∫ x²+3 dx [3,0]

38.6K 5.1K 1.3K
                                    

➳ "Feliiiix!"

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

➳ "Feliiiix!"

"Mau apa lo?"

Hyunjin mengernyitkan kening saat pintu besar bercat putih di hadapannya terbuka dan yang keluar bukanlah orang yang diharapkannya. "Kak Minho? Felixnya ada?"

"Enggak." Minho bersidekap. "Mau ngapain lo?"

Hyunjin tersenyum masam. Mana mungkin Minho ada di rumah Felix jika sang pemilik rumah tidak ada? "Gue ada janji sama dia. Er... Bisa tolong panggilin?"

Minho memandangnya sinis, kemudian mendekatkan diri pada Hyunjin. "Bukannya gue udah bilang lo harus jauhin Felix? Bogeman gue masih kurang, ya?"

Hyunjin mengepalkan tangan, menahan diri agar tak memukul pemuda itu. "Kak Minho, sori ya, gue hormat sama lo karena lo lebih tua dari gue dan karena lo kakaknya Felix. Tapi selama ini gue udah berjuang buat Felix. Kalo lo kira cuma gara-gara gitu doang gue bakal nyerah, lo salah."

Minho tersenyum miring. "Gue gak bakal ngasih lo ijin."

"Maaf, tapi gue gak perlu ijin lo, kak." Ganti Hyunjin yang tersenyum. "Kalo Felix mau sama gue, lo bisa apa?"

.

[Candu]

.

"Kenapa, Jin?" Felix menyikut pinggang Hyunjin pelan, berusaha menarik atensi lelaki itu yang sedari tadi terpaku pada jalanan di depan mereka. "Heh, gue dikacangin." Felix bersidekap. Dia kemudian melepaskan seatbeltnya dan seketika berpindah duduk ke pangkuan Hyunjin.

"EH!" Hyunjin spontan menginjak rem dan membanting setirnya ke kiri, sembari memeluk pinggang Felix dengan erat untuk mencegah tubuh pemuda itu menghantam dashboard mobil. "Mau mati ya lo?!"

"Iya, mati berdua sama lo biar kayak Bonnie and Clyde." Felix memutar bola matanya. "Lo tuh kalo ada masalah cerita, njing. Jangan dipendem sendirian."

Hyunjin menghela nafas. Ia lalu memposisikan mobilnya agar berhenti dengan baik di pinggir jalan. "Menurut lo, gue harus nyerah?"

"Soal?"

"Soal lo."

Felix menghela nafas. "Maunya lo gimana?"

"Emang pendapat gue masih ada artinya buat lo?"

Felix memutar bola matanya, kemudian menangkup pipi Hyunjin dan mengecup belah bibir pemuda itu singkat. "Menurut lo?"

"Positive." Hyunjin menarik tengkuk Felix dan kembali menyatukan bibir mereka. Tangan pemuda itu mengelus punggung sahabatnya pelan, sebelum kemudian menyelusup masuk ke dalam kemeja Felix.

[1/2] Candu +HyunlixOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz