3

2.5K 439 145
                                    

Hmmm; siapin tissue.🤐

TEKEN BINTANG SEBELUM BACA!😡

○○○○

Dua bulan sudah berlalu, dan selama itu pula Taehyung pergi. Kini, hari-hari Yerin terasa hampa. Entah mengapa pikirannya selalu berpusat pada Taehyung dan rindunya semakin menggebu, ditambah bayangan Taehyung semakin sering menghampirinya. Sudah satu bulan lamanya, Taehyung tak mengabarinya.

Apa Taehyung sudah makan? Apa Taehyung sehat? Apa Taehyung berhasil melepaskan warga sipil? Apa Taehyung ..., selamat? Itulah pertanyan-pertanyaan yang sering menghampiri Yerin dikala detiknya kala memikirkan Taehyung.

Yerin tak tahu bagaimana kabar suaminya sendiri, ia sudah mencoba menghubungi Taehyung tapi ponsel suaminya itu tidak aktif dan hanya beralih pada pesan suara. Membuat Yerin semakin khawatir setiap harinya.

Sepanjang koridor rumah sakit, Yerin hanya diam hingga tiba-tiba ia kehilangan keseimbangan tubuhnya. Yerin cepat berpegangan pada besi yang terpasang di dinding koridor untuk pasien yang melakukan teraupetik. Pusing begitu melanda kepalanya, pun pandangannya mengabur lantas tak berapa lama Yerin kehilangan kesadarannya.

○○○○

"Selamat, Kak Yerin. Usia kandunganmu memasuki dua bulan. Masih sangat rentan jadi jangan terlalu lelah dan stress." Ujar dokter muda yang menangani Yerin.

Yerin terdiam, ia tak salah dengar 'kan?

"Dokter Umji, tidak salah 'kan?" Tanya Yerin memastikan. Takut ia belum sadar dari pingsannya dan bermimpi. Dokter Umji tersenyum, ia memang lebih muda dari Yerin.

"Tidak Kak, kau sedang hamil. Selamat. Aku yakin, suamimu akan sangat bahagia." Yerin mengangguk lemah mendengar ucapan Umji.

Ia mengusap perut ratanya, setetes air mata jatuh karena bahagia serta haru menyelimuti hatinya. Wajah penuh kebahagian itu terpancar jelas.

"Taehyung ..., anak kita." Lirih Yerin seakan Taehyung berada didekatnya.

○○○○

Kini, sebulan berlalu. Hari yang Yerin lalui sedikit lebih berwarna karena bayi dalam kandungannya. Walaupun Taehyung belum bisa dihubungi dan seharusnya Taehyung sudah kembali dari tugas negara. Tapi, Yerin selalu meyakinkan diri bahwa Taehyung baik-baik saja dan mungkin belum bisa pulang.

"Yerin!!" Panggilan seseorang padanya membuat Yerin membalikan tubuh dan mendapati rekan kerjanya berlari dengan wajah panik.

"Kau kenapa Hayoung?" Tanya Yerin ikut panik. Apa mungkin pasien yang mereka tangani ada yang bermasalah.

Hayoung mengatur nafasnya, ia menatap Yerin dengan sendu. Hayoung sahabat Yerin sejak mereka bertemu di bangku perkuliahan. "Ada beberapa Pasukan militer mencarimu, dibawah." Ujar Hayoung membuat senyuman Yerin merekah.

"Taehyung ..., ia kembali." Gumam Yerin bahagia. Yerin hendak berlari namun tertahan oleh Hayoung.

"Jangan berlari ingat kandunganmu, Yerin!" Peringat Hayoung, "dan, kau harus kuat." Lirih Hayoung melepas genggamannya.

Yerin tak mengerti maksud ucapan Hayoung, ia segera berjalan cepat menuju tempat yang dimaksud Hayoung. Yerin semakin merekahkan senyumannya tak kala retinanya menangkap sosok Kim Namjoon 'Big Boss' yang ia benci karena berani memerintah 'kan Taehyung pergi. Di belakangnya ada dua pasukan militer yang menjaganya. Langkah Yerin melambat seketika.

Dimana Taehyung-nya?

"Selamat siang Nona Jung. Bisa bicara secara pribadi denganmu?" Sapa sekaligus tanya Kim Namjoon.

ALTHOUGH ✔️Where stories live. Discover now