?" tanya Ana antusias.

Tama tersenyum kecil dan mengangguk pelan. "Ayo, kapan?"

"Sekarang?" kata Ana tiba-tiba.

"Lah? Skripsiannya?" tanya tama lagi.

"Alah itu mah gampang, sekarang mumpung ada temen ayo" Ana membereskan tasnya. "Ayo," lanjut Ana sambil berdiri.

Tama menggeleng-gelengkan kepalanya sambil bilang "Kebiasaan" ucapnya berdiri sambil mengekor dibelakang Ana.

"Aku ajak muel juga ah" kata Ana.

"Anak FK mana ada waktu santai buat nonton ka." kata Tama.

"Iya juga sih ya, yaudah berdua aja" kata Ana tersenyum lebar. 

"Usia berapa kelakuan masih kaya bocah, dasar ka Ana aya aya wae ah hahahaha" ucap tama dalam hati. 

Mereka langsung menuju mobil Tama kemudian pergi menonton film yang membuat Ana melupakan skripsinya. 

Aku, Kamu dan NegaraDonde viven las historias. Descúbrelo ahora