Buah Jambu Sang Pendeta

2.8K 141 5
                                    

Adapun pendeta itu memiliki sebuah kebun, dalam kebun itu terdapat sebuah pohon jambu yang ditanamnya sendiri; pohon jambu ini menjadi perhiasan bagi kebun itu; sangatlah lebat buahnya, tak seorang pun boleh mengambil buahnya, tidak ada orang yang berani mengambil buah jambu itu. 

Berkatalah pendeta Sagenggeng; ”Jika jambu itu sudah masak boleh diambil”. 

Ken Arok sangat ingin makan buah jambu itu dan setiap hari bertambah keinginannya.

Pada suatu malam, waktu orang tidur, Ken Arok juga tidur, keluarlah kelelawar dari kepalanya berbondong-bondong tidak habisnya, semalam penuh memakan buah jambu milik pendeta.

Lalu keesokan harinya tampak bertebaran buah jambu di halaman, diambil oleh hamba sahaja dari pendeta. Sang pendeta melihat buah jambu rusak tersebar di halaman, marahlah sang pendeta, berkatalah sang pendeta kepada salah seorang abdinya ; ”Mengapa jambu itu menjadi rusak?”.

Menjawablah abdi sang pendeta; ”Tuan, buah-buah jambu itu rusak karena dimakan oleh kelelawar”.

Sang pendeta mengambil duri dari pohon rotan dan dipakainya untuk mengikat pohon jambu itu, sedangkan dia sendiri menunggu di dekatnya semalam penuh.

Ken Arok tidur lagi di tempat tidur sebelah Selatan, di dekat tempat timbunan rumput kering yang kadang-kadang dipakai oleh sang pendeta untuk mengikat atap.

Ketika sang pendeta melihat kelelawar berduyun-duyun keluar dari kepala Ken Arok dan memakan buah jambunya, marahlah dia.

Dengan sia-sia sang pendeta berusaha menakut-nakuti kelelawar dengan berteriak-teriak yang banyak memakan buah jambunya, marahlah sang pendeta. Ken Arok diusir oleh sang pendeta, pada waktu tengah malam sang pendeta mengusir Ken Arok itu.

Terkejutlah Ken Arok, terjaga, lalu keluar dan tidur di tempat alang-alang di luar; ketika sang pendeta keluar tampaklah olehnya cahaya bersinar di tengah-tengah alang-alang, terkejutlah sang pendeta dikira ada kebakaran, diperiksanyalah yang tampak bercahaya itu, ternyata Ken Arok yang bersinar itu, dibangunkannya Ken Arok dan diajak pulang tidur di rumah lagi. Ken Arok menurut tidur di tengah rumah lagi.

Keesokan harinya sang pendeta menyuruh Ken Arok mengambil buah jambu, sukalah hati Ken Arok bertanya; ”Jika saya kelak jadi orang, saya akan membayar hutang kepada tuan pendeta”.


Next Part
"Masa Dewasa Ken Arok"

Tinggalkan jejak (vote⭐️/komen 💬)

Kitab Pararaton (Terjemahan) Where stories live. Discover now