Kalau betul sengaja , namun atas sebab apa ? Mengapa ? Apa yang bermain di fikiran lelaki itu ?
Permainan apa yang sedang dirancangkan ?
Dan yang paling utama ... adakah dirinya salah seorang pemain dalam permainan ini ?Elise tersenyum sinis saat terbayang wajah dingin Demerez . Senyuman sinjs lelaki itu juga ... suara maskulinnya .
" damn , he is so hot " gumam wanita itu sambil memejam rapat kelopak matanya . Angau mungkin . Keluhan lemah terlepas dari bibir , jarinya dimainkan dibibir gelas .
Sebelum tiba-tiba ada tangan lain yang memerangkapnya dari belakang . Elise lebih dari tahu tangan itu milik seorang lelaki . Jijik .
" I'm not interested buddy , so please —— back off " selar Elise tanpa menoleh . Gelas kecil bir itu dihabiskan dalam sekali teguk .
Sedar bahawa Elise bukan seperti wanita lain membuatkan lelaki ini bergerak ke kerusi bersebelahannya . Segelas bir dipesan .
" so hotstuff , having a broken relationship or just —— your month ? "
Elise pantas menoleh ke sisi , merenung tajam ke arah lelaki itu .
" you gotta be kidding me huh , jerk " Amuk Elise sebelum bangun dari kerusi tinggi itu , berura-ura mahu pergi dari kaunter bar namun lelaki itu menghalang laluannya .
" uh please , play hard to get now are you ? "
Elise berdecit sinis ,
" kau pekak ke apa huh ? Aku cakap aku tak berminat kan , so you can get your ass out of my way dickhead " jari telunjuknya ditekan ke dada lelaki itu . Tajam selarannya .Tawa sinis lelaki itu menikam gegendang telinga Elise sebelum dia berbisik di telinganya .
" its Lucca for you , bitch "
Telinga Elise sudah bernanah , kemarahnnya naik meluap-luap apabila perkataan itu 'diludah' ke wajahnya sekali lagi . Bitch hum ——
Senyuman sinis Elise lemparkan buat Lucca sebelum sepantas kilat kepala lutut naik menujah tepat ke aset lelaki itu .
Tanpa menghiraukan sumpah seranah Lucca , Elise mengorak langkah ingin meninggalkan tempat itu namun kakinya mati serta merta . Terpaku di lantai .
Dari posisi dan sudut matanya , dia melihat susuk tubuh itu duduk dalam kumpulan lelaki bersut juga wanita -wanita pelayan yang menemani mereka .
Darah gemuruh naik ke wajah . Sistem tubuh terhenti operasinya . Otaknya seakan kaku , blank .
Entah mengapa , Fate terlalu gemar mempermainkan Elise apabila lelaki itu juga menyedari kewujudannya . Mata mereka bertembung .
Jantung memulakan operasi . Laju mengepam darah . Terlalu laju sehingga dada terasa sesak . Sempit . Terhimpit . Terseksa .
Dying .Mata Elise berkaca , bibirnya bergetaran hebat menahan ketakutan yang merangkak keluar dari jiwa .
Tidak sehingga lengannya dicengkam kuat dari belakang . Apabila ditoleh , lelaki sama yang menganggunya tadi . LUCCA .
Lucca menarik lengannya hingga tubuh Elise terdorong ke hadapan . Namun , melihatkan wajah pucat Elise membuatkan lelaki itu terpegun seketika apatah lagi apabila seluruh tubuh Elise bergetaran hebat .
" hey , kau okey tak ni ? " soalnya sambil memangku wajah Elise .
Namun Elise masih dalam ketakutan sendiri . Desah nafasnya tersekat - sekat . Kelopak mata terpejam rapat sesekali bibirnya terkumat-kamit tanpa bicara .
" Lise " seruan namanya daripada suara itu menghentikan segala operasi tubuh . Kedua matanya terbuntang luas kerana mengecami suara itu . Suara yang menjadi mimpi ngerinya .
Apabila bahunya disentuh , sepantas kilat Elise menjauh . Terundur beberapa tapak menjauh daripada lelaki itu . Bibir diketap erat , cuba membisukan segala esakan yang selama ini tersembunyi .
Lelaki itu hanya merenung tepat ke wajah Elise . Sesuatu terbias dimata itu namun Elise tidak mahu tahu .
Apabila sekali lagi lelaki itu mahu menyentuhnya , segera Elise menepis .
" don't touch me bastard ! "
Lucca yang berdiri di antara mereka hanya mampu membisu . Clueless . Namun , dirinya seakan cuba menyebelahi Elise apabila melihat sebegitu teruk reaksi wanita itu apabila berhadapan dengan lelaki ini . Refleks, Lucca berdiri dihadapan Elise . Menjadi benteng yang memisahkan wanita itu dengan lelaki ini .
" I don't think she want to be near you Elijah "
Lelaki bernama Elijah itu terdiam seketika .
Manakala, Elise sudah mengorak langkah keluar dari club itu tanpa menoleh walau sesaat .
Tangan menggenggam erat cadar sambil kepala disembamkan ke bantal . Esakan dan raungan Elise mengisi kebisuan malam .
Segala keperitan di dada diluah namun kesakitan itu tidak pernah hilang . Malah , kesakitan menjadi berganda perih . Tubuhnya lemah dan lesu , namun tidak mengurangkan tangisan dan raungan wanita itu .Sehinggalah , tangisan berubah sendu bersama kudrat yang tinggal sisa . Dia memeluk kedua lututnya , bersama air mata yang mengalir lemah dipipi . Hidungnya memerah , kedua mata terkatup rapat juga bibir yang bergetaran digigit lemah .
" — papa ... please ...save m-me "
‡‡‡※‡‡‡
Tbc
Vote ‡ 20 votes for unlock the next chp ‡
Comment ‡ feel free to comment ‡
![](https://img.wattpad.com/cover/146072811-288-k873410.jpg)
YOU ARE READING
Her Mistake His Regret
רומנטיקה◇◆◇◆ BOOK 2.2 ◆◇◆◇ malay story| COMPLETE Highest rank : #7 in romance, 24 July 18 #9 ,23 July 18 #10 ,16 July 18 #11 ,13 July 18 #13 ,5 July 18 H...