KARNA - Raja Angga

Mulai dari awal
                                    

Resi Krepa selaku pendeta istana meminta Karna supaya memperkenalkan diri terlebih dahulu karena untuk menghadapi Arjuna haruslah dari golongan yang sederajat. Mendengar permintaan itu, Karna pun tertunduk malu. Duryodana (Kurawa tertua) maju membela Karna. Menurutnya, keberanian dan kehebatan tidak harus dimiliki oleh kaum ksatriya saja. Namun apabila peraturan mengharuskan demikian, Duryodana memiliki jalan keluar. Ia mendesak ayahnya, yaitu Dretarastra raja Hastinapura, supaya mengangkat Karna sebagai raja bawahan di Angga.

Dretarastra yang berhati lemah tidak mampu menolak permintaan putra kesayangannya itu. Maka pada hari itu juga, Karna pun resmi dinobatkan menjadi raja Angga. Adirata muncul menyambut penobatan Karna. Akibatnya, semua orang pun tahu kalau Karna adalah anak Adirata. Melihat hal itu, Bima (Pandawa nomor dua) mengejeknya sebagai anak kusir sehingga tidak pantas bertanding melawan Arjuna yang berasal dari kaum bangsawan. Sekali lagi Duryodana tampil membela Karna.

Suasana semakin tegang dan memanas. Namun tidak seorang pun yang menyadari kalau Kunti jatuh pingsan di bangkunya setelah melihat kehadiran Karna. Kunti langsung mengenalinya sebagai putra sulung yang pernah ia buang dari pakaian perang dan perhiasan pemberian Surya yang melekat di tubuh Karna.

Suasana yang menegangkan itu diredakan oleh terbenamnya matahari. Dretarastra membubarkan acara tersebut sehingga pertandingan antara Karna dan Arjuna dihentikan

Sayembara Drupadi

Drupadi adalah putri dari Kerajaan Pancala yang kecantikannya membuat banyak raja dan pangeran datang untuk melamar, termasuk Duryodana. Dalam hal ini, Drupada (raja Pancala) telah mengumumkan sebuah sayembara memanah bagi siapa saja yang ingin memperistri putrinya tersebut.

Sayembara tersebut ialah memanah boneka ikan yang berputar di atas arena, namun tidak boleh melihatnya secara langsung, melainkan melalui bayangannya yang terpantul di dalam baskom berisi minyak. Kalau dalam serial Mahabharata ANTV digambarkan dengan tampilan ikan yang melayang di langit dan untuk membidiknya harus melihat lewat bayangannya yang terpantul di air kolam dibawah ikan tersebut.

Akan tetapi, jangankan membidik ikan tersebut, mengangkat busur pusaka Kerajaan Pancala yang konon milik Dewa Siwa saja para peserta tidak ada yang sanggup.

Karna kemudian maju, dengan penuh rasa hormat, ia berhasil mengangkat busur pusaka tersebut dan dan hampir berhasil dengan tepat mengenai sasaran sayembara. Namun tiba-tiba Drupadi menyatakan keberatan apabila Karna memenangkan sayembara, karena dirinya tidak mau menikah dengan anak seorang kusir. Karna sakit hati mendengarnya. Ia menyebut Drupadi sebagai wanita sombong dan pasti menjadi perawan tua karena tidak ada lagi peserta yang mampu memenangkan sayembara sulit tersebut selain dirinya.

Ucapan Karna membuat Drupada merasa khawatir. Raja Pancala itu pun membuka pendaftaran baru untuk siapa saja yang ingin menikahi Drupadi, tanpa harus berasal dari golongan ksatriya.

Arjuna yang saat itu sedang menyamar sebagai brahmana maju mendaftarkan diri.

Sayembara tersebut akhirnya berhasil dimenangkan olehnya. Arjuna kemudian mempersembahkan Drupadi kepada ibunya sebagai oleh-oleh terbaik.

Tanpa melihat yang sebenarnya Kunti langsung memerintahkan supaya "oleh-oleh" tersebut dibagi berlima. Akibatnya, kelima Pandawa pun bersama-sama menikahi Drupadi sebagai istri mereka, demi melaksanakan amanat sang ibu.

Beberapa waktu kemudian, para Pandawa berhasil membangun sebuah kerajaan indah bernama Indraprastha yang membuat pihak Kurawa merasa iri.

Melalui permainan dadu yang sangat licik, mereka berhasil merebut Indraprastha dari tangan Pandawa, termasuk kemerdekaan kelima bersaudara itu.

Pada puncaknya, Yudistira (Pandawa tertua) dipaksa mempertaruhkan Drupadi demi melanjutkan permainan. Drupadi akhirnya jatuh pula ke tangan Kurawa. Duryodana kemudian menyuruh Dursasana untuk menyeret Drupadi dari kamarnya. Drupadi pun dijambak dan diseret oleh Kurawa nomor dua itu menuju ruang permainan.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang