04. Yang Sebenarnya

782 59 2
                                    


Masih ada yang nunggu ga nih???
Hehehe....
Maaf lama postnya. Yuklah, langsung aja dibaca aja....

✴✴✴✴✴

Hari ini akan diadakan pesta dikerajaan untuk merayakan ulang tahun kerajaan untuk yang kesekian kalinya. Dan pada hari ini pula, akan diadakan pesta dansa bagi para gadis dibawah 25 tahun.
Semua gadis dibawah 25 tahun diwajibkan untuk datang pada pesta yang akan dilaksanakan pada malam harinya.

Semua gadis para pekerja di istana yang masih berusia dibawah 25 tahun diliburkan. Ini dilakukan agar mereka bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk acara nanti malam. Undangan khusus telah disebar untuk semua gadis yang tinggal disekitar istana.

"Apa aku boleh datang ke pesta ini, Via?" Ify bertanya pada Sivia yang sedang memilih-milih baju untuknya pergi ke pesta dansa nanti malam. Apakah iya dia harus datang ke istana untuk mengikuti pesta dansa tersebut. Dia bingung, apakah orang asing sepertinya ini juga diboleh masuk ke istana. Lagi pula, dia juga tidak mempunyai baju yang bisa dipakai untuk ke pesta. Bahkan, baju yang saat ini dipakainya pun milik Sivia yang diberikan untuknya.

"Tentu saja kau boleh datang. Dan bukankah kau mendapatkan undangannya juga, Ify?"kini Sivia berjalan menuju tempat Ify duduk sembil membaca dua gaun yang cukup cantik. "Cobalah satu dari gaun ini! Aku hanya mempunyai 3 gaun yang cocok untuk digunakan diacara dansa, yang satu sudah ku ambil untuk ku sendiri. Dan tersisa dua lagi. Cobalah satu-satu mungkin ada yang cocok untuk mu sehingga bisa kau pakai untuk acara nanti malam di istana."lanjut Sivia.

"Oke, aku coba dulu ya." Ify langsung beranjak menuju kamar mandi untuk mencoba gaun milik Sivia.

Setelah beberapa saat, Ify keluar sudah menggunakan gaun Sivia, yang sedikit kebesaran dibadannya.

"Gaun itu terlaĺu kebesaran untuk mu, Ify. Cobalah gaun yang satunya, mungkin itu lebih pas untuk mu."

"Gaun yang satunya justru lebih besar dari yang ini, Via. Tadi aku udah coba duluan. Dan karena terlalu besar jadi aku langsung ganti sama gaun yang ini. Tapi sama aja, gak cocok untuk aku pakai."

"Lalu bagaimana ini? Aku tidak mempunyai gaun lainnya. Kalau beli dipasar pun, sudah bisa dipastikan habis semua karena sudah dibeli gadis-gadis lainnya." Sivia menjawab seraya mendesah bingung. Bagaimana Ify akan pergi pesta, jika dari kedua gaun tersebut tidak ada yang cocok untuknya.

"Makanya, aku gak usah dateng aja, Vi. Selain karena gak ada gaun, aku juga males keluar rumah."kini Ify merajuk pada Sivia untuk tidak ikut pergi. Dan itu membuat mata Sivia sukses membulat besar.

"Itu tidak akan terjadi, Ify. Semua gadis yang masih dibawah 25 tahun harus hadir semua dalam pesta nanti malam, dan kau adalah salah satunya."

Setelah Sivia mengucapkan kalimat tersebut Ify sudah tidak membalasnya lagi. Lama mereka berdiam, memikirkan masalah gaun. Hingga suara ketukan pintu membuat pandangan mereka saling bertemu.

Sivia memberi kode pada Ify untuk mengikutinya dari belakang. Takut-takut orang jahat yang ada dibalik pintu rumahnya.
Setelah membukakan pintu dan menampakkan seseorang menggunakan jubah yang menutupi wajahnya, Sivia masih diam memperhatikan, apa dia kenal dengan orang yang ada didepannya ini, hingga suara Ify langsung membuatnya mengalihkan pandangan dari orang yang ada didepannya kini beralih ke Ify.

"Rio? Apa yang kamu ngapain didepan pintu rumah Sivia?"

"Apa kata Ify tadi? Rio? Pangeran Rio maksudnya?"batin Sivia.

"Bolehkah aku masuk kedalam rumah sebelum aku menjawab pertanyaan mu Ify?"bukan apa-apa Rio berkata seperti itu. Dia hanya tidak ingin ada orang menyadari bahwa ini adalah dirinya. Setelah melihat Sivia dan Ify mengganggukkan kepalanya, Rio langsung masuk kedalam rumah dan berjalan mengikuti dua gadis yang ada didepannya ini.

Secret Book{✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang