TUJUHBELAS

22K 1K 4
                                    

Adel merenungkan kejadian tadi pagi.Mengapa ia jadi mudah salah tingkah jika Darren menatapnya selembut itu.
Astaga ia mulai gila!!

Tepukan di bahunya membuatnya tersadar.Ia menoleh dan mendapati Yuki duduk di sampingnya.

"Ngalamun apa sih pagi-pagi kaya gini?Udah kangen kakanda mu ya??"tanya Yuki lalu tertawa saat melihat wajah kesal Adel.Ia menghentikan tawanya saat melihat seseorang berjalan menuju tempat mereka duduk.

"Eh Del"

"Apaan sih Yuk!!"kesal Adel saat tangan Yuki tak berhenti menepuk pundaknya,dan sialnya bukannya berhenti tepukan itu malah terasa semakin kencang.

"Bukannya itu Kakandamu??"tanya Yuki membuat Adel menatapnya heran lalu mengikuti arah pandangan temannya itu.

Ia terkejut saat menyadari Darren sudah berada di depannya.

"Loh!Kak Ren nggak jadi apel??"tanya Adel

"Udah selesai,kamu masih ada jam??"tanya Darren membuat Adel menggelengkan kepalanya.Ia memang sudah tidak ada jam kuliah.Tetapi ia hanya malas pulang karena ia pikir Darren akan pulang sore seperti biasa.

"Ayo jalan-jalan?"usul Darren membuat Adel tersedak salivanya sendiri.Ia tak menyangka Darren rela datang ke kampusnya hanya untuk mengajaknya jalan-jalan.

"Mau nggak nih??"tanya Darren saat tidak mendapat respon dari Adel.

"Ehh..mau!!Ayo!!"ucap Adel bersemangat.Ia memang butuh hiburan.

Mereka pun berjalan menuju mobil setelah berpamitan pada Yuki.

"Mau kemana kak??"tanya Adel membuat Darren tersenyum misterius.

"Tunggu aja"jawab Darren.Sedangkan Adel memberenggut kesal.Ia menatap jalanan sekitar dan baru menyadari jika Darren tidak memakai mobil jeepnya.

"Kak buka dong!!"ucap Adel bersemangat sambil menunjuk atap mobil di atasnya.
Darren menatapnya sekilas.
"Nanti rambut kamu berantakan"ucap Darren.

"Nggak papa!!aku bawa sisir kok!!Buruan kak"ucap Adel sambil menatap Darren dengan puppy eyes andalannya.

"Pakai dulu jaketku di kursi belakang"ucap Darren,ia menggelengkan kepalanya pelan saat dengan kecepatan kilat Adel mengambil jaketnya.

"Udah kak"ucap Adel sambil tersenyum.
Darren berdecak pelan lalu menekan tombol di sebelahnya.Secara otomatis atap mobil berwarna biru itupun terbuka.Adel tertawa melihatnya.Ia terlihat seperti seorang anak kecil yang baru saja di belikan mainan.

Setelah atap mobil terbuka sempurna.Adel berdiri dan duduk di sandaran kursinya.
Ia merasakan angin yang menerpa wajahnya.Ia juga merasakan genggaman pada tangan kirinya.Ia menoleh dan manik matanya tepat bertatapan dengan mata coklat milik Darren.

"Pengangan Sayang"ucap Darren sambil menurunkan kecepatan mobilnya.Adel menganggukkan kepalanya dan kembali menikmati semilir angin yang membuat rambutnya berkibar.Ia memejamkan matanya dan tersenyum bahagia.

Ia tidak tahu kemana Darren akan membawanya.Tetapi ia yakin Darren akan mengajaknya kesuatu tempat seperti kebun atau hutan.Karena saat ini ia melewati hamparan padang rumput yang sangat luas.

"Kita sebentar lagi sampai"ucap Darren pelan.Adel menganggukkan kepalanya dan tersenyum.Ia turun dan duduk di samping Darren,tetapi tak lama ia mendekat dan menggenggam tangan Darren yang memegang persneling.Ia menyandarkan kepalanya pada bahu Darren dan semakin mengeratkan pelukannya.

Darren menyukai saat-saat Adel manja seperti ini,terlihat manis dan imut.Hari ini ia akan mengajak Adel jalan-jalan menikmati kebun anggur di siang menjelang sore yang cerah ini.Dan besok ia akan menemani Adel menuju markas gangsternya untuk meluruskan semuanya.

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang