❤ DUA ❤

161 15 1
                                    

- Author's POV -

"JC mana sih. Tadi katanya ngajak pulang bareng", dumel Salwa yang kini tengah berdiri di depan kelasnya menunggu JC.

"Salwa!!", teriak seseorang memanggil Salwa.

Salwa pun berbalik dan mendapati Jo yang kini tengah berjalan mendekatinya.

"Ada apa Jo?", tanya Salwa.

"Yuk pulang", ajak Jo dan meraih tangan mungil Salwa namun kemudian ditahan oleh si empunya tangan.

"Gue pulang sama JC".

"JC udah pulang Sal", jelas Jo kemudian.

"Hah? Kok bisa? Ih kenapa nggak bilang".

"Iya JC pulang duluan, tadi di chat Mama suruh pulang cepet. Coba lihat ponsel lo deh", suruh Jo.

Setelah mendengar penuturan Jo, Salwa merogoh saku tas nya untuk mengambil ponsel. Dan benar saja ternyata disana sudah ada beberapa miscall dan chat dari JC yang mana mengatakan jika dia harus pulang duluan.

"Hehe iya ternyata", cengir Salwa.

"Yah terus gue pulang bareng siapa dong", gumam Salwa pada diri nya sendiri.

"Ayo Sal", ajak Jo dengan tangan di udaa masih menunggu sambutan tangan  Salwa.

"Kemana?", tanya Salwa polos.

"Pulang Salwa cantik", ucap Jo gemas melihat tingkah Salwa.

Salwa hanya mengangguk dan menyatukan tangannya dan Jo menjadi genggaman hangat.

****

"Jo", panggil Salwa dari belakang tubuh Jo.

"Apa Sal?", tanya Jo dengan nada bicara yang sedikit dinaik kan agar terdengar oleh Salwa diantara deru mesin motornya.

"Mampir kedai es krim yuk", ajak Salwa.

"Lo mau es krim?", tanya Jo sambil melihat Salwa dari spion motornya.

Salwa hanya mengangguk dan tersenyum lebar memperlihatkan giginya.

"Oke", ucap Jo menyanggupi.

Jo menambah kecepatan motornya, dengan pandangan mencari cari letak kedai es krim yang sekiranya nyaman untuk disinggahi. Jo melirik Salwa yang sekarang tengah membenamkan wajahnya di punggung Jo untuk menghindari sinar matahari menyengat wajah ayu nya.

***

- Salwa's POV -

Hari ini aku pulang bersama Jo, kakak dari JC. Kenapa aku tidak memanggilnya dengan sebutan kakak? Em seperti nya author sudah menjelaskan nya diatas.

Apa aku boleh menceritakan sedikit tentang diriku? Baiklah jika kalian mengizinkan nya, aku akan bercerita sedikit. Namaku Salwa Jasmine. Anak tunggal dari pasangan Azka dan Jasmine. Aku baru saja masuk SMA yang sama dengan Jo. Sebenarnya dirumah ada supir namun aku lebih suka berangkat dan pulang bersama JC walaupun memakai roda dua yang mengharuskan aku kepanasan atau kehujanan tapi aku suka sensasi itu. Seperti saat ini, cuaca di Malang lumayan terik membuatku ingin mencecap es krim. Aku mengajak Jo untuk mencari kedai es krim dan di setujui olehnya. Ah senangnya. Aku membenamkan kepalaku di punggung Jo dan memejamkan mata menikmati semilir angin yang menabrak wajahku juga untuk menghalangi sinar matahari.

****

- Author's POV -

"Salwa. Sal. Salwa", panggil Jo pada Salwa yang masih saja bersandar di punggungnya.

Jo memutar tubuhnya untuk melihat Salwa dan yang didapati Salwa sedang tertidur. Apa jadinya jika sampai Salwa jatuh dari motor karena tertidur. Jo tidak bisa membayangkan hal itu jika sampai terjadi.

Tangan nya terulur menepuk pelan pipi Salwa. "Hei Wawa. Bangun".

Salwa melenguh perlahan membuka mata dan menegak kan tubuhnya. "Eh sorry. Ketiduran ya gue?".

Jo hanya berdehem melepas pengait helm Salwa lalu membantunya turun dari motor besarnya.

Cafe I.C.A

Mereka berdua sudah berada di dalam mencari tempat kosong untuk mereka duduki. Karena memang Cafe I.C.A ini tak pernah sepi pengunjung pecinta es krim.

"Lo mau pesan apa Sal?", tanya Jo lembut dengan pandangan mengarah ke menu.

"Eum apa aja deh yang menurut lo enak", putus Salwa kemudian.

Jo mengangguk. "Mbak!!", panggilnya dengan melambaikan tangan.

"Iya Mas, mau pesan apa?", tanya waiters itu ke Jo.

"Saya mau pesan ini 2 ya mbak", jawab Jo menunjuk menu yang di pilih.

"Baik. Silahkan tunggu sebentar", ucap waiters itu sebelum pergi menyiapkan pesanan mereka.

"Sal".

"Hm"

"Salwa"

"Hm"

"Salwa Jasmine".

Salwa mendongak mendapati Jo yang menatapnya jengah.

"Apa Jo?", tanya Salwa dengan perhatian terbagi dengan ponsel yang ada di genggamannya.

"Kalo sama gue bisa nggak pakai ponsel sebentar?".

Raut wajah Jo yang datar membuat Salwa meletakkan ponselnya.

"Iya iya maaf", kata Salwa terpaksa.

"Jo".

"Ih Jo, lo marah?"

"Joooooo", Salwa merengek sambil menggoyangkan tangan Jo. Jo menghela napas panjang dan menatap Salwa malas malasan.

"Gue nggak ma--".

"Salwa!!"

Belum sempat Jo menyelesaikan kalimat nya, ada seseorang yang memanggil Salwa. Raut wajah Salwa menegang saat melihat siapa yang memanggilnya.

"Rifky", gumam Salwa dengan pandangan memburam karena air mata.

*****

te amoWhere stories live. Discover now