DUAPULUHSATU

19.4K 873 11
                                    

Suara burung berkicau dan angin semilir yang terasa dingin membuat seorang wanita yang masih tidur semakin mengeratkan selimutnya.

Darren tersenyum melihat wanitanya itu.2 jam lagi ia berangkat menuju markas tepatnya di lapangan samping markas.Karena disanalah helikopter menjemputnya dan rombongannya.

"Dek!!Bangun!!"ucap Darren lembut,ia mengecup pipi Adel berkali-kali hingga pergerakan mata didepannya membuat Darren tersenyum lebar.

Adel terkejut saat menyadari wajah Darren yang sangat dekat dengannya.Ia ikut tersenyum saat melihat senyuman manis Darren.Laki-laki itu terlihat tampan dengan seragam tentaranya.Tapi kemudian ia merasa sedih.Darren pun menyadari jika Adel kembali sedih mengingat kepergiannya untuk bertugas.

"Heyy!!Kok senyumnya ilang"ucap Darren lalu menarik pelan pipi Adel agar membentuk senyuman.Hal itu membuat Adel tertawa.Ia memejamkan matanya saat Darren mengecup pucuk kepalanya.

"Nah..senyum gitu lebih cantik!"ucap Darren.
"Kamu mandi dulu,aku udah siapin sarapan di meja makan"ucap Darren tersenyum dan berlalu meninggalakan Adel.

Adel termenung.Mencoba menguatkan hatinya yang entah mengapa tidak rela dengan kepergian Darren kali ini.Hatinya merasa khawatir dan tidak tenang.Ia hanya mampu berdoa dan selalu berdoa untuk keselamatan dan kesehatan Darren.

Suara langkah kaki membuat Darren menghentikan kegiatan menata sarapannya.Ia menghampiri Adel dan menggendongnya ala bridal style.

"Akhh!!Kak Ren!!Turunkan aku!!Aku bisa jalan sendiri!!"teriak Adel sambil mengalungkan tangannya pada leher Darren agar tidak terjatuh.

Sedangkan Darren terkekeh pelan saat melihat wajah terkejut Adel.Ia membawa Adel duduk di kursi dan mengecup pipi kirinya dan berlalu mengambilkan istrinya sarapan.

"Silakan dimakan tuan putri"ucap Darren lalu menghidangakan pancake dengan baluran madu dan coklat membuat perut Adel meronta minta diisi.

Adel menatap pancake itu dengan penuh minat.
"Hmm..makanan ini enak sekali!!Kak Ren pandai bikin pancake ternyata??"ucap Adel lalu kembali menyuapkan pancake ke mulutnya.Darren tersenyum geli.

"Ini aku buatin susu vanilla kesukaan mu"ucap Darren lalu meletakkan susu itu di samping Adel.Seketika rasa mual menghampiri dan membuat Adel menutup mulutnya dan berlari menuju wastafel.

"Hueek...!!Huekk.."akhirnya seluruh makanan yang dilahap Adel dengan senang hati keluar begitu saja.

Darren mengusap tengkuk Adel dengan perhatian.Ia memegangi tubuh Adel yang semakin melemas.

"Sayang,kamu kenapa??Kita kedokter sekarang!"ucap Darren dan akan mengambil kunci mobilnya saat tangan mungil Adel mencegahnya dengan memegang erat tangannya.

"Gak..gak usah Kak..kamu kan mau..berangkat..nanti saja sama bunda"ucap Adel terbata.

"Tap--"

"Nggak Kak..Kamu sebentar lagi berangkat!!Aku nggak mau kamu terlambat!"ucap Adel membuat Darren pasrah.

"Beneran yah..nanti bunda akan kesini temenin kamu periksa"ucap Darren lembut lalu ia menggendong Adel menuju sofa ruang tamu.

"Tapi..aku mau ikut nganter Kak Ren!Boleh ya"ucapan Adel membuat Darren menatapnya tajam.

"Kamu lagi nggak enak badan dek!nggak usah ikut!!nanti malah kondisi kamu makin parah!!"gertak Darren membuat mata Adel berkaca-kaca.

Tatapan Darren melembut saat melihat Adel mulai terisak."Astaga dek!!Kenapa menangis??Aku cuma khawatir sama kamu!Aku nggak bermaksud marahin kamu"ucap Darren lalu merengkuh Adel kedalam pelukannya.

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang