Sadis mungkin itulah yang seharusnya menjadi satu kata yang tepat untuk menggambarkan sosok William!

Semua bagian tubuh dari gadis itu dipenuhi dengan bunga mawar.

William memilih untuk mengawetkan tubuh Sheril Athena karena bagaimana pun juga ia mencintai gadisnya itu, namun kematian gadis itu juga adalah kebahagiaan bagi William karena dari pada gadis itu hidup bahagia dengan seorang pangeran tampan yang akan menerima semua kekurangannya lebih baik ia mati di tangan William.

Sadis bukan apa yang dilakukan oleh seorang William, bahkan bukan hanya satu atau dua orang yang mati dengan tangannya melainkan semua gadis yang berada dikampung ini, bahkan gadis dari luarpun tak luput untuk menjadi mangsanya.

"Aku William Army adalah pria yang sangat baik, karena dapat membunuh semua gadis cantik yang ada dikampung ini, karena jika aku tak membunuhnya maka mereka akan sama seperti ibuku yang menjadi pelacur karena dijual oleh ayahku sendiri pada pria hidung belang." Seringainya mengembang ketika selesai berucap.

Gila dia memang sudah gila karena tidak mungkin semua gadis akan dijual oleh pasangannya hanya untuk memenuhi nafsu bejat para pria hidung belang, namun apakah ini sebuah trauma yang ia dapatkan setelah melihat bagaimana ibu orang yang paling ia sayang, kasihi itu harus menderita karena ulah sang ayah. Namun melindungi seorang wanita bukan dengan cara membunuhnya, jika seperti ini bukan kah dia jauh lebih kejam dari pada ayahnya sendiri, paling tidak wanita yang menjadi pelacur itu masih bisa makan dan minum walaupun harus merasa hancur sebagai seorang wanita.

Lalu apa bedanya dia dan ayahnya, jika dia saja menyuruh para anak buahnya menyetubuhi gadis incarannya.

"Hey, kamu siapa?" Entah bicara dengan siapa sekarang pria gila ini.

"Hey jangan pergi siapa kau? Kau begitu harum, aku menyukaimu." Ucapnya padahal tidak ada siapa-siapa dalam ruangan ini.

Anak buahnya yang melihat pun hanya dapat mengernyitkan dahinya, apakah bosnya ini sudah tidak waras.

Namun bukan kah bosnya itu memang sudah tidak waras yah, dengan membunuh semua gadis dikampungnya itu apakah dia tak dapat dikatakan gila.

Salah satu anak buahnya pun menghampiri sang bosnya, " bos bicara dengan siapa, tidak ada siapa-siapa disini selain kita berempat?!" Namun bosnya sama sekali tak menggubrisnya melainkan pergi keluar entah untuk mengejar siapa?

"Hey hentikan langkahmu gadis manis, aku tidak mimpi bukan kau hadir kembali dihidupku, sungguh aku bahagia tak kusangka kau sangat kuat setelah aku menghujami perutmu dengan tombak kau masih tetap hidup, aku yakin kali ini kau kemari untuk menerimaku iya bukan? Tenang saja aku akan menikahimu sekarang juga! Jangan lari lagi aku mohon aku merindukanmu!" Teriaknya frustasi karena tiba-tiba gadis itu melambaikan tangan seolah berpamit untuk pergi.

"Jangan pergi kumohon! maaf aku melukaimu, bagaimana caranya agar aku bisa bersamamu kembali, dan kau bisa memaafkan ku? Kumohon aku bisa gila sekarang." Lagi-lagi ia berteriak, dan gadis itu menghentikan langkahnya lalu melangkah mendekati William.

Gadis itu tersenyum begitu manis, harum tubuhnya menandakan bahwa ia sangat-sangat menjaga tubuhnya.

William merasa sangat bahagia karena gadis itu melangkah mendekatinya sambil tersenyum begitu manis.

Gadis itu sekarang tiba dihadapan William, tubuh William kaku saat melihat tubuh gadisnya itu penuh dengan darah namun ia nampak begitu cantik dan mempesona.

Gadis itu mengulurkan tangannya lembut membelai pipi William sehingga mampu membuat William merasa begitu nyaman.

Tak berselang lama sekarang tubuhnya merasa seakan ditarik menjauh dari tempat nya.

"Aku menginkanmu sekarang, sekarang juga!" Ucap gadis cantik itu, gadis yang tak lain adalah Sheril Athena.

Seakan terhipnotis William hanya manggut-manggut, " iya aku mau, kemana kita akan pergi?" Tanyanya pada Sheril.

"Kita akan pergi ketempat dimana kita akan abadi disana." Ucapnya tanpa menghentikan senyumannya.

"Dimana itu? Dan apakah kau bahagia jika kita berdua berada disana?" Pertanyaannya hanya mendapat anggukan sebagai tanda jawaban.

Sekarang tibalah dimana tempat yang menjadi saksi bisu peristiwa kelam yang menyakitkan itu terjadi, dimana Sheril harus meregang nyawa secara sadis.

Dengan tatapan datar Sheril melihat wajah William sedang menunjukkan raut wajah seperti seorang yang sedang ketakutan, bagaimana tidak jika tubuh gadis yang ia bunuh masih dalam keadaan yang sama kaku tanpa adanya gerakan, lalu yang berada didekatnya ini siapa?

"Kau-kau ke-na-pa kau tega melakukan ini padaku?" Ucapnya terbata saat merasakan sakitnya tekanan kuku tajam seorang Sheril yang sedang tersenyum miring.

"Ini yang kau mau bukan, kau ingin bersamaku maka aku mengabulkan semua yang kau mau, aku juga mengingikan mu sekarang, tapi kita beda alam jadi mau kan kau ikut dengan ku!" Serasa terhipnotis William hanya dapat menggangguk dan tersenyum tanpa lagi mempedulikan rasa sakitnya.

Suara teriakan dari anak buah William menghentikan langkah Sheril untuk kembali melakukan kegiatan tertundanya itu.

Namun dengan satu kali hentakan tubuh ke tiga anak buah William itu jatuh terkulai lemas dengan bersimbah darah di sekujur tubuhnya.

Satu tombak berada pada perut seorang anak buah William, satu lagi berada tepat pada jantung, dan untuk orang ketiga itu mendapat serangan tepat pada kepalanya.

"Mati kalian semua, dan sekarang giliranmu sayang, kau akan hidup bersamaku selamanya, selamanya!" Kata-kata itu bagai mantra yang sekali ucap akan membuat mangsanya tak berkutik.

Dengan sekali hujaman William sudah terkulai lemas di tanah!

"Kita bersama sekarang, dan aku pergi!" Ucap Sheril dengan seringai mengerikan-nya lalu menghilang.

The end...........

Mohon vote and comments nya yah😉

Bagaimana ceritaku kali ini, kalian suka atau tidak, tekan bintangnya ok😉 luangkan juga sedikit waktunya untuk comment 😘

~RIDEAN

9:28 PM
SENIN, 28-05-2018

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Oct 20, 2018 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

DIE(LADY ROSE) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora