"Oh ya, kamu ada kontak teman SMA kita dulu ga yang lain?" tanya Sonya.

"Hmm bentar deh aku cek." sahut Venna sambil mulai mencari kontak di Whatsapp dan LINE.

"Aku cuma masih kontak sama kamu, Danny, Michael dan Silvi. Udah itu doang. Kalau kamu?" tanya Sonya sambil meletakkan handphonenya.

"Ga jauh beda, eh ini aku ada kontaknya Floren dan Melisa juga, kamu kenal kan?"

"Oh yang dulu di gank anak-anak cantik itu kan?"

"Yoi. Aku ga nyangka malah sekarang bisa temenan sama mereka, padahal dulu pas SMA biasa aja." sahut Venna.

"Soalnya kalian kan satu kampus, jadi bisa aja sih karena itu." sahut Sonya sambil menyeruput Americano di depannya.

"Iya sih. Bentar aku kasih kamu kontaknya mereka ya." sahut Venna sambil mengirimkan kontak ke Sonya melalui LINE.

"Oh ya, kamu ga punya kontaknya Edbert?" seru Sonya.

"Edbert? Edbert Benedictus maksudmu?"

"Iya, emang ada berapa Edbert lagi Ven di sekolah?"

"Ngga ada kontaknya Edbert."sahut Venna.

"Beneran ga ada?" lirik Sonya.

"Ih beneran ga ada. Aku udah lost contact sama dia. Kan kamu tahu sendiri ceritanya gimana."

"Iya aku masih inget kamu waktu itu.."

"Udah deh jangan mulai Nya!"

"Tuh kan kamu sendiri masih blushing kan kalau inget itu!"

"Apaan sih, ga inget apa-apa kok aku."

"Jangan bohong deh Ven. You can lie the others but you can't lie to me."

"Idih bahasanya ya." sahut Venna sambil tersenyum.

"Seandainya kamu bisa ketemu Edbert lagi, kamu mau ga?"

"Tough question. Tapi udah 10 tahun aku ga ketemu, jadi kayaknya mending ga usa dipikirin deh Nya." sahut Venna.

"Kamu yakin? Karena dari wajah kamu, aku melihat pernyataan yang sebaliknya." sahut Sonya sambil tersenyum.

***

"Akhirnya anak mama satu ini pulang juga. Kamu itu lo ya, mama sudah bilang ke kamu kalau pulang itu kasih kabar nak." sahut Bu Dina, mama Edbert.

"Ya kan yang penting Edbert udah pulang ma. Oh ya,   Evelin mana ma?"

"Biasa, lagi kencan sama pacarnya. Kamu udah makan belum?"

"Nanti aja ma, aku mau tidur dulu." sahut Edbert melangkah masuk ke kamar tidur.

Edbert mempunyai seorang kakak perempuan bernama Evelin yang sekarang sedang sibuk juga mempersiapkan pernikahan. Edbert dan Evelin memang sangat dekat, kalau bisa dibilang sih mereka seperti siblings goal. Bahkan Edbert sendiri juga turut andil dalam mempersiapkan pernikahan kakaknya.

Jessica added you by phone number

Jessica: Apa bener ini Edbert?

Edbert: Ya. Ini jessica siapa ya?

Jessica: Hi Ed! Ini aku Jessica anak XIA6 dulu.. Masih inget ga?

Edbert: Ohh inget2, kenapa jess?

Jessica: Kita bakal ada reunian nih. Km bisa dtg ga?

Edbert: Oh kapan?

Jessica: Nanti tanggalnya aku pastiin, aku mau mendata dulu jumlah teman2 yg kira2 bisa hadir

Edbert: Oh gitu.. Sejauh ini emang banyak yg bisa?

Jessica: Lumayan sih.. Sean sama William udah bilang oke..

Edbert: Nanti kabari aja tanggalnya, kalau aku ga berhalangan, aku bakal ikut.

Jessica: Ok bert, thanks ya. Nanti aku bakal invite km di grup ya.

Edbert: ok

Edbert pun merebahkan diri sambil membayangkan apabila Venna juga ikut di acara reuni ini. Tapi dia pun sadar bahwa sudah berapa lama dia tidak bertemu Venna..

***

Venna merebahkan diri di atas kasur sambil berpikir keras. Pembicaraannya dengan Sonya seolah-olah membangkitkan semua kenangan masa sekolah waktu itu. Sebagai seseorang yang perfeksionis dan over-thinking, dia langsung membayangkan acara reuni di mana pada saat itu dia akan bertemu dengan Edbert.

"Hai ed!"

"Hai Ven! Gimana kabarnya?" tanya Edbert.

"Baik. Kamu gimana sekarang?"

"Baik juga. Oh ya kenalin nih cewek aku.."

ARGH! Tiba-tiba bayangan itu langsung membuyarkan lamunan Venna. Kemudian pikiran itu mulai merasuki ke bayangannya

Ga ven, kamu jangan berpikir keras dulu. Belum tentu kan Edbert udah punya pacar.. Misalkan adapun, please kalian udah 10 tahun ga ketemu. Wajar banget kalau dia udah punya! Tapi kenapa aku ga rela kalau dia bawa pacarnya ya.. STOP IT VENNA!

***

One Moment in TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang