Mata terbuka , meliar ke sekitar ruangan bilik yang didiami sebelum perlahan-lahan jatuh pada pakaiannya . Hela dilepas lega apabila mendapati dirinya masih dalam seragam kerjanya .

Liur ditelan perih , Elise segera mencapai gelas yang berisi air kosong . Diteguk menghilangkan dahaga .

Sejurus itu terus sahaja Elise menolak comforter yang membaluti tubuh , katil ditinggalkan . Pintu dituju .


Sebaik dikuak pintu itu , kepalanya menjenguk keluar  . Meliar anak matanya memerhati sekeliling . Kosong .


Perlahan-lahan kaki diorak dengan hanya satu tujuan . Dia perlu mencari jalan keluar dari rumah ini kerana dia sendiri kurang tahu bahaya apa yang bakal menimpa diri jika dilengahkan masa lagi .




" kau nak pergi mana ? "


Kaki kaku . Pegun tatkala mendengar suara maskulin itu yang mendatar namun cukup menusuk jantungnya .


Debaran terasa apabila dirinya menoleh , melihat sendiri susuk tubuh Demerez Black yang memberi tatapan kosong buatnya .

Wajah dingin itu ditatap bingung . Jelas , Elise masih terpinga-pinga dengan situasi yang dialaminya . Persoalan demi persoalan bermain di fikiran sama ada ——


" a-apa — kenapa I — you ? " Elise masih tidak berupaya menyempurnakan ayatnya . Kaget . Terkebil-kebil merenung wajah Demerez , mengharapkan sebuah penjelasan .


Demerez bersahaja menyisip winenya sebelum matanya bosan melirik wajah Elise .
" one , no one could walk away after taking any pieces of me . Two, once you step in my teritory —— there is no turning back . "


Kata-kata lelaki itu kedengaran penuh makna dan gelap . Apatah lagi , apabila tiada langsung senyuman di wajah kacaknya . Hanya kosong .

Elise terdiam . Otak mencerna segala maklumat yang diberikan meski masih ada tanda soal namun dibiarkan seketika kerisauan itu .



Senyuman melebar dibibir Elise , berpusing tubuhnya dalam pada memerhati keseluruhan ruangan rumah itu dengan lebih teliti meski hanya sekali imbas .


" so ini rumah you ? " matanya dibawa semula ke wajah Demerez bersama senyuman nakal . " —— well , kalau you benarkan I tengok-tengok rumah you ... I 'm sure that I'm not going to step out of your teritory . And I bet , I would love to stay here —— with you "



Senyuman Demerez samar-samar kelihatan . Lelaki itu menapak ke arahnya . Jurang yang terbina dihapus serta merta .

Kedua pasang mata saling bertentang . Dibiarkan masa berlalu detik demi detik . Tiada apa mampu mematahkan pandangan mereka .


Demerez tersenyum sinis , bibirnya menghampiri telinga wanita itu . Menghantar kejutan rasa sensasi dalam diri Elise .


Senyuman Demerez melebar apabila mendapat reaksi sebegitu dari Elise . Bermegah kerana tika ini dirinya merasai kemenangan .


"  I don't like a bitch Elise "


Bisikan itu memaksa Elise mengemam perlahan bibirnya . Debaran yang menggila didada cuba diselindungkan .

Jari telunjuknya naik menikam dada bidang Demerez . Memancing renungan mata lelaki itu yang jelas memerhati setiap tindak.tanduknya .


" I'm not  a bitch Demerez —— but I could be your bitch let alone your sweet nightmare " provokan berbaur nakal itu bersahaja dilontarkan oleh Elise bersama senyuman senget .



Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now